Karakter

6:24 AM

Sudah cukup lama dunia pendidikan Indonesia disibukkan dengan istilah pendidikan berkarakter. Entah apa maksudnya, entah bagaimana penerapannya dan entah seperti apa rencananya. Yang jelas, bicara soal karakter maka kita akan lebih familiar dengan twitter atau sms yang jelas berkarakternya.

Twitter hanya membatasi penggunanya untuk berkarakter sebanyak 140 karakter saja. Tidak boleh lebih. Dalam 140 karakter itulah seorang twitter man (or bird) harus bisa mengolah dirinya agar tampak berkarakter. Boleh mengetiknya berulang-ulang tapi ingat tidak boleh lebih dari 140 karakter.

Sms lebih senior dari twitter sehingga jatah karakternya boleh kelipatan 160 karakter. Setiap overlap maka kena bayar. Satu karakter saja lebihnya, hitungannya sudah 160 karakter.

Twitter dan sms jelas lebih berkarakter. Konkrit, tegas dan jelas. Berapa biaya dan kemungkinan untungnya pun bisa dihitung. Sehingga potensi korupsi karakter bisa ditanggulangi. Jelas berbeda dengan proyek pendidikan berkarakter yang menjelang akhir tahun 2015 ini masih belum konkrit, jelas dan tegas. Namun sudah sekian milyar bahkan trilyun uang negara dihabiskannya.

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images