tag:blogger.com,1999:blog-83287921431258161302024-02-20T17:34:20.020+07:00Celoteh Zamzami SalehZamzami Salehhttp://www.blogger.com/profile/02816614674990012616noreply@blogger.comBlogger660125tag:blogger.com,1999:blog-8328792143125816130.post-65897257869596080772016-11-06T17:47:00.001+07:002016-11-06T17:47:26.224+07:00Anak Perempuan Nabi Syuaib as<p dir="ltr">Selain kisah nabi Yusuf as dan Imra'ah Aziz, kisah lain yang sangat indah dalam Alqur'an adalah kisah Nabi Musa as dan anak perempuan nabo Syuaib as.</p>
<p dir="ltr">Allah swt. memberikan sifat salah seorang puteri nabi Syuaib as. yang mendatangi nabi Musa as. bukan dengan<br>
sifat cantiknya atau tingginya atau lainnya. Tapi Allah swt. berikan sifat yang terbaiknya yaitu sifat malu. </p>
<p dir="ltr">Ya malu adalah sifat yang paling mahal pada seorang wanita. Bukan fisiknya, bukan pula hartanya.</p>
<p dir="ltr">Semoga ada kesempatan menulis <u>lengkapnya</u></p>
Zamzami Salehhttp://www.blogger.com/profile/02816614674990012616noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8328792143125816130.post-41267057619478568802016-07-23T11:44:00.001+07:002016-07-23T11:44:03.525+07:00Ruh yang terpaut<p dir="rtl">ﺍﻷَﺭْﻭَﺍﺡُ ﺟُﻨُﻮْﺩٌ ﻣُﺠَﻨَّﺪَﺓٌ ﻓَﻤَﺎ ﺗَﻌَﺎﺭَﻑَ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺍﺋْﺘَﻠَﻒَ ﻭَﻣَﺎ ﺗَﻨَﺎﻛَﺮَﺍ ﻣِﻨْﻬَﺎ<br>
ﺍﺧْﺘَﻠَﻒَ<br>
“Ruh-ruh itu seperti tentara yang berhimpun yang saling berhadapan. Apabila mereka saling mengenal (sifatnya, kecenderungannya dan sama-sama sifatnya) maka akan<br>
saling bersatu, dan apabila saling berbeda maka akan<br>
tercerai-berai.” (HR. Muslim)<br></p>
<p dir="ltr">Percaya atau tidak, dahulu ruh kita terpaut. Lalu saat ia berada dalam dekapan jasad, pautan2 itu sulit dikenali.</p>
<p dir="ltr">Maka orang2 yang akrab, dekat, adalah orang2 yg ruhnya terpaut.</p>
<p dir="ltr">Pepatah arab mengatakan</p>
<p dir="ltr">الطيور على اشكالها تقع<br>
Burung2 itu berkumpul sesuai jenisnya</p>
<p dir="ltr">Makanya lagi, jika suatu saat orang bertanya kepadaku "sejak kapan aku mengenalmu?", jawabanku adalah " sejak zaman azali, saat ruh kita berkumpul dan bersaru."</p>
<p dir="ltr">Hati yang baik selalu akan berkumpul dengan hati yang <u>baik</u></p>
Zamzami Salehhttp://www.blogger.com/profile/02816614674990012616noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8328792143125816130.post-7354173624572816962016-07-10T08:53:00.001+07:002016-07-10T08:54:29.433+07:00Tentang (Menulis) IdeTahun 2011, untuk pertama kalinya saya menjadi koordinator tim intermediate training pelajar islam indonesia (pii) di Mesir. Intra ini targetnya sederhana, bagaimana sebuah ide bisa disosialisasikan, baik berupa transformasi ataupun aksi.<br><br>Tragisnya, dua hari awal kegiatan, ide2 tidak kurun muncul dari peserta. Maka, sejak hari ketiga, saya membuat mading yg harus diisi dengan ide pengembangan organisasi, apapun. Slogannya, one day one idea.<br><br>Ide itu kadang muncul tiba-tiba. Seperti jodoh, ia bisa datang kapanpun. Persoalannya kita sadar ga bahwa itu adalah ide yg harus segera ditulis agar tidak lupa dan bisa ditindak lanjuti.<br><br>Mari menulis ide. Kalaupun nanti bukan kita yang mewujudkan, setidaknya kita pernah memberi arti #eh #baper.<br><br>Pagi ini, saya stalking ig nya kang emil (walkot bandung). Ternyata beliau lebih maju dari saya (jelas hehehe). Beliau sudah berpikir soal pusat inovasi. Dimana setiap orang berhak memaparkan ide, agar nanti bisa bermanfaat buat manusia.<br><br><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhC91sYw1IAzggYh99AauMxdBNScG-Kuuy3k8eGuMFuEE0o8UPt67_yz2lF6_P9FaDjCSABCOdIoLPEuXrp9F2EEDzjK7yk0BGEjFCAu4CE4b_wmMB-sOw4P1cFA2c8INLMiKsDY2A62i4/" alt="" width="180" height="320"><br>Zamzami Salehhttp://www.blogger.com/profile/02816614674990012616noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8328792143125816130.post-75273441637703167832016-07-01T14:34:00.001+07:002016-07-01T14:34:52.771+07:00Ujian berat<p dir="ltr">Satu yang saya sadari, bahwa ini adalah salah satu ujian keimanan terberat yang saya lalui. Bahwa berserah kepada takdir Allah dan menerima apapun ketetapanNya.</p>
<p dir="ltr">Ujian ini berat. Luar biasa berat. Tak usah tanya berapa tetes air mata yang tertumpah. Berat tak dinyana.</p>
<p dir="ltr">Semoga Allah memudahkan dan menguatkan. Entah nanti Allah akan berikan ujian itu sebagai hadiah atau Allah akan berikan ganti yang lebih baik. Ketidaktahuanku meminta dia, tetapi sebagai hamba saya harus sadar bahwa pilihanNya selalu yang terbaik...</p>
<p dir="ltr">#gedungsyariahIAINIB 26 Ramadhan 1437</p>
Zamzami Salehhttp://www.blogger.com/profile/02816614674990012616noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8328792143125816130.post-56977096492033760182016-06-27T14:19:00.001+07:002016-06-27T14:19:12.836+07:00Jangan Remehkan Kebaikan Kecil<p dir="ltr"><u>Jangan</u> remehkan kebaikan, walaupun kecil, karena kita tidak tahu kebaikan kita mana yang akan memberikan hasil kepada kita.</p>
