Mengenal Pengarang Matan Al-Ajurrumiyyah

1:41 PM


Mengenal Penulis “Matan Al-Ajurrumiyyah”

Nama lengkap beliau adalah Abu Abdillah, Muhammad bin Muhammad bin Daud As-Shinhaji (dengan kasrah shod nisbah kepada Kabilah Shinhajah di Maghrib), namun beliau lebih masyhur dikenal dengan nama Ibn Ajurrum (ابن اجروم). Nama Ibn Ajurrum sendiri berasal dari bahasa barbar yang bermakna Seorang Faqir nan Sufi (yang berpakaian dari bulu domba). Namun Ibnu 'Anqa menafikan hal itu dengan perkataan beliau,"Saya tidak mendapati orang-orang Barbar mengetahui makna itu, hanya saja di kabilah Barbar ada sebuah kabilah yang disebut dengan Bani Ajurrum."

Kalimat “Ibn Ajurrum” sendiri bisa dibaca dengan 4 cara bacaan :
1.      Ajurrum (dengan mad pada hamzah, dlammah jim dan tasydid ra’)
2.      Ajarrum (dengan mad pada hamzah, fathah jim dan tasydid ra’)
3.      Ajrum (dengan hamzah tanpa mad, sukun jim dan dlammah ra’ tanpa tasydid)
4.   Menurut sebagian pakar, kalimat “Ajurrum” juga sering dibaca dengan “Akurrum” (dengan kaf) dalam bahasa bar-bar

Beliau dilahirkan di kota Fas/Fes, Maghrib (Maroko saat ini) pada tahun 672 H. Di tahun yang sama, wafat seorang ahli gramatikal bahasa arab yang sangat Masyhur Ibn Malik (pengarang matan Alfiyah). Hal ini diceritakan sebagai salah satu tanda-tanda bahwa beliau akan jadi ulama besar, terkhusus di bidang bahasa arab (dimana hal yang sama juga dialami oleh Imam Syafi’i yang lahir pada tahun yang sama dengan wafatnya Imam Abu Hanifah). Beliau wafat pada hari Senin bertepatan dengan 20 Safar 723 H.

Beliau menimba ilmu di Fas, kampung halamannya, hingga pada suatu hari beliau bermaksud untuk menunaikan ibadah haji ke tanah suci. Ketika melewati Mesir, beliau singgah di Kairo dan menuntut ilmu kepada seorang ulama nahwu termasyhur asal Andalusia, yaitu Abu Hayyan pengarang kitab al-Bahru al-Muhith.

Imam Asy-Syuyuthi pernah berkata tentang ibn Ajurrum bahwa beliau adalah seorang Imam dalam Ilmu Nahwu yang dikenal dengan Kesalehan dan Ketakwaannya. Beliau juga seorang Faqih yang luas ilmunya. Selain itu, beliau juga pakar dalam Ilmu Tajwid, Qira’at, serta menekuni dunia Kaligrafi, sastra dan ilmu matematika.  

Tentang kitab Matan Al-Ajurrumiyyah

Ibn Ajurrum sendiri tidak memberikan nama khusus untuk kitabnya ini. Kitab ini lalu dinamai oleh sebagian orang dengan nama “Muqaddimah Al-Ajurrumiyyah” atau “Muqaddimah Ibn Ajurrum”. Dinamakan dengan Muqaddimah karena kitab ini adalah langkah awal bagi para pelajar untuk mengetahui dasar-dasar dalam ilmu nahwu sebelum mereka sampai kepada kitab yang besar dan lebih kompleks.

Sebagian lagi menamakan kitab ini dengan nama “Al-Khulasoh” karena kitab ini memuat begitu banyak masalah nahwu namun disampaikan dengan bahasa yang sederhana sebagai kesimpulan dari rumitnya masalah nahwu di kitab yang lebih besar. Di kalangan pelajar sendiri, kitab ini lebih masyhur dengan nama Matan Ajrumiyyah.

Tidak diketahui kapan pastinya Ibn Ajurrum menulis kitab ini. Namun menurut Ibn Maktum yang sezaman dengan beliau, kitab ini ditulis sekitar tahun 719 H dalam perjalanannya menuju Ka’bah (Makkah).

Dalam penulisan kitab ini, Ibn Ajurrum mengikuti metode mazhab Kufah. Hal ini bisa kita lihat dari beberapa masalah seperti penggunaan Istilah Khafadh (dimana mazhab Basrah menggunakan istilah Jarr), Masalah Al-Asma’ Al-Khamsah (dimana mazhab Basrah berpendapat Al-Asma’ As-Sittah), masalah Kaifama yang dijadikan salah satu jawazim/harf jazm (dimana hal ini ditentang oleh mazhab Basrah) dan lain-lain. Salah satu sebabnya adalah karena metode ini cenderung mudah di pahami, dan jika kita komparasikan memang mazhab Kufah lebih mudah dipahami ketimbang mazhab Basrah yang cenderung rumit (yang merupakan metode Imam Ibn Malik dalam menulis matan Alfiyah-nya).

