Sewaktu kecil aku pernah berpikir,bagaimana caranya agar aku bisa sekeren pahlawan-pahlawan yang ku tonton di televisi.Seperti Power rangers yang memiliki kekuatan super untuk menolong orang yang diganggu oleh Rita repulsa.Atau seperti Satria Baja Hitam yang dengan gayanya yang eksentrik selalu membantu masyarakat tokyo yang diserang oleh gerombolan jenderal Jack,Atau kadang kala seperti Sailormon yang dengan kekuatan bulannya menghukum orang-orang yang salah.Yah bisa dibilang masa kecilku penuh dengan impian-impian untuk membantu orang yang lemah.
Pernah suatu hari,ketika itu aku sedang berjalan sendirian menuju sebuah warung.Kebetulan karena prestasi yang ku peroleh,orang tua ku memberikan sedikit kelebihan jajan untuku.Yah sekedar membeli es krim walls seharga 1500 rupiah (jajan ku waktu itu cuma 500 rupiah).Sambil berjalan gembira,kubayangkan betapa lezatnya menjilat sari pati olahan susu dan es serta coklat yang bersatu dalam bentuk es yang unik tersebut.Tatkala aku hampir sampai ke toko yang dituju,kulihat seorang ibu menangis sambil menggendong anaknya.Tangisannya begitu menyayat hati bahkan aku yang waktu itu belum sepenuhnya bisa memahami perasaan orang lain pun jadi trenyuh.Sayang tiada satu pun yang merespon tangisan ibu tersebut.Maklum saja,dengan "kostum" yang dipakai oleh ibu tersebut bisa jadi sebagian orang menganggapnya orang gila.
Seketika itu bayangan ku terhadap idola ku pun muncul.Dalam imajinasiku,aku membayangkan diri ku yang dengan pakaian serba hitam plus antena yang berlaanan di kepalaku layaknya Satria baja hitam,berjalan ke arah ibu tersebut.Lalu ku julurkan tangan ku yang berisi uang 1500 tersebut kepada sang ibu.Hmm imajinasi ini sempat membuatku tersenyum-senyum sendiri.Lalu tanpa banyak pikir aku pun langsung memberikan kepada sang ibu tersebut uang ku sebesar 1000 rupiah (yang waktu itu cukup untuk sekedar membeli sate),lalu uang 500 ku lantas ku belikan eskrim walls juga namun dengan ukuran yang lebih mini.
Setalah menjadi dewasa,impian-impian tersebut tidak sepenuhnya pudar.Impian untuk menjadi pahlawan tetap saja berkeliaran di hati dan pikiran ku.Tentunya dalam bentuk yang lebih realistis.Bukan lantas menjadi super hero layaknya yang dilakukan anak muda dalam Film kick Ass.Aku sendiri selalu melakukan doktrin harian ke dalam hati ku sendiri.Doktrin yang berbunyi " jangan pernah pikirkan apa yang orang lain buat pada mu,namun pikirkan apa yang telah kamu perbuat untuk orang lain".Yah bagiku doktrin ini menjadi motivasi untuk ku dalam berbuat sesuatu.
Menjadi berguna bagi orang lain adalah representasi impian masa kecilku yang dulu selalu ingin jadi super hero,menjadi seseorang yang luar biasa karena selalu menolong orang lain.Menjadi salah satu dari sekian banyak orang-orang yang terpilih yang berhasil melakukan hal-hal yang sangat berguna untuk masyarakat.Aku selalu berharap bahwa suatu saat aku tidak mati di rumah,di atas ranjang yang empuk,Karena kalau begitu berarti aku mati dalam kondisi tidak berbuat untuk orang lain.
"Sebaik-baik manusia adalah mereka yang bermanfaat bagi orang lain " (al-Hadits)
Pernah suatu hari,ketika itu aku sedang berjalan sendirian menuju sebuah warung.Kebetulan karena prestasi yang ku peroleh,orang tua ku memberikan sedikit kelebihan jajan untuku.Yah sekedar membeli es krim walls seharga 1500 rupiah (jajan ku waktu itu cuma 500 rupiah).Sambil berjalan gembira,kubayangkan betapa lezatnya menjilat sari pati olahan susu dan es serta coklat yang bersatu dalam bentuk es yang unik tersebut.Tatkala aku hampir sampai ke toko yang dituju,kulihat seorang ibu menangis sambil menggendong anaknya.Tangisannya begitu menyayat hati bahkan aku yang waktu itu belum sepenuhnya bisa memahami perasaan orang lain pun jadi trenyuh.Sayang tiada satu pun yang merespon tangisan ibu tersebut.Maklum saja,dengan "kostum" yang dipakai oleh ibu tersebut bisa jadi sebagian orang menganggapnya orang gila.
Seketika itu bayangan ku terhadap idola ku pun muncul.Dalam imajinasiku,aku membayangkan diri ku yang dengan pakaian serba hitam plus antena yang berlaanan di kepalaku layaknya Satria baja hitam,berjalan ke arah ibu tersebut.Lalu ku julurkan tangan ku yang berisi uang 1500 tersebut kepada sang ibu.Hmm imajinasi ini sempat membuatku tersenyum-senyum sendiri.Lalu tanpa banyak pikir aku pun langsung memberikan kepada sang ibu tersebut uang ku sebesar 1000 rupiah (yang waktu itu cukup untuk sekedar membeli sate),lalu uang 500 ku lantas ku belikan eskrim walls juga namun dengan ukuran yang lebih mini.
Setalah menjadi dewasa,impian-impian tersebut tidak sepenuhnya pudar.Impian untuk menjadi pahlawan tetap saja berkeliaran di hati dan pikiran ku.Tentunya dalam bentuk yang lebih realistis.Bukan lantas menjadi super hero layaknya yang dilakukan anak muda dalam Film kick Ass.Aku sendiri selalu melakukan doktrin harian ke dalam hati ku sendiri.Doktrin yang berbunyi " jangan pernah pikirkan apa yang orang lain buat pada mu,namun pikirkan apa yang telah kamu perbuat untuk orang lain".Yah bagiku doktrin ini menjadi motivasi untuk ku dalam berbuat sesuatu.
Menjadi berguna bagi orang lain adalah representasi impian masa kecilku yang dulu selalu ingin jadi super hero,menjadi seseorang yang luar biasa karena selalu menolong orang lain.Menjadi salah satu dari sekian banyak orang-orang yang terpilih yang berhasil melakukan hal-hal yang sangat berguna untuk masyarakat.Aku selalu berharap bahwa suatu saat aku tidak mati di rumah,di atas ranjang yang empuk,Karena kalau begitu berarti aku mati dalam kondisi tidak berbuat untuk orang lain.
"Sebaik-baik manusia adalah mereka yang bermanfaat bagi orang lain " (al-Hadits)