<p dir="ltr">Nabi Musa as saat lari ke Madyan hanya menolong dua putri Nabi Syuaib as mengambil air di perigi. Lalu Allah membalasinya dgn istri yang salehah, mertua seorang utusan Allah, keluarga yang damai, dan keamanan dari musuh</p>
<p dir="ltr">#habis baca surat al qashshash. Kayaknya indah buat dijadiin mahar #eh</p>
Zamzami Salehhttp://www.blogger.com/profile/02816614674990012616noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8328792143125816130.post-68096487014217276872016-06-16T04:59:00.001+07:002016-06-16T04:59:42.318+07:00Penuntut ilmu dari Timur<p dir="ltr">Berulang kali ke maktabah Ushuluddin, baru tadi tergerak membeli buku "Hadits2 Mu'jizat Rasulullah yang terlihat pada zaman kita". Buku ini merupakan buah tangan Prof.Dr. Abdul Muhdi (Guru besar Hadits Al-Azhar) . </p>
<p dir="ltr">Ada sebuah hadits yang membuat saya - sbg penuntut Ilmu - tersindir. Hadits ini mungkin menjadi alasan kenapa orang mesir begitu baik terhadap para penuntut ilmu wafidin. </p>
<p dir="ltr">وَرُوِّينَا عَنْ أَبِي هَارُونَ الْعَبْدِيِّ ، وَشَهْرِ بْنِ حَوْشَبٍ ، قَالا : كُنَّا إِذَا أَتَيْنَا أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ : مَرْحَبًا بِوَصِيَّةِ رَسُولِ اللَّهِ , قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " سَتُفْتَحُ لَكُمُ الأَرْضُ وَيَأْتِيكُمْ قَوْمٌ " ، أَوْ قَالَ : " غِلْمَانٌ حَدِيثَةٌ أَسْنَانُهُمْ يَطْلُبُونَ الْعِلْمَ , وَيَتَفَقَّهُونَ فِي الدِّينِ وَيَتَعَلَّمُونَ مِنْكُمْ ، فَإِذَا جَاءُوكُمْ فَعَلِّمُوهُمْ ، وَأَلْطِفُوهُمْ ، وَوَسِّعُوا لَهُمْ فِي الْمَجْلِسِ وَفَهِّمُوهُمُ الْحَدِيثَ "</p>
<p dir="rtl">Dan riwayat yang satu ini juga menjadi alasan, kenapa Azhar sangat menyukai para penuntut ilmu dari timur (asia)</p>
<p dir="ltr">عَنْ أَبِي سَعِيدٍ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " يَأْتِيكُمْ رِجَالٌ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ وَيَتَعَلَّمُونَ ، فَإِذَا جَاءُوكُمْ , فَاسْتَوْصُوا بِهِمْ خَيْرًا " . قَالَ : فَكَانَ أَبُو سَعِيدٍ إِذَا رَآنَا ، قَالَ : مَرْحَبًا بِوَصِيَّةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ . </p>
<p dir="rtl">Satu hal, bahwa kebangkitan Islam tidak lah bangkit dari negeri arab. Ia datang dari luar arab. Dan beberapa ulama Azhar yang saya temui, sangat yakin bahwa kebangkitan Islam datang dari Asia Tenggara. </p>
<p dir="ltr">Pertanyaannya : Sanggupkah para penuntut ilmu dari Indonesia mewujudkan harapan tersebut ?</p>
Zamzami Salehhttp://www.blogger.com/profile/02816614674990012616noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8328792143125816130.post-9326412363465165282016-06-16T03:09:00.001+07:002016-06-16T03:09:47.941+07:00Korban<p dir="ltr">Kita sama2 saling berusaha untuk tidak saling menyakiti, saling tidak menghasilkan korban dalam perjuangan. </p>
<p dir="ltr">Perjuangan macam apa itu yang tidak ingin adanya korban ? </p>
Zamzami Salehhttp://www.blogger.com/profile/02816614674990012616noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8328792143125816130.post-19097744196588059772016-06-14T21:42:00.001+07:002016-06-14T21:45:13.791+07:00Ngigau tentang PII <p dir="ltr">14 Juni 2016, 21.42 <u>Wib</u></p>
<p dir="ltr">PII organisasi besar, tetapi sulit untuk membesarkan diri. Hari ini, jangankan komisariat, tingkat pengurus daerah PII saja tidak begitu mapan. </p>
<p dir="ltr">Pertanyaan besar buat kader PII yang masih di struktural, tampilan PII mau di produksi dimana ? Masing-masing eselon kepengurusan tidak sepakat soal apa dan bagaimana serta level mana yang akan menjadi tampilan PII.</p>
<p dir="ltr">Sejujurnya, bagi saya, tampilan PII ada di level grassroot, yakni kader PII di level bawah. Apakah itu PK atau PD. Di level ini, tampilan PII adalah tampilan yang ikhlas. Tampilnya adalah karena kontribusi nyata ke masyarakat. </p>
<p dir="ltr">Jika masing2 eselon pengen 'nampang', 'show up', maka ketidaksepakatan model dan ketidaksinkronan style akan membuat tampilan PII absurd.</p>
<p dir="ltr">Lemahnya PII dalam membesarkan organisasi semakin diperparah oleh basis informasi dan komunikasi antara eselon yang tidak berjalan lancar, sehingga ini<br>
sangat melemahkan aktivitas pembinaan dan pengembangan PII ke tingkat bawah dan proses evaluasi ke tingkat atas. Silahkan cek seberapa kuat arus informasi dari level PB ke PW ke PD dan ke PK.</p>
<p dir="ltr">Skill yang semestinya ditekankan di PII adalah skill group bukannya skill personal. Benar bahwa para penggiat PII seharusnya memiliki kualitas yang teruji tetapi haruslah seiring dengan tingkat manajerial kelompok dalam mengorganisasi aktivitas.</p>
<p dir="ltr">Betapa sering terjadi improvisasi personal yang keluar dari koordinasi<br>
teamnya, bahkan terkadang keutuhan team diacak- acak oleh 'ulah brutal' personalianya. Keutuhan organisasi akan sangat bergantung dari kualitas anggotanya yang juga harus menyadari betul makna pencapaian tujuan oleh kekuatan kelompok.</p>
Zamzami Salehhttp://www.blogger.com/profile/02816614674990012616noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8328792143125816130.post-34638709855105776632016-06-14T21:28:00.001+07:002016-06-14T21:28:57.801+07:00Tetap<p dir="ltr">aku mengagumi pagi, sedangkan kamu mendamba senja. kita dua beda yang dipisahkan gemuruh siang dan keheningan malam. </p>
