Tentang Paradox

10:05 AM

Paradox Dunia

Kita memiliki bangunan yang tinggi, namun kesadaran yang pendek;

jalan yang luas, namun sudut pandang yang sempit;

kita banyak menghabiskan, tetapi sedikit memiliki;

kita banyak membeli, tetapi sedikit menikmati.

Kita memiliki rumah yang besar, namun keluarga yang kecil;

tempat yang nyaman, namun waktu yang sedikit;

Kita memiliki gelar yang banyak, namun kurang memiliki perasaan;

pengetahuan yang banyak, namun pertimbangan yang kurang;

ahli yang banyak, tetapi solusi yang sedikit;

obat yang banyak, tetapi kesehatan yang buruk.

Kita menggandakan milik kita, tetapi mengurangi nilai diri kita.

Kita berbicara terlalu banyak, membenci terlalu sering, namun jarang mencintai.

Kita belajar bagaimana mencari nafkah, tetapi tidak belajar untuk hidup;

Kita menghitung tahun-tahun kita hidup, tetapi tidak menghitung apa yang sudah kita lakukan dalam tahun-tahun yang kita jalani.

Kita sudah sering pergi ke bulan dan kembali,

tetapi memiliki masalah saat menyeberang jalan untuk menemui tetangga kita.

Kita sudah menaklukkan luar angkasa, namun tidak menaklukkan ruang dalam diri kita;

kita sudah melakukan hal yang lebih besar, namun tidak melakukan hal yang lebih baik;

Kita berusaha membersihkan udara, namun mencemari jiwa kita;

kita bisa memisahkan atom, tetapi tidak bisa memisahkan prasangka buruk kita.

Kita banyak menulis, tetapi belajar lebih sedikit;

kita merencanakan lebih banyak, namun menyelesaikan lebih sedikit.

Kita belajar untuk berlari, tetapi tidak belajar menunggu;

kita memiliki pendapatan yang tinggi, namun, moral yang rendah.

Kita membangun banyak komputer untuk menyimpan informasi, namun berkomunikasi lebih sedikit;

Kita memiliki kuantitas yang lebih, namun kualitas yang kurang.

Hari-hari ini adalah hari dimana suami istri bisa bekerja mencari nafkah, namun banyak terjadi perceraian;

hari-hari dimana kita memiliki rumah yang lebih baik, namun keluarga yang rusak.

***

Paradox Akhirat

Kita mengaku mengenal Allah, namun tidak menunaikan hak-hak-Nya.

Kita sering membaca Al-Quran, tapi ktidak mau mengamalkan isinya.

Kita mengakui bahwa iblis adalah musuh yang sangat nyata, namun dengan suka hati mengikuti jejak dan perintahnya.

Kita mengaku mencintai Rasulullah, tetapi gemar meninggalkan ajaran dan sunnahnya.

Kita sangat menginginkan surga, tapi malas melakukan amalan ahli surga.

Kita takut dimasukkan ke dalam neraka, namun malah hobby menyibukkan diri dengan perbuatan ahli neraka.

Kita mengaku bahwa kematian pasti datang, namun tidak pernah mempersiapkan bekal untuk menghadapinya.

Kita sibuk mencari aib orang lain tapi malah melupakan cacat dan kekurangan sendiri.

Kita setiap hari memakan rezeki Allah, tapi Jarang mensyukuri nikmat-Nya.

Kita sering mengantar jenazah ke kubur, tapi tidak pernah menyadari bahwa kita akan mengalami hal yang serupa

(Ibrahim bin Adham R.A)

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images