Perbaiki Rasa Syukur Kita (Refleksi Pribadi Aidil Fitri 1430 H)
6:26 PM
Adalah anugerah besar bagi kita,para thalabul ilmi yang telah diberikan Allah kesempatan untuk menuntut ilmu dan mengarungi dinamika keilmuan di tempat apapun kita menuntut tersebut.Kita mungkin saja sekarang berada di Madrasah,sekolah,pondok pesantren yang merupakan jenjang formal tingkat menengah dan dulunya kita mungkin pernah mengarungi indahnya play group ,taman kanak-kanak dan sekolah dasar.Dan bisa jadi kita sekarang sudah ada yang telah menginjak bangku pendidikan tingkat perguruan tinggi.Bisa jadi ada yang di sekolah tinggi,akademi,institute atau bahkan di universitas,baik yang di dalam negeri maupun yang di luar negeri.Sungguh semua itu merupakan nikmat yang sangat patut untuk disyukuri mengingat bahwa kesempatan untuk sekolah dan mengikuti pendidikan formal sudah menjadi barang yang mewah di Negara kita.
Terkait dengan syukur,sejujurnya mungkin hal inilah yang sering kita lupakan.Syukur -seperti yang di defenisikan oleh pengarang kitab Umm al-Barahin- Adalah memuji dan mengagungkan Allah bukan hanya dengan ucapan namun juga mesti diikuti dalam bentuk perbuatan nyata.Syukur bukan hanya mengucapkan "Alhamdulillah" namun lebih jauh syukur adalah sebuah implikasi dari ucapan Alhamdulillah kita atas pemberian nikmat Allah pada kita.Contohnya ; ketika seseorang pegawai di beri nikmat berupa gaji maka salah satu bentuk syukurnya adalah dengan melakukan pekerjaannya dengan ikhlas dan penuh kesungguhan,seorang raja ketika diberi nikmat kekuasaan maka bentuk syukurnya adalah dengan menyayangi,memperhatikan dan bertanggung jawab atas rakyatnya,dan seorang pelajar yang di beri nikmat oleh Allah maka salah satu bentuk syukurnya adalah dengan meningkatkan kerajinan dan menguatkan orientasi pendidikannya.
Menarik (dan sejujurnya memprihatinkan) kalau kita coba lihat kondisi pelajar,mahasiswa dan para penuntut ilmu di sekitar kita.Bagaimana etika keilmuan sudah mulai hilang,semangat menuntut ilmu sudah terkikis,dan yang lebih parah orientasi penuntut ilmu sudah melenceng entah kemana.Berita-berita tentang kenakalan pelajar sudah bukan lagi hal yang asing di media-media,kasus-kasus tentang rusaknya pendidikan dan etika keilmuan sudah jadi makanan sehari-hari yang dapat kita temui di sekitar kita,dan mungkin cerita-cerita tentang pelajar atau pun mahasiswa yang dulunya berangkat ke tempat pendidikannya dengan semangat yang menggebu-gebu lantas kemudian kehilangan orientasi akibat pengaruh sekitarnya bukan lagi hal yang jarang kita temui.Pertanyaannya adalah bagaimana ini bisa terjadi ?
Jawaban kita mungkin bermacam-macam,ada yang mungkin akan menjawab bahwa ini akibat kegagalan system pendidikan di Negara kita,ada juga mungkin yang akan menjawab ini adalah pengaruh globalisasi dan westernisasi,ada juga yang mungkin akan menjawab bahwa nilai-nilai agama sudah tidak lagi di tanamkan di pendidikan, namun satu hal yang mesti kita sadari adalah kita kurang bersyukur.
Syukur –seperti yang mungkin sudah disingung tadi diatas- sejatinya adalah sebuah sikap dimana seseorang menghargai pemberian Khaliqnya dengan sikap dan perbuatan yang sebaik-baiknya.Dalam dunia pendidikan,mungkin implementasinya bisa dalam bentuk menguatkan nilai-nilai dan semangat keilmuan,menguatkan orientasi dan tujuan menuntut ilmu,serta mengahargai segala bentuk,proses,dan subjek yang berada dalam dunia pendidikan terutama para pengajar.Nah,mungkin yang harus kita benahi saat ini adalah rasa syukur kita.Ingat firman Allah Surat Ibarihm Ayat 7 "…sesungguhnya jika bersyukur,niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (Nikmat-Ku),maka sesungguhnya azab-Ku sangatlah pedih".Bisa saja kasus-kasus yang kita temui dalam dunia kependidikan adalah karena kita kurang/tidak bersyukur atas Nikmat Allah kepada kita.
Maka dalam momentum a'idil fitri ini marilah kita benahi kembali rasa syukur kita.Setelah sebulan kiranya kita shoum,kita mendapatkan pendidikan kesabaran dan kesyukuran dalam ibadah puasa kita,maka sekarang saatnya kita mengimplementasikan nilai-nilai yang kita dapat dalam ibadah puasa kita tersebut.Semoga ke depan kita benar-benar dapat menjadi manusia (dan terutama penuntut ilmu) yang benar-benar besyukur atas nikmatnya.Indikatornya tentu saja kita meningkatkan semangat menuntut kita,kita menghargai segala bentuk proses menuntut ilmu,kita hargai orang yang menjadi guru kita,dan kita kuatkan kembali azzam dan orientasi kita dalam menuntut ilmu.Semoga ke depan kita benar-benar menjadi makhluknya yang bersyukur…
Selamat Hari raya 'aidil fitri 1430 Hijriyah…
minal 'aidin wal faizin…
mohon maaf lahir dan batin…
kullu 'am wa nahnu bikhoir
0 komentar