<p dir="ltr">dan aku masih tetap berusaha mendekatimu di antara amin yang mengitari butir embun sepertiga <u>malam</u></p>
Zamzami Salehhttp://www.blogger.com/profile/02816614674990012616noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8328792143125816130.post-64304302590620264412016-06-14T21:20:00.001+07:002016-06-14T21:20:49.561+07:00Nelangsa itu ada<p dir="ltr">Nelangsa ku tak terlihat, karena yang kau mamah hanyalah serat-serat kegiranganku yang tampak.</p>
<p dir="ltr">Ia bersembunyi dibalik lapisan kulit ketenangan. Ia tertutupi kain keagresifan.</p>
<p dir="ltr">Nelangsa itu ada. Hanya saja logika ku senantiasa menjadi tamengnya.</p>
Zamzami Salehhttp://www.blogger.com/profile/02816614674990012616noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8328792143125816130.post-36326693545639553492016-06-05T07:03:00.001+07:002016-06-05T07:03:30.804+07:00Ketika Kamu Bicara<p dir="ltr">Ketika kamu bicara, aku tidak hanya mendengarnya.</p>
<p dir="ltr">Aku melihat wajahmu<br>
Aku memperhatikan gerak matamu<br>
Aku menyelami cahaya bola matamu<br>
Aku memperhatikan bahasa tubuhmu<br>
Aku mendengar nada bicaramu<br>
Aku mencatat kata yang kamu gunakan<br>
Aku memperhatikan kalimat yang kamu susun<br>
Aku mencoba dengar hal yang kamu tidak sampaikan<br>
Aku menyelami diam yang kamu berikan</p>
<p dir="ltr">Dan aku juga mempercayai <u>intuisiku</u></p>
Zamzami Salehhttp://www.blogger.com/profile/02816614674990012616noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8328792143125816130.post-45999142999308082602016-06-04T11:03:00.001+07:002016-06-04T11:05:37.612+07:00Puasa Pikiran<p dir="ltr"><u>
<img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2-MTO4ojt5JW6CMwqkspXxnUefJ90e3SWO4O8eSapnWm20oxGhj6cmfenqYzBiwC6Ottx-5W-7oOvHDueS_Bx0jJZ-iHh6RoEKR8twX79O-5sOPesOYy4YtuD-ihxC-O5Fj2JShrq0dc/" alt="" width="320" height="212"><br></u></p><p dir="ltr"><u>Puasa</u> artinya menahan. Konsep menahan berhubungan erat dengan pengendalian diri secara penuh. Maka puasa adalah soal pengendalian diri.</p>
<p dir="ltr">Coba kita amati perasaan, prilaku, dan kebiasaan kita sehari-hari. Semuanya berkaitan erat dengan cara kita berpikir. Kesadaran diri kita adalah tentang bagaimana kita mengolah pikiran.</p>
<p dir="ltr">Pikiran kita mengontrol banyak aspek dalam hidup. Tindakan, kebiasaan, perasaan, semuanya bersumber dari pikiran. Pikiran kita sangat besar pengaruhnya kepada rasa yang kita alami, apakah itu senang, sedih, bahagia.</p>
<p dir="ltr">Pikiran kita sangat dipengaruhi oleh apa yang kita konsumsi. Apa yang kita dengar, kita lihat, kita baca, bahkan yang kita alami. Persoalannya, tidak seluruh yg kita dengar, lihat, baca, dan alami adalah konsumsi yang baik. Apabila yang kita konsumsi adalah sampah, bayangkan betapa sakitnya pikiran kita.</p>
<p dir="ltr">Salah satu alat untuk membersihkan pikiran kita adalah puasa. Puasa yang dimaksud bukan hanya sekedar menahan lapar, haus, dan berhubungan suami istri. Puasa dengan makna sesungguhnya lebih dari itu.</p>
<p dir="ltr">Itulah kenapa imam al-Ghazali membagi puasa menjadi tiga jenis. Ada puasa awwam, yang hanya fokus pada puasa pencernaan. Tidak makan, tidak minum dan tidak berhubungan suami istri. Tetapi pikirannya tetap dirusak oleh konsumsi sampah yang ia dengar, lihat, bahkan alami. Puasa ini, oleh Rasulullah saw, dianggap tidak memiliki nilai apapun.</p>
<p dir="ltr">Ada puasa khusus. Ini puasa emosional. Bukan hanya sekedar menahan lapar dan haus, tetapi juga puasa dari prilaku2 negatif kepada orang lain. Mulutnya ditahan dari berbicara yang kotor dan menghina orang lain. Tangan dan kakinya ditahan agat tidak menyakiti.</p>
<p dir="ltr">Puasa khusus ini jika diseriusi lebih lanjut, maka akan menyampaikan seseorang kepada puasa pikiran. Ibadah puasanya sudah sampai pada tahap menjaga pikirannya dari racun2 yang bertebaran pada apa yang didengar, dilihat, dibaca, dan dialami. Setiap kali ada racun yang mau masuk ke dalam pikiran, maka ada gerakan penolak dari dalam diri. Kalau dalam hadis, nabi menyuruh kita mengatakan dalam hati kepada pikiran kita 'inni shaimun, saya sedang berpuasa.'</p>
<p dir="ltr">Puasa khusus inilah yang setidaknya dituju dari syariat Islam tentang puasa. Coba perhatikan, betapa banyak racun pikiran yang kita dapat dari apapun yang kita dengar dan lihat hari ini. Tontonan sampah di tv, acara gossip, sinetron tidak mendidik. Belum lagi berita soal kriminal yang tiada habis. Cerita tentang pergulatan dunia politik pun tak jarang merusak sistem berpikir kita.</p>
<p dir="ltr">Bosan dengan tv, kita bertemu gadget. Ada banyak media sosial yang memuat berita dan info yang sebenarnya racun, tetapi dipoles dengan indah. Saling klaim kebenaran tanpa menelusuri lebih dulu.</p>
<p dir="ltr">Situasi itu berlangsung setiap hari dalam hidup kita. Maka tak heran jika perasaan kita pun tidak menentu. Hati kehilangan arah karena pikiran dipenuhi racun. Saban waktu kita bisa antusias, tak lama setelah itu kita bisa bete luar biasa. Hati pun tidak terkontrol lagi.</p>