Kitab ini sangat diapresiasi oleh para ulama sejak dahulu sampai saat ini. Begitu banyak aktifitas ilmiah seperti membuat nazham, syarah, hasyiah, analisis ilmiah dan lain-lain terhadap kitab ini. Kitab ini disepakati oleh mayoritas ulama sebagai kitab permulaan bagi pelajar yang ingin mempelajari ilmu nahwu.

Diantara Syarah dari kitab Matan Al-Ajurrumiyyah adalah :

1.      Kitab al-mustaqill bi al-mafhumiyyah fi Syarhi Alfadzi al-Âjurrûmiyyah yang dikarang oleh Abi Abdillah Muhammad bin Muhammad al-Maliky yang dikenal sebagai al-Ra’î al-Andalusy al-Nahwy al-Maghriby.
2.      Kitab al-Durrah al-Nahwiyyah fî Syarhi al-Âjurrûmiyyah karangan Muhammad bin Muhammad Abi Ya’lâ al-Husainy al-Nahwy.
3.      Kitab al-Jawâhir al-Mudhiyyah fî halli Alfâdz al-Âjurrûmiyyah karangan Ahmad bin Muhammad bin Abdul Salam.
4.      Kitab al-Nukhbah al-‘Arabiyyah fî halli Alfâdz al-Âjurrûmiyyah karangan Ahmad bin Muhammad bin Abdul Salam.
5.      Kitab al-Duror al-Mudhiyyah karangan Abu Hasan Muhammad bin ‘Ali al-Maliky al-Syâdily.
6.      Kitab al-Kawâkib al-Dhauiyyah fî halli Alfâdz al-Âjurrûmiyyah karangan Syeikh Syamsuddin Abil Azam Muhammad bin Muhammad al-Halâwy al-Muqoddasy.
7.      Kitab al-Jawâhir al-Sunniyyah fî Syarhi al-Muqaddimah al-Âjurrûmiyyah karangan Syeikh Abu Muhammad Abdillah yang terkenal dengan sebutan Ubaid bin Syeikh Abul Fadly bin Muhammad bin Ubaidillah al-Fâsy
8.      Kitab Syarhu al-Syeikh Khalid al-Azhary ‘alâ Matni al-Âjurrûmiyyah.
9.      Kitab Syarhu Mukhtashar Jiddan Ala Matni Al-Ajurrumiyyah oleh Ahmad Zaini Dahlan
10.  Kitab Syarhu al-Syeikh Yazîd Abdurrahman bin Ali al-Makûdiy al-Nahwy.
11.  Kitab Al-Tuhfah al-Sunniyyah karangan Syeikh Muhammad Muhyiddin Abdulhamid.
12.  Kitab Syarah milik Syeikh Hasan al-Kafrawy al-Syafi’î al-Azhary
13.  Kitab Hâsyiat al-Âjurrûmiyyah karangan Abdurrahman bin Muhammad bin Qosim al-Najdy.
14.  Kitab Îdhôh al-Muqaddimah al-Âjurrûmiyyah karangan Syeikh Shalih bin Muhammad bin Hasan al-Asmary.
15.  Kitab Al-Ta’lîqât al-Jaliyyah ‘alâ Syarhi al-Muqaddimah al-Âjurrûmiyyah karangan Muhammad Shalih al-‘Utsaimîn.
16.  Kitab Al-Aqwal al-Wafiyyah fi Syarhi Al-Ajurrumiyyah oleh Dr. Hasan Muhammad Al-Hifzhi
17.  Kitab Al-Kafi fi Syarhi Al-Ajurrumiyyah oleh Dr. Ayman Amin Abdul Ghani
18.  Dan lain-lain


Adapun nazham dari kitab ini diantaranya adalah nazham yang sangat ma’ruf dikalangan pelajar yaitu Nazham Ad-Durrah Al-Bahiyyah Karangan Syarafuddin Yahya Al- Imrithy atau yang kita kenal dengan nama Nazham Al-Imrithy.

***

Al-hamidy dalam hasyiahnya menceritakan sebuah hikayat bahwa ketika Ibn Ajurrum selesai mengarang kitab ini, beliau melemparkan kitabnya ke laut dan berkata : “Jika kitab ini murni karena mengharap ridha Allah maka ia tidak akan basah”, dan kitab itu tetap kering.


Wallahu a’Lam

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images