Beberapa Kesalahan dalam Berlogika yang sering kita temukan (Bagian 2)

4:15 PM

11.Like Logic Error atau Leader Logic Error

Kesalahan berlogika karena seseorang menyukai seseorang sehingga semua pendapatnya dianggap benar.

Contoh:
Para peserta pengajian atau murid pondok pesantren berpendapat bahwa semua ucapan ustadz,ulama atau guru agamanya adalah benar. Benar 100 persen. Tidak mungkin salah. Padahal, seorang ustadz,ulama atau guru agama adalah manusia biasa yang ucapannya bisa saja salah.

12.Small Logic Error

Kesalahan berlogika di mana mengerjakan yang kecil saja tidak mampu, kok akan mengerjakan yang besar.

Contoh:
Banyak capres yang punya visi akan mengentaskan kemiskinan dan pengangguran di Indonesia. Padahal, mengentaskan kemiskinan dan pengangguran di Jakarta saja tidak mampu. Apalagi se-Indonesia.

13.System Logic Error

Kesalahan berlogika akibat tidak memahami arti sebuah sistem.

Contoh:
Ada yang mengatakan “Walaupun sistemnya baik, kalau manusianya tidak baik, maka hasilnyapun tidak baik”.Ini logika yang salah. Sebab, manusia merupakan bagian (subsystem) dari sebuah sistem. Artinya, sistem yang baik, termasuk juga faktor manusia yang baik. Sistem yang baik akan menghasilkan hasil yang baik dan sistem yang buruk akan menghasilkan hasil yang buruk.

14.Definition Logic Error

Kesalahan berlogika akibat tidak memahami definisinya.

Contoh:
Ada yang berpendapat bahwa Bantuan Langsung Tunai (BLT) tidak efektif untuk mengurangi angka kemiskinan.Ini logika yang salah. Sebab, BLT bukan program pengentasan kemiskinan, melainkan merupakan Jaring Pengaman Sosial (JPS) yang sifatnya hanya sementara saja.

15.God Logic Error

Kesalahan berlogika karena beranggapan kalau sudah mengatasnamakan Tuhan, tentu tidak bisa disalahkan.

Contoh:
Umat Islam sering berjanji dengan mengatakan “Insya Allah”. Kemudian ternyata dia ingkar dan tidak meminta maaf. Seolah-olah ingkar janji dengan mengatasnamakan Tuhan merupakan perbuatan yang tidak salah. Padahal, orang yang ingkar janji mempunyai tiga kewajiban. Pertama, melakukan konfirmasi atau pemberitahuan bahwa dia terpaksa tidak bisa menepati janji. Kedua, harus ada alasan yang kuat. Ketiga, tidak mengulangi kesalahannya lagi.

16.Irrasional Logic Error

Kesalahan berlogika karena punya anggapan yang salah.

Contoh:
Ketika dukun cilik Ponari tidak praktek, maka para pasiennya berbuat tidak rasional. Antara lain, mencelupkan kartu nomor urut ke air di dalam gelas, kemudian meminumnya. Sebagian lagi mengambil air buangan dari kamar mandi Ponari. Air di saluran yang kotor itu diendapkan di gelas atau botol air mineral, kemudian diminumnya. Mereka beranggapan semua air di rumah Ponari bisa menyembuhkan penyakit.

17.Breakdown Logic Error

Kesalahan berlogika akibat tidak mampu menjabarkan tujuan.

Contoh:
Semua gubernur/bupati/walikota berkeinginan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di daerahnya masing-masing. Tetapi, tidak tahu bagaimana menjabarkan tujuan itu secara rinci.

18.Nihil Logic Error

Kesalahan berlogika karena tidak menyadari kalau yang dilakukan tidak ada hasilnya.

Contoh:
Ketika Israel menyerang Palestina, maka ada gerakan yang mengajak boikot produk Amerika. Ini merupakan gerakan moral-politik yang positif. Tetapi, hasilnya nihil. Sebab, Amerika tetap tidak akan mengubah keputusan-keputusan politiknya.

19.Objective Logic Error

Kesalahan berlogika karena salah mengartikan tujuan.

Contoh:
Banyak orang beranggapan bahwa tujuan kuliah adalah mencari gelar sarjana. Padahal, tujuan kuliah sesungguhnya yaitu mencari,menuntut dan memperdalam ilmu pengetahuan.

20.Unsignificant Logic Error

Kesalahan berlogika karena sebuah hasil yang tidak signifikan.

Contoh:
Sebuah iklan politik di TV mengatakan, pemerintah telah berhasil menurunkan angka kemiskinan. Padahal, dengan APBN lebih dari Rp 1.000 triliun, angka kemiskinan cuma turun kurang dari 1 persen. Sebuah hasil yang tidak signifikan.

Bersambung...

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images