<p dir="ltr">Esensi puasa adalah pengendalian diri. Jika diri dikendalikan akal, maka mestinya puasa adalah pengendalian pikiran. Puasa ada pintu baja dengan pengaman berlapis yang melindungi pikiran. Dengan berpuasa yang sebenarnya, maka kita berusaha mengamankan pikiran kita dari racun2 itu.</p>
<p dir="ltr">Bagaimana cara berpuasa seperti ini ? Cukup kita ingat bahwa mengingat Allah adalah penenang jiwa. Saat berzikir, menyebut asma Allah sembari merenungkan maknanya, maka kita akan diajarkan untuk membuang racun pikiran itu. Ada kalimat tasbih, tahmid, takbir dan tahlil yang mengandung makna tinggi. Selain itu, intens berkomunikasi dengan Allah lewat shalat dan tilawah alqur'an juga dapat mewujudkan puasa pikiran tersebut.</p>
<p dir="ltr">Puasa level ketiga adalah puasa paling khusus. Puasa tingkatan ini intinya adalah merasa dekat dan mesra dengan Allah. Kedekatan itu membuat kita tidak begitu peduli dengan tingkah polah makhluk yang tidak ada manfaatnya. Kenikmatan berdua dengan Allah adalah tujuan dari segala ibadah. Puasa level ini baru tercapai jika pikiran dan hati kita terbebas dari racun2 di atas.</p>
<p dir="ltr">Memahami bahwa puasa adalah upaya mendekati Allah akan menjadikan kita makhluk yang sehat. Sehat fisik, sehat mental, sehat pikiran, dan sehat hati, qalbun salim. Semuanya sebagai upaya menuju jiwa yang sehat, al nafs al muthmainnah.</p>
<p dir="ltr">Selamat menjalani ibadah puasa Ramadhan 1437 H. Semoga Allah memudahkan kita dalam mempuasakan fisik, pikiran dan hati kita selama Ramadhan ini. Semoga Allah memudahkan kita dalam meraih kenikmatan puasa secara optimal dan memberikan kita al nafs al muthmainnah, jiwa yang tenang. Mohon maaf lahir batin. Kullu 'am wa nahnu ila rabbina aqrab <br>
</p>
Zamzami Salehhttp://www.blogger.com/profile/02816614674990012616noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8328792143125816130.post-77063501728720803792016-06-04T09:49:00.001+07:002016-06-04T09:51:59.229+07:00Tradisi Menjelang Ramadhan Di Minangkabau<p dir="ltr">Bulan Ramadhan adalah salah satu saat yang dinanti oleh umat Islam. Umat Islam berlomba-lomba menyambutnya dengan kegiatan-kegiatan yang unik. Di Minangkabau, ada beberapa tradisi unik dan menarik yang biasa dilakukan oleh uma Islam menjelang datangnya bulan 'Puasa' itu. Di antara tradisi itu adalah:</p>
<p dir="ltr">1. Balimau<br>
Tradisi balimau adalah tradisi mandi menggunakan air yang biasanya dicampur dengan jeruk nipis (limau kasai). Mandi balimau biasanya dilakukan di sungai-sungai, air terjun atau danau. Tradisi ini sebenarnya sebatas tafaulan (harapan dan doa) agar bulan puasa diawali dengan hati dan diri yang bersih, sebagaimana seseorang yang selesai membersihkan dirinya (mandi). Tradisi balimau pada mulanya memiliki makna yang positif, yaitu sebagai bentuk kesiapan batin sebelum memasuki Ramadhan, yang dibuktikan dengan kesiapan lahir berupa pembersihan diri. Mandi di tempat yang airnya mengalir bermakna doa semoga Allah juga menghanyutkan dosa-dosa sehingga Ramadhan diawali dengan diri yang suci. </p>
<p dir="ltr">Akan tetapi dalam perkembangannya terdapat banyak penyimpangan. Mandi balimau dijadikan ajang untuk melakukan pelanggaran berat terhadap hukum Islam dan adat Minangkabau, seperti bercampur antara laki-laki dan perempuan, saling membuka aurat, bahkan tidak jarang terjadi pelecehan seksual. Perbuatan ini jelas hal yang tidak bisa ditolerir. Tindakan jelek dan hina di atas jelas melecehkan dan menghilangkan makna dari mandi balimau yang sebenarnya. Sangat diharapkan peran orang tua, niniak mamak, alim ulama, cerdik pandai, dan seluruh masyarakat untuk mengubah kebiasaan yang buruk di atas.<br></p>
<p dir="ltr">2. Ziarah kubur keluarga dan membersihkannya<br>
Bisa dibilang, pergi ziarah kubur keluarga dan membersihkannya adalah tradisi yang jamak ditemukan di Indonesia, termasuk di Minangkabau. Tradisi ini seringkali menjadi ajang silaturahmi antara anggota keluarga sembari saling memaafkan dalam rangka menyambut Ramadhan. Biasanya tradisi ini dimulai dengan menziarahi kubur anggota keluarga dan membaca surat Yaasin serta berdoa untuk keluarga yang telah meninggal dunia. Tidak lupa juga berdoa agar Allah mengampuni dosa yang masih hidup serta dimudahkan dalam menjalani dan menggapai pahala sebanyak-banyaknya di bulan Ramadhan. Kemudian dilanjutkan dengan goro bersama membersihkan area kuburan. Tradisi ini diakhiri dengan makan bersama dan silaturahim keluarga. </p>
<p dir="ltr">3. Ziarah kubur ulama<br>
Ziarah kubur ulama adalah tradisi yang juga dilakukan oleh sebagian umat Islam di Minangkabau menjelang Ramadhan. Makam ulama yang diziarahi biasanya ulama yang dahulunya kuat menyebarkan dan mendakwahkan Islam, serta aktif dalam salah satu tarekat. Biasanya, yang lebih aktif dalam ziarah kubur ini adalah ibu-ibu anggota majelis ta'lim dan jama'ah tarekat. Selain itu, beberapa santri pesantren salaf juga suka mengajak keluarganya untuk ziarah kubur tersebut.</p>
<p dir="ltr">4. Goro bersama membersihkan masjid<br>
