Ajaran islam tentang upaya meredam konflik

10:58 AM

Ajaran islam tentang upaya meredam konflik

Meretas sebuah ukhuwah tidak semudah mengatakannya.Perbedaan pendapat,maksud dan tujuan antara sesama individu serta kesalahan dalam berinteraksi dan komunikasi seringkali membuat individu-individu tersebut mengarah kepada konflik.Konflik sendiri pada hakekatnya adalah awal dari sebuah bencana,karena ketika konflik telah terjadi maka besar kemungkinan akan berkembang menjadi Ghibah ( menjelekkan orang lain ),fitnah,bahkan namimah ( mengadu domba ).Maka sangat perlu kiranya bagi seorang muslim untuk mengetahui Akhlak dalam berukhuwah dalam upaya meredam konflik tersebut.Dalam islam sendiri,Rasulullah saw telah mengajarkan begitu banyak akhlak dalam berukhuwah sehingga semangat berukhuwah akan tetap terjaga dan konflik dapat diredam dan dihindari.Diantara akhlak dalam berukhuwah adalah ; Husnudzhon, tabaayun , taushiyah , ishlah , tasamuh , dan shilaturrahmi

Husnudzhon

Husnudzhon atau berprasangka baik merupakan pilar akhlak pertama dalam ukhuwah islamiyah,karena Husnudzhon merupakan akhlak yang menjadi penyebab keterlangsungan sebuah ukhuwah ; contoh si A berbeda pendapat dengan si B.Si A merasa benar kemudian menceritakan ke si C bahkan sampai menjelek-jelekkan si B.Maka sikap Husnudzhon dari Si B akan menjadi faktor dalam keberlangsungan hubungannya dengan si A.Jika si B menyikapi berita tersebut dengan arif,husnudzhon,mencari kebenaran berita,serta tidak emosional maka konflik si B dengan si A akan bisa diredam.Allah swt berfirman “ Wahai orang-orang yang beriman,Jauhilah kebanyakan dari berprasangka karena sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain.Apakah diantara kamu suka memakan daging saudaranya sendiri yang sudah mati?Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.Dan bertaqwalah kepada Allah sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.

Tabaayun

Tabaayun adalah sebuah upaya untuk mengklarifikasi sebuah berita dalam upaya mencari sebuah kebenaran.Insya Allah dengan proses tabaayun semua permasalahan akan menjadi jelas dan prasangka awal yang buruk akan berubah menjadi prasangka yang baik ( husnudzhon ) serta bisa lebih arif dalam menyikapi masalah.Allah berfirman “ Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik dengan membawa berita maka bertabaayunlah ( periksalah dengan teliti ) agar kamu tidak menimpakan sesuatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu

Taushiyah

Taushiyah atau member nasehat adalah akhlak yang sangat dianjurkan dalam Islam dalam upaya merajut ukhuwah islamiyah.Ketika kita menemukan seseorang yang melakukan sebuah akhlak yang tidak baik dan tidak islami, maka sudah kewajiban bagi kita untuk memberikan nasehat agar dia kembali ke akhlak yang terpuji.Tentunya sikap kita ketika memberikan sebuah nasehat juga mesti diperhatikan.Penyesuaian tauhshiyah kita dengan kondisi orang yang kita beri nasehat harus diperhatikan sehingga nasehat kita memang benar-benar sebuah nasehat dan bukan sebuah celaan.Begitu juga dengan teknik komunikasi kita dalam memberikan nasehat juga mesti disesuaikan dengan latar belakang orang yang kita beri nasehat ( muqtadla hal wa muqtadla kalam ).

Begitu juga dalam upaya meredam konflik, sudah kewajiban kita untuk memberikan taushiyah dan nasehat antara sesama muslim seperti telah diperintahkan Allah swt dalam alqur’an surat al ashr ayat 1-3 dan surat al – Balad ayat 17

Ishlah

Ishlah merupakan sebuah proses yang terjadi ketika konflik telah selesai dan semua pihak telah menyadari kekeliruannya.Proses Ishlah atau memperbaiki hubungan kembali sangatlah penting dilakukan agar jangan sampai pihak-pihak yang berkonflik berubah pikiran akibat hasutan pihak ketiga yang datang kemudian.Dengan proses ishlah mudah-mudahan pihak-pihak yang berkonflik akan kembali merajut ukhuwah islamiyahnya.

Tasamuh

Tasamuh atau sikap tenggang rasa dan saling menghargai adalah akhlak yang selalu dipraktekan oleh Rasulullah saw dalam kehidupannya.Kita tidak akan pernah menemukan riwayat tentang bagaimana rasulullah meremehkan tetangganya,kerabatnya,bahkan musuhnya.Kepada kaum kafir quraisy yang selalu mengganggu dan menghina bahkan menganiaya rasul,beliau pun tidak sedikitpun beliau menyimpan dendam dan tetap mengahargai mereka.Sikap tasamuh yang ada dalam diri beliau sangat harus kita tiru karena dengan sikap tasamuh akan muncul pemahaman yang benar tentang ajaran islam.Sikap tasamuh sangat penting kita miliki agar ikatan persaudaraan sesama muslim tidak ternodai rasa sombong dan angkuh karena merasa lebih dari yang lain.Sikap tasamuh ini kita jalankan bukan hanya kepada saudara muslim seakidah namun juga pakaikan dalam berhubungan dengan yang tidak seakidah dengan kita.

Shilaturrahmi

Agar kualitas ukhuwah semakin baik,konflik jarang terjadi , maka diperlukan usaha yang terus – menerus dalam memperkokoh kekuatan umat.Salah satu caranya adalah dengan shilaturrahmi.Ketika shilaturrahmi secara fisik sulit dilakukan maka dengan perkembangan teknologi seperti telepon , handphone dan internet via e-mail dan chat,Kita dapat menyambung shilaturrahmi kita.Tentunya dalam bersilaturrahmi lebih efektif jika kita bertemu secara fisik dan langsung.Namun dalam bershilaturrahmi juga mesti diperhatikan beberapa sikap yang mesti dipakai.Perbedaan fisik,sikap,sifat,karakter membuat kita mesti memakai sikap tafaahum ( saling memahami ) sehingga perbedaan bisa dengan mudah dilenyapkan dengan mudah tanpa ada pemaksaa.

Itulah sedikit diantara akhlak islam tentang berukhuwah dan cara meredam konflik yang telah diajarkan oleh baginda rasulullah saw.Diharapkan dengan adanya akhlak tersebut dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga kita bisa membuktikan sendiri bahwa islam memang ajaran yang Rahmatann lil’alamin.

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images