Onde mandeh

1:14 PM

Sumpah saya terkejut mendengar hasil survei komnas perlindungan anak yang tadi pagi di review lagi di sctv.Survei ini menjadi bukti konkrit betapa bejatnya pelajar indonesia sekarang.Berikut ringkasan beritanya:

“Dalam survei yang digelar di 12 kota besar pada tahun 2007 silam, Komisi Nasional Perlindungan Anak alias Komnas Anak mendapatkan hasil yang mencengangkan. Dari lebih 4.500 remaja yang disurvei, 97 persen di antaranya mengaku pernah menonton film porno. Sebanyak 93,7 persen remaja sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) mengaku pernah berciuman serta happy petting alias bercumbu berat. Yang lebih menyeramkan lagi, 62,7 persen remaja SMP mengaku sudah tidak perawan lagi. Bahkan, 21,2 persen remaja SMA mengaku pernah melakukan aborsi.”

Ada beberapa hal yang saya catat paska menonton berita tersebut.Pertama,hal ini membuktikan bahwa kurangnya perhatian dan pendidikan dari orang tua sebagian besar menyebabkan peristiwa di atas.Sering orang tua tidak memperhatikan segala tingkah laku anaknya dan anaktidak merasakan kepuasan dan kasih sayang dari orang tua menyebabkan anak mencari jalan alternatif lain untuk mencari kasih sayang.Ketika jalan yang mereka temukan malah pada akhirnya bukan jalan yang baik namun jalan yang membuat mereka jauh dari norma2 sehingga perbuatan diatas terjadi.

kedua,Bagi saya tidak sepenuhnya orang tua dapat disalahkan,efek Fullday school yang membuat anak lebih sering di sekolah dan bergaul dengan teman2nya yang sama2 dalam pencarian jati diri dan sangat ingin untuk coba2 juga berperan dalam terjadinya hal2 diatas.Ditambah lagi dengan kurangnya perhatian dari guru sehingga menambah rasa jenuh mereka dalam belajar formal dan memilih kegiatan yang tidak positif. ketiga,kontrol pemerintah terhadap media juga ikut andil dalam proses terjadinya hal2 yang tidak diinginkan.Media sekarang yang terlalu mengekspos kegiatan2 yang sangat jauh dari norma timur yang dianut indonesia.Kegiatan berbau pornografi sekarang ini malah terlalu banyak ditemui di media,Meskipun tujuaan awalnya baik sebagai pendidikan seks malah diputarbalikkan sebagai ajang uji coba ilmu bagi pelajar. keempat,Kurangnya pendidikan agama,semestinya dalam menghadapi arus globalisasi yang diboncengi dengan nilai2 western harus di back up dengan menambah pendidikan agama dan prakteknya di sekolah,namun kenyataan dilapangan sekolah cuma mengalokasikan 2 jam pelajaran untuk agama.hal ini tentu saja membuat para pelajar sangat jauh dari agama yang secara jelas agama telah membuktikan perannya dalam memback up diri seseorang dari pengaruh negatif seharusnya dengan adanya berita ini membuat kita lebih berperan aktif dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera bukan hanya dalam masalah keuangan namun juga akhlak dan tingkah laku,tapi entahlah.............

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images