Membersihkan masjid biasanya adalah bagian dari tugas marbot masjid (di Minangkabau, garin). Tetapi menjelang Ramadhan, pimpinan masyarakat akan mengajak seluruh anggota masyarakat untuk goro bersama membersihkan masjid. Pada saat kegiatan akan terlihat kekompakan masyarakat yang giat membersihkan masjid, bahkan mendekorasi tampilannya. Ibuk-ibuk dan remaja putri sibuk memasak serta menyiapkan konsumsi untuk semua masyarakat. Di akhir acara akan ada acara makan bersama sekaligus silaturahim sambil saling bermaafan. Membersihkan masjid ini adalah bukti simbolik umat Islam di Minangkabau bahwa mereka siap untuk menghadapi Ramadhan dan meramaikan masjid dengan ibadah.</p>
<p dir="ltr">5. Malamang<br>
Malamang artinya memasak lemang. Lemang adalah semacam makanan yang berasal dari bahan ketan, yang kemudian dimasukkan ke dalam bambu yang sudah berlapis daun pisang muda. Tak jarang lemang juga diisi dengan pisang. Tradisi ini hampir ditemui di beberapa daerah di Minangkabau beberapa hari menjelang Ramadhan. Tradisi malamang biasanya dilakukan secara bergotong royong, sebagai bagian dari kebiasaan yang dilakukan secara komunal oleh sekelompok masyarakat, atau setidaknya kerabat dekat. Lamang kemudian dibagikan ke orang-orang terdekat. Lemang juga biasanya diberikan kepada orang-orang yang dihormati dan 'ditinggikan salangkah' oleh orang yang malamang itu, seperti kepada tetuat masyarakat (niniak mamak, alim ulama, cadiak pandai).</p>
<p dir="ltr">6. Mambantai<br>
Mambantai artinya menyembelih. Tradisi mambantai adalah tradisi menyembelih sapi, kerbau, atau kambing. Daging-daging itu kadang dibagikan, atau kadang dijual. Tujuannya adalah sebagai rasa syukur atas datangnya bulan Ramadhan. Daging itu diolah menjadi berbagai makanan seperti sup, soto padang, dendeng, dan yang paling umum adalah rendang. Biasanya, hampir seluruh keluarga memiliki persiapan daging sebagai lauk di awal Ramadhan.</p>
<p dir="ltr">7. Marandang<br>
Tradisi marandang adalah kelanjutan dari tradisi mambantai di atas. Keluarga dan kerabat dekatnya biasanya berkumpul bersama, lalu mengolah daging sapi, kerbau, atau daging menjadi rendang. Rendang merupakan salah satu makanan adat yang hanya bisa ditemui pada hari-hari atau momen tertentu. Rendang yang dimasak itu lalu disantap bersama-sama.</p>
<p dir="ltr">8. Maapam<br>
Beberapa daerah di Minangkabau ada yang memiliki tradisi maapam menjelang Ramadhan. Apam adalah makanan seperti surabi yang biasanya dimasak pada momen tertentu. Surabi itu dimasak bersama-sama lalu dimakan ketika acara berdoa bersama sebagai rasa syukur atas datangnya bulan Ramadhan.</p>
<p dir="ltr">9. Malam lelang singgang ayam<br>
Beberapa daerah di Minangkabau juga ada yang memiliki tradisi unik yaitu melakukan malam lelang singgang ayam. Biasanya diadakan acara pertujukan kesenian rakyat di malam hari, lalu malam itu diisi dengan melelang singgang ayam. Dana yang terkumpul pada malam itu digunakan untuk kegiatan-kegiatan sosial masyarakat.</p>
<p dir="ltr">Tradisi yang ada di Minangkabau selalu bernilai sosial komunal yang menunjukkan betapa kuatnya masyarakat Minangkabau memelihara persatuan di kampungnya. Sebuah nilai yang mulai luntur tergerus arus individualisme yang menjalar saat ini.</p>
<p dir="ltr">Bagaimana tradisi di tempat anda ?</p>
Zamzami Salehhttp://www.blogger.com/profile/02816614674990012616noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8328792143125816130.post-56269064849474361892016-06-02T06:12:00.001+07:002016-06-02T06:12:24.009+07:00Tiga Jenis Manusia dalam Hidupmu<p dir="ltr">Ada tiga jenis manusia yang kita temui dalam hidup.</p>
<p dir="ltr">Ada yang hanya membaca dirimu sekilas, lalu konsen dengan satu atau beberapa halaman hidupmu. Ia hanya tertarik pada bagian itu, dan tidak membaca halaman lainnya.</p>
<p dir="ltr">Ada yang menyempatkan diri membaca bukumu dari awal sampai akhir. Membukanya halaman demi halaman. Terkadang, Ia melipat halaman kehidupanmu yang menurutnya menarik. Sesekali ia membuka catatannya, lalu menyalin beberapa kalimat dalam hidupmu.</p>
<p dir="ltr">Manusia ketiga adalah ia yang menyimpan buku kehidupanmu dalam hatinya. Membacanya secara utuh. Memahami sebagaimana kamu memahaminya. Sesekali ia berikan catatan singkat. Terkadang ia hanya diam melihat lusuhnya bukumu. Namun ia tetap kukuh menyimpanmu di sudut teraman dalam hatinya.</p>
Zamzami Salehhttp://www.blogger.com/profile/02816614674990012616noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8328792143125816130.post-71872492075695390552016-06-01T20:10:00.001+07:002016-06-01T20:10:10.081+07:00Seperti Air<p dir="ltr">Dia seperti air.</p>
<p dir="ltr">Kadang, arusnya sangat kuat, menyeret jiwa tenggelam binasa.</p>
<p dir="ltr">Kadang, sapuannya lembut, membasahi dan menyejukkan hati.</p>
<p dir="ltr">Kadang, alirannya indah, membersihkan <u>kerat</u> dan kotoran jiwa.</p>
