Jembatan Ukhuwah
10:10 PM"Abdullah bin abi awfa bercerita : Kami waktu itu sedang berkumpul bersama Rasulullah saw,tiba-tiba beliau berkata "Janganlah duduk bersama ku hari ini orang yang memutuskan persaudaraan" segera seorang pemuda berdiri meninggalkan majelis Rasulullah.Rupanya ia sudah lama bertengkar dengan bibinya.Ia lalu meminta maaf kepada bibinya dan bibinya pun memaafkannya.Setelah itu , barulah ia kembali kepada majelis Nabi saw.Nabi Saw bersabda " Sesungguhnya rahmat Allah tidak akan turun kepada suatu kaum yang disitu ada orang yang memutuskan persaudaraan ". (Al-Targhib 3:345)
Perhatikanlah di sekeliling kita, mulai dari organisasi kehidupan terkecil seperti keluarga misalnya,sampai kepada tingkat organisasi kehidupan yang besar seperti masyarakat dan negara,kalau ada didalamnya beberapa orang yang sudah lama tidak saling menegur,sudah saling menjauhi,apalagi kalau sampai saling menghina satu sama lain,saling menjatuhkan,saling menjelek-jelekan dan memfitnah,maka niscaya Rahmat Allah akan dijauhkan dari komunitas tersebut.
Sesungguhnya persaudaraan adalah hal yang indah,bahkan dalam islam persaudaraan adalah hal yang paling urgen untuk diperhatikan.Menyambungkan persaudaraan yang terputus,mempertemukan kembali saudara-saudara yang terpisah,menjembatani berbagai kelompok dalam islam,dan mengukuhkan ukhuwah di antara mereka adalah amal saleh yang besar pahalanya.Misalnya Rasulullah pernah bersabda " maukah kalian aku tunjuki amal yang lebih besar pahalanya dari shalat dan puasa ?" Tanya Rasulullah kepada sahabat-sahabatnya " tentu saja" jawab para sahabat.Rasulullah berkata " engkau damaikan orang-orang yang bertengkar.".Dalam sabdanya yang lain beliau berkata "Siapa yang ingin dipanjangkan usianya dan dibanyakkan rizkinya, hendaklah ia menyambungkan persaudaraan (H.R Bukhari dan Muslim).Ancaman beliau pun tegas kepada mereka yang selalu mencoba untuk mengusik tali persaudaraan "tidak akan masuk sorga orang yang memutuskan tali persaudaraan".
Beratnya Membangun Jembatan Ukhuwah
Persoalan menjembatani ukhuwah antara beberapa kubu yang berbeda,ternyata bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan.Tercatat dalam sejarah islam bahwa Mungkin Hanya Nabi Muhammad saw lah yang berhasil secara total dalam membangun jembatan ukhuwah tersebut.Jembatan yang beliau bangun antara kaum muhajirin dan anshor tercatat melahirkan sebuah perpaduan yang menjadi kekuatan Madinah (Islam).Setelah itu tercatat beberapa "pembangun" jembatan ukhuwah seperti para Khulafa'ur rasyidin tidak murni berhasil dalam melaksanakan tugasnya layaknya Rasulullah saw.
Membangun jembatan ukhuwah memang berat.Kita bisa lihat dalam sejarah bagaimana usaha Khalifah Ali Bin Abi Thalib untuk menjadi pembangun jembatan ukhuwah tatkala ukhuwah islam dirongrong oleh ketidak puasan beberapa tokoh sahabat dalam perang jamal.bagaimana Ali tetap berusaha agar kedua kubu yang bertikai tetap berpegang teguh kepada Al-qur'an.Namun usaha tersebut ternyata tidak murni berhasil.Begitu juga ketika Muawiyah berusaha mengerahkan pasukan melawan ali.Ali tetap mencoba untuk tidak merusak jembatan ukhuwah tersebut.Kekalahan Muawiyah yang diambang mata membuat mereka melakukan siasat dengan mengangkat al-qur'an.memohon perdamaian.Ali pun menerima.Meskipun seperti kita ketahui dalam sejarah bahwa keputusan ali tersebut ternyata membuahkan konflik baru yaitu ketidak puasan beberapa pengikutnya yang akhirnya golongan ini keluar dari ali dan terkenal dengan sebutan Khawarij.
Ada beberapa hal yang menarik untuk kita perhatikan dalam proses pembangunan jembatan ukhuwah tersebut.Pertama,Strategi apapun yang kita lakukan untuk menjembatani kubu yang bertikai,tidak akan pernah berhasil selama tidak ada I'tikad baik untuk menyambungkan persaudaraan oleh kedua golongan tersebut.Bila yang satu sudah legowo untuk bersatu namun tidak di respon oleh pihak satunya maka tetap tidak akan pernah berhasil.Bila satu pihak sudah mengalah,namun ternyata pihak yang lain memanfaatkan sikap mengalah tersebut dan menutup diri untuk memahami yang lain,maka ukhuwah tidak akan pernah terwujud.
Kedua,Ternyata kepentingan politik dapat menundukkan kepentingan agama , dan ini akan menjadi batu sandungan yang besar bagi proses menjembatani ukhuwah..Sejarah islam mencatat bahwa Pertarungan besar Ahlusunnah wal jama'ah dengan Syi'ah dan (dulunya) Mu'tazilah lebih sering bermain dalam daerah politis ketimbang teologis,atau bahkan persoalan politis yang merambah daerah teologis.Pengalaman di Indonesia bahwa agama ternyata lebih sering diatasnamakan ketimbang direalisasikan.Imbauan-imbauan agama sering dimanfaatkan dan dikemas untuk melegitimasi manuver politik.
Ketiga,Kesuliitan para pembangun jembatan ukhuwah adalah mereka bukanlah orang yang popular.Sehingga mereka jelas akan dicurigai oleh kedua belah pihak.Kebiasaan sebagian masyarakat adalah untuk "menghukum" seseorang lewat "baju" yang dipakainya.Identifikasi ini bahkan menyebabkan seseorang yang tidak memihak golongan manapun menjadi tertolak oleh kedua belah pihak meskipun orang yang tidak memihak tersebutlah yang bisa memandang persoalan dan mencarikan solusi dengan tingkat ketepatan objektifitas yang agak tinggi.
Pahala yang besar bagi mereka para pembangun jembatan
Mungkin karena beratnya tugas serta resiko para pembangun jembatan ukhuwah ini, maka islam menghargai mereka yang berupaya untuk memelihara ukhuwah ini sebagai amal saleh yang utama.Sabda Nabi Muhammad saw "Maukah aku tunjukkan kepada kalian sebuah amal yang lebih besar pahalanya dari pada shalat,puasa, dan haji? " Tanya rasulullah kepada para sahabatnya,ketika sahabat mengiyakannya,beliau melanjutkan " Mendamaikan orang-orang yang bertengkar diantara kamu " (H.R Bukhari Muslim).
Ubadah bin Al-Shamit menceritakan "Pada suatu hari Nabi saw berkata : " maukah kalian aku tunjukkan hal-hal yang menyebabkan Allah mengangkat derjatnya" para sahabat menjawab "Mau ya Rasulullah',Nabi saw Berkata " engkau maafkan orang yang menganiaya mu,kamu berikan rezekimu kepada orang yang mengharamkan hartanya untukmu, dan engkau sambungkan persaudaraan dengan orang yang memutuskannya (Al-targhib wa Al-tarhib 3:342)
Semoga di Bulan Ramadlon yang suci ini ,kita semua dapat menjadi para pembangun jembatan ukhuwah yang telah dijanjikan oleh Allah pahalanya. Aminn.
0 komentar