Nama-nama mujtahid mazhab dalam mazhab Syafi’i (bagian 2)

2:45 PM

2. Al-Buwaithi

Nama Lengkap beliau adalah Abu Ya’qub , Yusuf bin Yahya Al-Buwaithi Al-Mishri , salah seorang Sahabat Imam Syafi’i dan pengganti posisi Imam Syafi’i diantara sahabat-sahabatnya ketika Imam Syafi’i wafat.Sangat kuat berpegang dengan mazhab Syafi’i dan begitu masyhur hingga dikenal sebagai salah satu Ashab Mazhab Syafi’i di Mesir yang kuat dalam mengembangkan Mazhab Syafi’i.

Dia merupakan ulama yang memiliki ketinggian ilmu , Seorang ahli Ibadah , ahli Zuhud , Ahli Munazharah , banyak berzikir dan ibadah tahajjud serta Tilawah Al-Qur’an selama hidupnya.

Imam Abu ‘Ashim Al-Ubadi berkata : Imam Syafi’i mempercayakan Imam Al-Buwaithi dalam urusan fatwa , dan sering kali ia suruh Imam Buwaithi untuk berfatwa jika datang sebuah masalah.

Imam Abu ‘Ashim Al-Ubadi berkata : Al-Buwaithi banyak menelorkan kader-kader Umat Islam terkhusus Mazhab Syafi’i setelah wafatnya.Banyak ulama yang muncul dari hasil didikannya hingga kemudian menyebar ke berbagai daerah dan melakukan syi’ar mazhab syafi’i ke seluruh alam.

Imam Al-Humaidi berkata : Imam Syafi’i berkata : Tidak ada seorang pun yang lebih berhak atas majelis ku ini selain Yusuf (Imam Al-Buwaithi,red).Dan tidak ada seorang pun dari sahabat ku yang lebih ‘alim selain dia.

Dan imam Syafi’i pernah berkata kepada Imam Al-Buwaithi bahwa ia kelak akan di uji tentang masalah fitnah Al-qur’an itu Makhluq sebagaimana yang dialami oleh Imam Ahmad bin Hanbal.

Imam Rabi’ berkata : Aku menemui Imam Buwaithi di hari-hari terakhirnya (setelah ia difitnah lalu dipenjara akibat fitnah Al-qur’an Makhluk) , aku lihat ia dirantai dengan kuat ke dinding dan tangannya digantungkan di atas lehernya.

Imam Rabi’ berkata : Lidah Imam Buwaithi selama hidupnya selalu bergerak menyebutkan Asma Allah.Dan tidak pernah aku lihat seseorang yang begitu kuat berpegang pada Hujjah Al-qur’an selain dia.Aku lihat ia diikat diatas bighal (sejenis kuda,red) dan lehernya terikat.Kakinya terbelenggu , dan antara belenggu leher dan kaki disambungkan oleh sebuah rantai besi , sedangkan Imam Buwaithi lalu berkata : Sesungguhnya Allah menciptakan makhluk dengan kalimat “Kun” , maka jika seandainya kalimat ini adalah makhluk maka seolah-olah makhluk diciptakan oleh makhluk.Dan seandainya aku menerima ini , sungguh aku telah menjadi golongan yang membenarkan Al-Watsiq (khalifah waktu itu,red).Dan aku memilih mati dalam kondisi ini , hingga datang satu kaum yang mengetahui bahwa telah mati salah seorang penduduka kaum karena masalah ini.

Imam Ibn As-Subki berkata memujinya : Semoga Allah mengasihi Abu Ya’qub (Al-Buwaithi) , Sungguh ia telah mencapai Maqam Ash-Shiddiqin.

Imam As-Saji berkata : Ketika Al-Buwaithi berada dalam penjara , ia selalu mandi setiap jum’at , membersihkan diri dan mencuci pakaiannya , lalu kemudian ia berjalan menuju pintu penjara ketika mendengar Azan.Maka sipir penjara menyuruhnya kembali menuju sel-nya dan berkata “Kembalilah , semoga Allah merahmati mu”.Imam Al-Buwaithi lalu berdoa “Yaa Allah sesungguhnya aku sangat ingin untuk menjawab seruan mu , tapi mereka telah melarang ku dari menjawabnya”.

Diantara karangannya yang termasyhur adalah Mukhtasor Buwaithi.Sebuah kitab yang merupakan ringkasan dari perkataan dan pendapat Imam Syafi’i.Nama Al-Buwaithi juga sering kita temui dalam kitab-kitab Mazhab Syafi’i

Beliau Wafat pada bulan Rajab tahun 231 Hijriyah di dalam Penjara Kota baghdad dalam keadaan terpasung dan terbelenggu.

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images