Zamzami Salehhttp://www.blogger.com/profile/02816614674990012616noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8328792143125816130.post-86451143848787352752016-05-29T13:06:00.001+07:002016-05-29T13:06:40.632+07:00Ruang, Jarak, JedaHidup takkan indah jika tidak ada jeda. Seperti untaian kata dan kalimat yang takkan sejuk dipandang tanpa spasi. <br><br>Dalam hidup kita memang harus berhenti sejenak untuk memberi ruang agar terus bergerak.<br><br>@dan bukankah kita saling menyayangi karena ada jarak ?<br><br>#dan rindu itu pun bersayap...Zamzami Salehhttp://www.blogger.com/profile/02816614674990012616noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8328792143125816130.post-41429693476960901142016-05-29T04:05:00.001+07:002016-05-29T04:05:06.459+07:00Ujian terberat<p dir="ltr">Katanya, ujian terberat selalu datang menjelang munculnya hasil. Sama seperti malam tergelap yang datang menjelang munculnya fajar atau puasa terberat adalah puasa di hari terakhir Ramadhan.</p>
<p dir="ltr">Katanya, jika ujian terberat itu berhasil kita lewati, maka kita akan diberikan hadiah berupa kenikmatan ujian itu sendiri atau dalam bentuk lain.</p>
<p dir="ltr">Three years... Yah almost three years accurately... Hampir tiga tahun hati saya yang lemah itu bergetar setiap kali namanya disebut.</p>
<p dir="ltr">Saya menyadari bahwa rasa padanya adalah ujian terberat yang pernah saya lalui. Saya berharap semoga bisa bertahan dalam ujian ini, agar Allah memberikan saya nikmat yang manis sehingga lupa rasa pedihnya saat ini.</p>
<p dir="ltr">Dan semoga hasilnya berbuah manis. Terserah Allah apakah akan menjadikan ujian tadi sebagai hadiah atau yang lebih baik darinya.</p>
<p dir="ltr">#ff</p>
Zamzami Salehhttp://www.blogger.com/profile/02816614674990012616noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8328792143125816130.post-10047942604388074062016-05-28T10:56:00.001+07:002016-05-28T10:56:09.144+07:00Seperti rumah<p dir="ltr">Setiap hal itu seperti rumah. Ia memiliki pintu dan kunci. Jika ingin memasukinya, masuklah lewat pintunya, carilah kuncinya, dan gunakan kunci itu.</p>
Zamzami Salehhttp://www.blogger.com/profile/02816614674990012616noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8328792143125816130.post-65608459508590807382016-05-28T10:21:00.001+07:002016-05-28T10:21:38.511+07:00Tentang Ramadhan<p dir="ltr">Ramadhan adalah tentang kesederhanaan, saling merasa, berbagi, dan menuju <u>takwa</u></p>
Zamzami Salehhttp://www.blogger.com/profile/02816614674990012616noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8328792143125816130.post-37330785623346514432016-05-27T17:11:00.001+07:002016-05-27T17:12:54.294+07:00Melangkah<img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPbfrhIdDkS8NFFHkpryyE8slRCqKg5pjPJWwUlmJz2r-jq53KQJ26aXmeZrUe-oe3kMn5Z2FNn43IuL7gFqURrSuyLkB-d1xhp5k91CwJ9fX7CAK_3gxE8t37AiwYfEhlYjto8PHFqlw/" alt="" width="320" height="320"><br><br>Apa yang akan dilakukan jika semua yang kita lakukan menjadi masalah bagi sekitar kita ? Problem bagi orang2 yang berinteraksi langsung dengan kita ?<br><br>Rasulullah saw pernah merasakan hal yang sama. Sekian tahun ia berdakwah, beraktifitas di makkah, tanah kelahirannya. Berinteraksi dengan orang2 di sana. Namun apa daya, dirinya adalah masalah bagi orang2.<br><br>Allah pun menyuruhnya untuk hijrah, pindah ke yatsrib. Di sana ada orang2 baru yang tidak menganggapnya masalah. Ada orang2 yang membuatnya bisa melaksanakan tugas sosialnya. <br><br>Jangan kira hijrahnya itu tanpa beban. Selain kisah beliau dikejar2 oleh kafir quraisy, Rasulullah juga berurai air mata meninggalkan makkah. Bagaimana tidak ? Di tanah itu ia dilahirkan, dibesarkan, beraktifitas membangun diri dan masyarakat sejak remaja, sampai akhirnya dipilih Allah sebagai utusanNya. <br><br>Rasulullah akhirnya hijrah, karena Allah menjanjikan bahwa suatu saat Allah akan mengembalikannya ke sana, ke makkah, dalam suasana yg berbeda.<br><br>***<br><br>Tanpa berhasrat menyamakan diri dengan manusia yg paling saya cintai itu, saya merasakan masalah yg secara prinsip sama. Berada di lingkungan dimana setiap apa yang saya lakukan adalah masalah bagi orang lain. Saya merasa bahwa saya adalah problem, sehingga jalan satu2nya adalah hijrah. Saya harus pindah. Pindah ke suasana baru, tempat yang baru, hati yang baru, dan jiwa yang baru.<br><br>Langkah awal sudah saya mulai. Akun bbm dan fb sudah saya off. Saya harap hijrah saya tidak menjadi masalah baru. Biarlah nomor telepon saya yg untuk sementara bertahan. <br><br>Di dunia nyata, ada beberapa kerja yg harus segera saya selesaikan. <br><br>Saya cuma berharap, suatu saat Allah mengembalikan saya ke tempat itu, ke orang2 yang turut mengajarkan saya.<br><br>Ciao... Maaf atas segala kesalahanZamzami Salehhttp://www.blogger.com/profile/02816614674990012616noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8328792143125816130.post-71866123651445029642016-05-27T13:49:00.001+07:002016-05-27T13:49:33.141+07:00Kita tidak takut dengan masa depan<p dir="ltr">Kita tidak takut dengan masa depan. Kita takut hal2 yang mengecewakan kita, yang menjatuhkan kita di masa lalu, akan terulang <u>kembali</u></p>
