Kejahatan Paradigma oleh "Mereka"

11:35 AM

Ke-isengan di FB (facebook) membawa saya menemukan sebuah grup yang unik (awalnya).Grup tersebut mengklaim diri sebagai "Forum Pemersatu Aktifis Masisir (mahasiswa Indonesia mesir) yang menolak gerakan radikal Islam dan mengakomodir suara2 yang menghendaki independensi PPMI Mesir dari kangkangan gerakan radikal islam". Saya pun ikut bergabung kedalam forum diskusi tersebut.

Awalnya -secara kultural- diskusi yang beredar di forum tersebut berlangsung secara alami,dalam artian murni menjadi mediator bagi suara2 "kekecewaan" masisir terhadap beberapa kebijakan DPP PPMI sebagai institusi eksekutif pemerintahan mahasiswa.Namun dalam perjalanannya,setelah melewati proses dialektika yang lumyan panjang,saya berkesimpulan bahwa Grup ini adalah "virus" ,bukan saja bagi masisir yang tidak tau akar serta duduk tegaknya masalah tersebut, namun juga bagi masisir yang tau.

Dalam konteks ini, saya tidak berbicara soal pihak mana yang akan saya dukung,meskipun beberapa anggota aktif grup tersebut sering menjebak dan memaksa saya untuk menentukan pilihan,seakan-akan hari ini hanya ada dua pilihan,Mendukung PPMI (awalnya hanya DPP saja) atau mendukung FP2M tersebut.

Yang ingin saya bicarakan adalah bagaimana berbahayanya sikap komunikasi yang sering dilakukan oleh para "pejabat teras" FP2M tersebut.Dari Judul diskusi yang diangkat, sering muncul judul-judul yang sangat "mengerikan" karena menggunakan komunikasi "tuduhan" yang dapat merubah paradigma pembaca.Coba anda nilai judul-judul berikut ini ; PPMI Mesir CEKAL UTUSAN RESMI TIM-TENG & AFRIKA Pada Acara I-4 (Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional) , Sejarah Kelam PPMI 2009-2010 , Usaha Ketua BPA PPMI Kebiri Demokrasi , PPMI tidak Bangun Komunikasi yang Baik dengan KBRI , WapRes PPMI MESIR Lecehkan fisik Mahasiswi , Presiden dan wakil presiden tidak sadarkan diri , PPMI Kibuli MASISIR dan masih banyak lain.

Sekilas judul tersebut memang sangat "menjual".Betapa tidak , di tengah beberapa masalah yang melanda masisir,Grup tersebut berhasil membungkusnya dalam bahasa Propaganda yang menarik,dan tentu saja dapat merubah paradigma pembaca.Senjata yang hebat sebetulnya,karena dalam tulisan tersebut ternyata bukti yang dimunculkan bersifat sepihak,disana tidak dimunculkan secara konkrit bukti dan fakta di lapangan yang real versi PPMI.Wajar saja bagi mereka yang tidak tahu apa-apa akan terpengaruh oleh grup ini tanpa ada penalaran dan analisa fakta serta tentu saja proses dialektika yang panjang terlebih dahulu.Tentunya ini menjadi "sasaran empuk" bagi si Mind set grup ini.

Saya sedang berbicara dalam konteks sosiologis-psikologis masisir. Saya teringat sebuah teori klasik dalam komunikasi massa yaitu Teori Peluru (Bullet Theory) yang disebut juga teori jarum suntik. Teori ini mengatakan bahwa efek komunikasi atau media kepada masyarakat adalah seperti seseorang menembakkan peluru atau dokter yang menyuntik pasiennya: langsung kena.

Teori ini banyak dikritik lantaran menganggap masyarakat sebagai pemirsa yang pasif dan tidak memiliki pilihan. Namun, untuk konteks masisir , teori ini amat sangat benar. Kebanyakan masisir memang mahasiswa/i  yang sering dibuat ''tidak memiliki pilihan.'' Masisir (yang sejatinya adalah calon pemimpin masa depan) masih sangat dikendalikan oleh stimulus.

Saya mengutip  perkataan Arvan Pradiansyah, Penulis buku You Are A Leader! " Inti kepemimpinan adalah memisahkan stimulus dari responsnya. Anda baru disebut pemimpin kalau Anda menyadari adanya ruangan antara stimulus dan respons, dan dalam ruangan tersebut Anda mempunyai kebebasan memilih ".Sayangnya,Kebanyakan masisir masih "tertidur" dan "terlena" ,belum sadar bahwa mereka memiliki kebebasan memilih.

Dalam permasalahan yang sekarang mengerucut kepada dua kubu PPMI vs FP2M yang sejatinya kedua kubu tersebut adalah wadah aspirasi masisir,masisir sebetulnya berhak untuk memilih tidak merespon keduanya.Namun sayangnya secara sistem dan komunikasi,kedua kubu ini telah membuat masisir secara umum terjebak untuk harus memilih salah satu dari kedua kubu ini.Padahal kalau kita mencoba untuk melebarkan penalaran dan analisa kita,maka masisir bisa saja untuk tidak ikut campur dalam masalah ini,atau bisa saja mencoba menjadi mediator dari dua kubu ini untuk sekedar memunculkan kesepakatan yang bersifat "win-win solution", solusi yang memang mengakomodir kedua kubu serta masisir secara keseluruhan.Namun sekali lagi,masisir telah "ditidurkan" sehingga tidak memiliki lagi hak untuk memilih dan bersikap.Efek komunikasi dan propaganda lah penyebab semua ini.Yang secara etis telah "memperkosa" dan mengekang hak masisir lewat kejahatan baru bernama kejahatan paradigama.

Kejahatan Paradigma sejatinya adalah sebuah kejahatan yang dimainkan lewat stimulus.Dengan stimulus berupa propaganda lewat tulisan,Grup tersebut (yang mengaku mengakomodir setiap suara masisir) telah mengarahkan pilihan2 masisir kepada pilihan  yang telah disetting oleh mind set nya.Secara tidak langsung mereka telah memanipulasi pilihan yang sejatinya adalah pilihan masisir secara pribadi menjadi pilihan dan kepentingan pribadi dari mind set grup tersebut.wallahu a'lam apakah sebenarnya pilihan asli dari sang mind set nya namun jelas bahwa propaganda lewat tulisan telah mulai mengarahkannya.Yang jelas sekali lagi,sang mind set telah mulai meracuni dari dalam, paradigma kebebasan memilih masisir dengan pilihan2 pribadi mereka

Coba kita semua lihat isyarat tuhan dalam dua surat terakhir Al-Qur'an ; dalam surat al-falaq mengemukakan empat macam kejahatan, tetapi untuk itu kita hanya diminta berlindung kepada Tuhan satu kali (ayat 1(

Menariknya, surat An Nas hanya berbicara mengenai satu macam kejahatan, tetapi untuk itu kita diminta berlindung kepada Tuhan tiga kali! (ayat 1,2,3). Ini isyarat bahwa kejahatan dari dalam jauh lebih berbahaya dibanding kejahatan dari luar.

Inilah kejahatan paradigma, dan cara berpikir. Terhadap kejahatan dari luar kita tentunya sangat siaga. Tetapi, tidak demikian dengan kejahatan dari dalam yang sangat halus dan tanpa disadari telah merubah total cara berpikir kita. Nah, kalau sesuatu telah ada dalam pikiran kita, pelaksanaannya hanyalah masalah waktu.

Pertanyaannya , masih maukah kita dikendalikan oleh kemauan mereka...?

bagi yang ingin tau grup tersebut  http://www.facebook.com/group.php?gid=164571116101&v=wall

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images