Cerita Imtihan Term 2
6:54 PM
Hmm sudah lama ga nulis.Dan kebiasaan yang terputus ini ternyata membawa dampak yang signifikan.Sudah dalam dua minggu ini ,beribu-ribu ide menusuk-nusuk ruang server otakku,namun tak kunjung jua berhasil ku enkripsikan dalam bentuk tulisan yang bisa dipahami oleh manusia.
Okelah,kumulai sedikit-sedikit saja ya.dalam tulisan ini aku ingin menceritakan sedikit kejadian-kejadian yang kualami semasa fatrah imtihan kemaren.Fatrah imtihan di Azhar mesir ini bisa kuanalogikan seperti gronge changer milik power ranger,yang merubah manusia biasa menjadi power ranger.Fatrah imtihan di mesir juga begitu,merubah mahasiswa/i yang biasa nya sibuk dengan kegiatan-kegiatan yang biasa dan terlena dari keaktifan mereka dalam aktivitas keilmuan layaknya mahasiswa sejati,kembali tersadar dan berubah menjadi mahasiswa seutuhnya.Diktat-diktat kembali dibaca dan diringkas.Bimbel-bimbel per mata kuliah pun dihadiri.Bersempit-sempitan di Bis 80 coret pun dijalani demi mendapatkan :setitik; tahdid dari diktat-diktat yang ada.Diskusi-diskusi muqoror pun dilalui.
Dalam fatrah imtihan ini,mahasiswa azhar memang seakan2 kembali utuh.Kesibukan – kesibukan organisasi ,kesibukan di dunia maya,dan kesibukan di lapangan bola pun mulai dikurangi intensitasnya.Yang biasanya ChAting 10 jam sehari,sudah kurang menjadi 1 jam saja,Yang biasanya main bola tiap hari,di kurangi menjadi 2 kali seminggu saja,Yang jadi aktivis organisasi pun berhenti beraktivitas.Semuanya back to muqorror.
Mesjid Azhar yang dulunya hanya diisi oleh para talaqer,wisatawan manca negara,serta para manula yang sibuk dengan aktivitasnya,sekarang pun di penuhi oleh mahasiswa azhar yang sibuk dengan diktat dan kesimpulan di tangannya.Andai pemandangan itu bisa berlangsung tiap hari.
Aku pun juga begitu.......
***
Nah di imtihan term 2 ini,kebetulan aku hanya akan menjalani ujian 1 mata kuliah saja,mengingat tahun lalu aku sudah lulus dalam 6 mata kuliah lainnya.Kebetulan mata kuliah yang kuulang ini merupakan mata kuliah HORROR di jurusan Syariah islamiyah,yaitu Qadloya Fiqhiyah Mu’asiroh atau beberapa masalah fiqh kontemporer.
Ceritanya tanggal 20 Juni 2010 aku pun ditakdirkan mengikuti ujian tersebut.Sampai di Kampus,aku mencari2 info dimana ujian ku akan berlangsung.Dan ternyata aku masih akan mengikuti ujian di tempat yang sama seperti ujian term 1 kemaren yaitu di Mazollah syarqiah a.k.a Pelataran Parkir Sebelah Timur,yang artinya ujian ku akan berlangsung di luar ruangan lagi.Sejenak aku termenung,bisakah aku menjalani ujian di tempat yang kurang kondusif tersebut,apalagi mengingat cuaca yang sangat panas.44 derjat Celcius yang cukup membuat badan ku bergetar dan mengeluarkan stok air dalam tubuhku.Tapi bismillah,ku hanya bisa berdoa semoga di berikan yang terbaik oleh Allah
Pukul 13.30 waktu kairo,ujian pun dimulai.Aku sampai di lokasi ujian tepat waktu.Baru saja ku cecahkan pinggulku ke kursi,aku langsung terkejut dan berdiri lagi,Kursi yang kududuki lumayan panas,layaknya habis dijemur di bawah terik matahari.Padahal pelataran parkiran tersebut di teduhi dengan atap Seng yang setidaknya cukup menghalangi sinar matahari .
Kulihat sekelilingku,ternyata yang ujian disana adalah para mahasiswa indonesia yang rosib bil sistem tahun kemaren.Yah kami semua gagal meskipun belum bisa menunjukkan kemampuan terbaik kami.Kami semua gagal karena telat satu semester,dan Azhar tidak mengampuni ini.Jadilah kami mahasiswa yang rosib.
