alhamdulillah advantra kemaren diikuti oleh ( bisa dibilang ) kader PII yang bener2 kader artinya orang 2 pilihan yang akan sanggup untuk menjalankan missi profetik yang menjadi kewajiban sebagai kader PII,

namun ada beberapa hal sih sebenernya yang aneh dan mengganjal pikiran ane waktu advantra kemaren,Pertama masalah kedirian peserta;seharusnya masalah kedirian memang harus telah tuntas paska intermediate training karena waktu advantra adalah waktu dimana kita akan mempergunakan logika kita yang bersifat objektif.namun nyatanya pada waktu advantra kemaren masalah kedirian nyaris berada pada setiap peserta.Sehingga kita memerlukan PI ( personal introduction ) lagi untuk memecah kebuntuan peserta,efek dari PI tersebut adalah sedikitnya peserta advantra yang mampu mengungkapkan logikanya secara objektif,terkesan hampir seluruh peserta bicara dengan emosi yang berujung pada subjektivitas ( akhirnya karena alasan inilah ane mundur dari keaktifan lokal supaya ritme lokal kembali stabil ).

kedua;intelligensia peserta agak kurang di kemukaan sehingga kembali emosi lebih menang ketimbang logika.beberapa peserta juga terkesan didoktrin oleh "ritme dan alur advantra senior" sehingga pengen alur advantra juga sama dengan yang dialami oleh senior2 terdahulu,efeknya adalah proses andragogi murni yang seharusnya diterapkan pada advantra berjalan kurang lancar.

namun terlepas dari itu semua ane mengharapkan bahwa kita jangan mensakralkan training,karena seperti kata bang jack " training sesungguhnya adalah paska training yang kalian ikuti ".Keberhasilan kita dalam mengikuti proses training akan ditentukan melalui proses selanjutnya yang akan kta lalaui,baik itu dalam masa kepengurusan,keaktifan sampai pada perjuangan kita paska selesai di PII.dan Ingat selalu tingkatkan keilmuan kita tanpa meremehkan ajaran islam sebagai islamic world view kita.Hidup islam....jayalah PII....alllahu akbar