Perbaiki Cara Pandang terhadap Mukmin
11:03 AMPerbaiki cara pandang kalian dalam memandang kaum Mukmin ! Dalam pandangan seorang Fuqaha', setiap mukmin itu adalah orang yang ta'at dalam menjalankan agamanya. Sehingga, dalam menetapkan hukum selalu menggunakan landasan husnuzhon/berbaik sangka.
Hari ini,
kalian lihat betapa banyak orang yang bersikap su'uzhon tanpa sadar. Belum
apa-apa sudah menghukum saudaranya sesama muslim sebagai pembuat kesalahan,
pelaku maksiat bahkan munafik. Padahal, Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah sudah
mengajarkan untuk berbaik sangka.
Itulah
kenapa para Fuqaha' mutaqaddimin benar-benar sedikit yang menggunakan kaedah
Sadd Adz-Dzari'ah, karena mereka lebih suka untuk berbaik sangka kepada
saudaranya. Kalaupun ada yang bersalah, maka majelis Qadha / pengadilan lah
yang harus membuktikannya. Itu adalah ajaran Islam.
Islam itu
ajaran yang rahmah, penuh kedamaian.
Justru
orang-orang yang senantiasa memandang tidak baik kepada saudaranya serta
menganggap bahwa hanya ia dan jama'ahnya saja yang benar adalah orang-orang
yang sudah dihujami virus buruk sangka tanpa sadar. Parahnya, ia gunakan
dalil-dalil agar serta pembacaan yang buruk terhadap sejarah Rasulullah dan
para salafus saleh untuk membenarkan argumennya.
[Point
singkat dari Nasehat Syekh Amr Wardani saat Talaqi Takhrij Fiqh Kemaren]
عن أبي هريرة أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال إذا قال الرجل هلك
الناس فهو أهلكهم
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda
"Jika seseorang berkata 'Manusia telah rusak', maka dialah yang paling
rusak diantara manusia" (HR.Muslim)
Dalam
riwayat lain, hadits ini juga bisa bermakna "Jika seseorang berkata
'Manusia telah rusak', maka dialah yang menjadi sebab rusaknya manusia"
Imam Nawawi
rahimahullah menjelaskan dalam Syarah Shahih Muslim :
واتفق العلماء على أن هذا الذم إنما هو فيمن قاله على سبيل الإزراء على
الناس ، واحتقارهم ، وتفضيل نفسه عليهم ، وتقبيح أحوالهم ، لأنه لا يعلم سر الله في
خلقه
“Para ulama
sepakat bahwa celaan dalam hadits ini adalah bagi orang yang ucapannya itu
dimaksudkan untuk mencela manusia, merendahkannya, dan mengutamakan dirinya di
atas mereka, dan memburukkan keadaan masyarakat, lantaran dia tidak tahu
rahasia Allah Ta’ala atas hambaNya.”
***
Jangan
sampai, buruk sangkanya kita menjadi salah satu sebab rusaknya manusia
disekeliling kita. Mereka rusak lantaran buruk sangkanya kita, dan kita pun
rusak lantaran akan mudah jatuh pada sifat ujub.
Na'udzubillah
min dzalik
0 komentar