Kertas ujian pun dibagikan,Kuisi kolom yang mesti diisi.Kertas Soal pun di bagikan.Ada 4 soal saja.kucoba lihat satu persatu.Alhamdulillah kayaknya semua telah kuhapal.Namun satu yang cemaskan.Panasnya ruang ujian ini akan menghilangkan konsentrasiku.
Dan akhirnya kecemasan ku pun terbukti.Soal nomor 2 tentang hukum Sa’ut pun tak kuingat sepenuhnya.Kucoba paksakan otakku untuk men-search dimana berkas jawaban soal 2 itu jatuh,sayang ga juga ketemu.malahan disaat mengerjakan soal nomor 2 itu,keringat ku keluar dengan deras,hingga membasahi kertas ujian ku.Belum lagi tubuhku yang kekurangan pasokan air,sedang membutuhkan air secepatnya,sayang tidak seorang pun peserta ujian yang membawa air.
Aku beristighfar sejenak dan berdoa semoga Allah menolongku dan memberikan yang terbaik untuk ku.Kucoba kerjakan soal nomor dua dengan file yang tersisa di memory otakku.Badan ku terus bergetar,nafasku sesak,dadaku sebelah kiri terasa sakit dan perih,belum lagi tubuh ku yang haus dan butuh pasokan air.Tapi tetap kupaksakan untuk mengisi lembaran jawaban dengan soal yang berikutnya.
Sementara ku mengerjakan soal nomor 3,kulihat beberapa orang peserta ujian sudah banyak yang selesai.Padahal ujian baru berlangsung sekitar satu setengah jam dari 3 jam waktu yang disediakan.Aku terus mengisi jawaban nomor 3 di lembaran soalku.Sesaat kemudian,salah seorang syu’us (petugas tata usaha) membawa 3 botol aqua berisi air yang ku tau pasti air itu adalah air mentah,namun sayang botol tersebut di letakkan agak jauh dari tempat ku duduk.
Tak lama berselang,salah seorang teman ku yang bernama syahrul melewati bangku tempat ku duduk.Aku bertanya kepadanya apakah dia membawa air,dia jawab tidak.Sang Syu’un pun menegurku.Aku cuek saja dan beristirahat sebentar sebelum melanjutkan soal no 4.Si syu’un pun bertanya kepada ku..kira-kira begini dialognya :
Syu’un : inta bitiul eh..? (Hey kamu ngomong apa?)
Aku : Ana as’al mayaah (aku minta air )
Syu’un: Andonesiy kallim bil ingiliziyah wala faransiyah (orang indonesia itu ngomong pake bahasa inggris apa bahasa prancis..?)
Aku :la,ihna kallim bi lughoh indunisiyah (ga,kami ngomong pake bahasa indonesia)
Syu’un : eh inta khollos..?( kamu sudah selesai..?)
Aku : La’ah (belum),-wong aku diajak ngomong mulu-
Syu’un : Ijabah katir wala ulail ? (jawabannya banyak apa sedikit)
Aku : Katir awi ( banyak sekali)
Syu’un : inta kadzzab,ijabah bita zumalaik ulail,sofhah wahdah bas (hmm kau bohong,nih jawaban teman2 kamu sedikit kok,Cuma satu halaman saja)
Aku : #$^&%^%* (termenung diam sambil nyeletuk dalam hati “kok jawabannya bisa dikit,atau aku yang jawabnya kebanyakan yah..?”)
Aku pun melanjutkan mengisi jawaban soal nomor 4.Sambil sesekali kulirik sekitar,dan baru kusadari ternyata Cuma tiga orang peserta ujian yang masih mengerjakan ujian.Sesekali si syu’un memaksaku untuk menyerahkan lembaran jawaban.Katanya waktu sudah habis,pada hal masih ada tersisa sekitar 45 menit lagi.Aku tetap melanjutkan mengerjakan ujian.
15 menit kemudian aku pun keluar ruangan ujian.Baru kusadari ternyata seluruh bajuku basah akibat peluh dan keringat yang keluar berjubel.Hmm Ku berdoa semoga ujian ku kali ini najah..mohon doa deh dari semua.
0 komentar