Today is God's gift, that's why we call it the present

8:46 PM

Kemana...kemana...kemana... ?

Ah ini bukan lagu Ayu tingting. Jujur ini bukan lagu ayu tingting. Bukan pula hendak menyainginya. Tiga kalimat yang sempat populer di indonesia beberapa waktu lalu, sengaja saya gunakan untuk memulai tulisan di blog ini. Entah kenapa, nafsu menulis saya menurun drastis. Bayangkan, sampai akhir September ini, saya baru sempat mempublish sekitar 58 tulisan. Padahal tahun lalu saya sempat publish sampai 150 lebih. Ada apa dengan saya ? entahlah. Mungkin harus berdendang "Kutanya malam..." ala ******** dulu baru inspirasi itu muncul.

Setelah beberapa waktu termenung, mau tak mau saya harus akui bahwa Facebook cukup merusak tatanan menulis saya. Di tambah dengan keaktifan  di twitter dimana kita dipaksa untuk berkata 140 karakter, lengkap sudah dua pakem ini menghancurkan gaya menulis saya.

Oke..oke.. mungkin agak cukup egois kalau saya hanya menyalahkan keduanya, namun... ah sudahlah, sudah terlanjur *ala Pak ErWe*

Hmpphft sudah cukup curhatnya. Sekarang izinkan saya menulis....


Baik, bagi yang pernah menonton kungfu panda, ada satu kalimat bijak yang cukup menginspirasi kita.

“Yesterday is a history, tomorrow is a mystery, and today is a gift, that's why we call it Present” (Master Oogway, Kungfu Panda)

Sedari kecil, biasanya kita diajarkan doa-doa yang kita pakai sehari-hari. Dan kalah boleh jujur, paling tidak ada dua doa yang mungkin susah kita lupakan yakni Doa sebelum Makan dan Doa Mau Tidur. Namun ironisnya, beberapa dari kita seringkali lupa dengan Doa Bangun Tidur dan Doa setelah makan. Bahkan parahnya, tak jarang diantara kita yang Lupa dan tidak berdoa saat bangun tidur.

Padahal kalau kita pikir-pikir, doa sebelum tidur mengisyaratkan kepada kita tentang kepasrahan kita kepada Allah. Kematian seringkali menyapa manusia saat mereka tidur. Tidur sendiri adalah kondisi dimana kita kehilangan kontrol atas tubuh kita. Kita tidak pernah tahu apakah besok paginya masih sempat menghirup udara segar pagi dan mencicipi teriknya matahari. Ini rahasia yang hanya Allah lah yang tahu. Makanya doa sebelum tidur mengajarkan kita bahwa kita memang harus pasrah padaNya secara sempurna.


Bagi yang diberi kesempatan untuk bangun di pagi hari, maka doa pun kembali terucap dengan melontarkan segenap pujian kepada Yang Menghidupkan dari kematian sementara selama tertidur. Sepenuhnya kita sadar, bukan kita yang membangunkan diri sendiri. Bukan karena alarm yang kita setting sesuai waktu yang diinginkan, tapi benar-benar karena Allah berkehendak memberi kesempatan kepada hamba-Nya.

Hari ini adalah anugerah terbesar dalam kehidupan setiap manusia. Karena ia takkan pernah tahu apakah masih punya kesempatan di hari esok. Hal yang patut dilakukannya pada hari ini adalah bersyukur dan kemudian mengisi hari itu dengan segunung kebajikan, berupaya sekuat hati mengurangi timbangan keburukan.

Belajar dari hari-hari yang sudah berlalu, tidak mengulangi kesalahan dan kekeliruan di masa lalu, kemudian melakukan yang lebih baik di hari ini seolah hari terakhir dalam hidup. Sebab kita memang benar-benar tidak akan pernah tahu apa yang bakal terjadi sesudah hari ini.

***

Semestinya belum berani kita memejamkan mata sebelum tahu persis timbangan kebaikan di hari ini melebihi keburukan yang dilakukan. Takutlah bila tak membawa cukup bekal saat menghadap Sang Penguasa hari pembalasan.

Sayangnya, begitu ringan seolah tanpa beban diri ini memejamkan mata. Seakan yakin esok masih bisa menatap mentari pagi ....


#Hayooo, tadi pagi pas bangun tidur baca doa ga ?

Cairo, 29 September 2012
Menjelang Kick off Pertandingan antar Mantiqoh di Kesepakatan Mahasiswa Minangkabau ( KMM ) Mesir

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images