Zamzami Salehhttp://www.blogger.com/profile/02816614674990012616noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8328792143125816130.post-46778045981172872832016-05-27T13:20:00.001+07:002016-05-27T13:20:06.784+07:00Mental manusia<p dir="ltr">Ada manusia yg bermental manggis. Sama di luar dan di dalam. Apa yg ada dalam dirinya terlihat pada prilaku dan ucalan.</p>
<p dir="ltr">Ada manusia yg bermental mangga. Baunya harum, tampilannya menggugah selera. Tatkala dibuka ternyata asam dan rapuh, tak terkira rasanya.</p>
<p dir="ltr">Ada manusia yg bermental durian. Tajam berduri. Jika mencoba membaunya dari luar, hanya sedikit yg tercium, itupun kadang menimbulkan luka. Namun jika berani membukanya sampai ke dalam, maka akan tercium bau yg harum, daging yg lunak lezat.</p>
<p dir="ltr"><u>Itu</u></p>
Zamzami Salehhttp://www.blogger.com/profile/02816614674990012616noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8328792143125816130.post-89283416170419519822016-02-13T06:34:00.000+07:002016-02-13T06:34:17.878+07:00Kesadaran DiriIbarat serial korea, hanya penonton yang emosional saat pemeran utama dizalimi oleh tokoh antagonis. hanya penonton yang sedih saat tokoh antagonis kelihatannya gembira. Penonton marah, sedih, dan akhirnya bertepuk gembira sembari mengusap air mata saat ending serialnya berakhir bahagia.Saat sang tokoh utama mendapatkan hati pujaannya, dan saat tokoh antagonis berujung duka.<br />
<br />
Tetapi apakah rasa yang sama dialami oleh sutradara atau pembuat skenarionya ? jelas tidak. Sutradara tahu bahwa si tokoh utama akan dizalimi, penulis skenariolah yang mengatur bahwa suatu saat si tokoh antagonis akan berujung duka. Pengetahuan dan kesadaran mereka terhadap apa yang terjadi, membuat segala rasa yang menimpa penonton menjadi sirna. Bagi mereka berdua, ini hanyalah akting. Ini memang seperti yang direncanakan, tidak hal yang tiba-tiba.<br />
<br />
Mungkin itu juga yang dirasakan oleh manusia yang menyadari bahwa hidup di dunia adalah akting. Hidup ini adalah sandiwara kata almarhumah nike ardila. Hidup ini adalah akting manusia yang menjalankan skenario Tuhan, yang kita sebut dengan takdir.<br />
<br />
Dalam diri, kita sebenarnya ada dua entitas. Pertama, diri kita yang memiliki kesadaran tersebut. Diri kita yang betul-betul paham bahwa segala kesuksesan dan kegagalan, segala anugerah dan bencana, sebenarnya adalah kreasi skenario Tuhan untuk diri kita. Sehingga apapun yang terjadi, rasa kita sama, konstan, regid, tidak berubah. apapun itu, maka ya terserah Allah saja lah. Tidak sedih saat kehilangan, pun tidak bahagia saat diberikan.<br />
<br />
Tetapi kita juga mempunyai entitas kedua yakni tampilan fisik kita yang merupakan aktor dari segala keinginan kita. Aktor inilah yang menangis saat sedih, tersenyum saat bahagia. Aktor inilah yang merintih saat ditimpa musibah dan terbahak saat mendapatkan anugerah. Para penonton (yaitu orang-orang di sekeliling kita) tidak akan tahu dengan kehendak entitas kesadaran kita. yang mereka nilai adalah tampilan fisik kita yang merupakan aktor diri kita.<br />
<br />
Hanya saja, tampilan fisik yang merupakan aktor itu, terkadang juga bisa memiliki kehendak yang berlawanan dengan kehendak kesadaran diri kita. Tampilan fisik kita paham bahwa para penonton hanya memahami apa yang terlihat, bukan apa yang kita sadari. Penonton hanya akan menghukumi kita berdasarkan akting kita, bukan apa yang kita ketahui.<br />
<br />
Itulah kenapa saat ada musibah, kesadaran diri kita mengatakan bahwa tidak sudah sedih, tidak usah menangis, bahkan tidak usah bereaksi. Ini hanya bagian dari skenario Tuhan yang harus kamu jalani. Ini adalah takdir. Terima saja.<br />
<br />
Tetapi kalau kita tidak bereaksi, tidak sedih, tidak menangis, maka penonton akan protes. Mereka akan mempertanyakan akting kita. Maka mau tidak mau, tampilan fisik kita pun mulai memainkan kehendaknya demi penonton. Air mata pun mulai mengalir di pipi, badan berguncang, suara bergetar. Penonton pun ikut hanyut dalam aktingmu, walau kesadaran diri tetap bilang bahwa ini hanya bagian dari skenario Tuhan, tidak ada yang aneh.<br />
<br />
Kesadaran diri kita mungkin akan tertawa atau setidaknya tersenyum melihat kehendak akting tampilan fisik kita yang menangis tersedu-sedu saat dikecewakan atau saat ia tertawa terbahak-bahak saat mendapatkan nikmat.<br />
<br />
Hanya saja, ada juga manusia yang tidak sadar bahwa ia mempunyai kesadaran diri. Terlalu sering akting sehingga lupa bahwa ia punya kesadaran, punya dirinya yang lebih hakiki, yang lebih memahami apa itu hidup. Nikmat pun menggerusnya untuk terus berakting bahagia, bahkan terkadang dengan cara menzhalimi orang lain. Kesedihan pun menghancurkannya seolah hidup dan kehidupan sudah berakhir.<br />
<br />
Tanpa kesadaran diri, sedih kita bisa tidak tertakar, bahagia kita pun bisa kelewatan. Kita bisa tidak memahami bahwa akting kita tetap harus sesuai skenario Tuhan bernama takdir.<br />
<br />
<br />
<br />
***<br />
<br />
<br />
Untuk memahami skenario Tuhan, kita perlu iman. Iman lah yang mengajarkan kita bahwa dalam berakting harus ada arahan, ada batasan. Iman lah yang mengarahkan bahwa ucapan yang mesti ada saat sedih adalah ucapan 'ini', sebagaimana perkataan saat bahagia adalah kalimat 'itu'. Iman mengatur kita untuk tidak berakting melebihi aturan yang ada. Dan kesadaran diri kitalah yang mempertahankan iman itu.<br />
<br />
Seperti saya malam ini. Kesadaran diri saya tidak kaget dengan berita meninggalnya salah seorang santri terbaik yang pernah saya ajar. Saya paham sepenuhnya bahwa ini adalah skenario Allah. Memang sudah begitu mestinya. Tidak perlu sedih, tidak perlu tersedu-sedu.<br />
<br />
Tetapi kehendak tampilan fisik saya lain. Ia harus berakting bahwa selayaknya setiap kehilangan akan menyebabkan kesedihan. Harus ada tangisan. Maka air mata saya pun tidak bisa saya bendung. Ia berkehendak begitu. Walaupun kesadaran diri saya bilang bahwa ini adalah takdir, tetapi tampilan fisik saya memiliki kehendak lain. Maka tampilan fisik saya harus ikut aturan main dari iman. Tidak boleh ada ucapan yang melampaui batas, tidak boleh ada kesedihan melebihi takarannya.<br />
<br />
Pada akhirnya, kesadaran diri akan mempertahankan status kita sebagai makhluk Allah. Dan tampilan fisik kita akan menyatakan status kita sebagai manusia. Kolaborasi keduanyalah yang membuat hidup ini indah, wajar, dalam rangka mencapai redhoNya. Tetaplah sedih, biarlah menangis, tanpa menghilangkan kesadaran kita bahwa ini adalah takdirNya yang harus kita terima, dan suatu saat juga akan menyapa kita.<br />
<br />
<i>innalillahi wa inna ilaihi raji'un</i>Zamzami Salehhttp://www.blogger.com/profile/02816614674990012616noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8328792143125816130.post-88855267721349093932015-09-03T06:24:00.002+07:002015-09-03T06:24:38.455+07:00KarakterSudah cukup lama dunia pendidikan Indonesia disibukkan dengan istilah pendidikan berkarakter. Entah apa maksudnya, entah bagaimana penerapannya dan entah seperti apa rencananya. Yang jelas, bicara soal karakter maka kita akan lebih familiar dengan twitter atau sms yang jelas berkarakternya. <br /><br />Twitter hanya membatasi penggunanya untuk berkarakter sebanyak 140 karakter saja. Tidak boleh lebih. Dalam 140 karakter itulah seorang twitter man (or bird) harus bisa mengolah dirinya agar tampak berkarakter. Boleh mengetiknya berulang-ulang tapi ingat tidak boleh lebih dari 140 karakter. <br /><br />Sms lebih senior dari twitter sehingga jatah karakternya boleh kelipatan 160 karakter. Setiap overlap maka kena bayar. Satu karakter saja lebihnya, hitungannya sudah 160 karakter.<br /><br />Twitter dan sms jelas lebih berkarakter. Konkrit, tegas dan jelas. Berapa biaya dan kemungkinan untungnya pun bisa dihitung. Sehingga potensi korupsi karakter bisa ditanggulangi. Jelas berbeda dengan proyek pendidikan berkarakter yang menjelang akhir tahun 2015 ini masih belum konkrit, jelas dan tegas. Namun sudah sekian milyar bahkan trilyun uang negara dihabiskannya.Zamzami Salehhttp://www.blogger.com/profile/02816614674990012616noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8328792143125816130.post-15922523589763211832015-08-17T18:22:00.003+07:002015-08-17T18:22:59.327+07:00Improvisasi = DedikasiBagi saya, salah satu indikator dedikasi seseorang terhadap apa yang ia geluti adalah ia mampu berimprovisasi.<br /><br />Improvisasi selalu berhubungan dengan berjalannya akal seseorang dalam memproses setiap apapun yang ia lihat, ia dengar, dan ia rasa dari dunia aktivitasnya. <br /><br />Seorang hakim misalnya, akan kelihatan dedikasinya jika ia mampu menangkap bukti-bukti atau fakta-fakta dalam persidangan yang mungkin akan berbeda dengan apa yang tertera dalam skenario BAP. Maka hakim tersebut akan berimprovisasi sehingga hukuman bagi pencuri buah cokelat tidak akan sama atau lebih berat hukumannya dari koruptor di dewan sana.<br /><br />Seorang pemain drama akan kelihatan dedikasinya manakala ia mampu mengembangkan skrip yang ia miliki sehingga dramanya lebih hidup dan bergairah. Ia akan berimprovisasi sehingga skrip yang katanya bisa dibaca oleh penonton malah membuat penonton terpana.<br /><br />Seorang guru akan tampak dedikasinya tatkala ia mampu memunculkan variasi-variasi terbaru dalam teknik mendidik dan mengajarnya. Pengajarannya akan terasa lebih hidup dan tidak monoton karena improvisasinya.<br /><br />Masalahnya, sekali lagi improvisasi selalu berkaitan dengan berjalannya akal. Dan percaya atau tidak, yang namanya akal sudah lama dipenjara di negeri kita ini. Coba lihat bagaimana ideawan-ideawan besar kita malah tidak dipakai lalu kembali ke luar negeri dan terkenal. Coba perhatikan bahwa pelajar-pelajar kita malah diperas untuk menyalin buku tanpa berpikir dan malah dilarang banyak bertanya. <br /><br />Wacana terbaru soal larangan menghina presiden pun tak jauh dari usaha untuk mematikan usaha berpikir. Di negara kita ini, kritik seringkali disamakan dengan menghina.<br /><br />Maka jadilah kita manusia yang kerja itu-itu saja. Tidak ada improvisasi. Tidak ada yang baru. <br /><br />Zamzami Salehhttp://www.blogger.com/profile/02816614674990012616noreply@blogger.com0