catatan zamzami saleh 4 Agustus 2009

12:49 AM

Orang Miskin pun ternyata lebih berjasa
Seorang pengamen tiba-tiba menaiki bus yang ku tempati.Spontan dia berucap “selamat siang bapak-ibu,mohon maaf kehadiran kami menganggu kenyamanan perjalanan bapak ibu.Izinkan kami menyanyikan beberapa buah lagu untuk menghibur perjalanan bapak dan ibu semua…”.Pengamen itu lalu menghibur para penumpang semua dengan beberapa buah tembangnya.Aku pun turut mendengarkan tembang yang dia bawakan walau dalam hati,aku berkomentar bahwa suara gitar dan vokalnya yang sumbang itu merusak penghayatanku atas tembang yang dia bawakan.

Fenomena sosial ini mungkin bukan hal asing lagi bagi kita, terkhusus bagi yang tinggal di wilayah perkotaan.Bermunculannya pengamen di tempat –tempat wisata,terminal angkutan sampai persimpangan lampu merah,dengan tingkatan usia yang bermacam-macam,kembali menambah daftar khusus actor-aktor “kemiskinan” di Negara ini.Pengamen kemudian mewakili daftar khusus tersebut untuk membantah asumsi sebagian golongan masyarakat dari strata yang lebih tinggi bahwa “Mereka miskin karena malas berusaha”.Sungguh,kemiskinan sering terjadi bukan karena kemalasan mereka dalam berbuat.

Disisi lain, semestinya kita harus menyadari adalah bahwa ternyata orang miskin adalah orang yang sangat berjasa di Negara ini.Jauh lebih berjasa dari mereka yang kaya.Robert K.Merton dalam analisis fungsionalnya tentang kemiskinan pernah menyebutkan bahwa ternyata kemiskinan memiliki beberapa fungsi strategis dalam kehidupan social.

Fungsi pertama kemiskinan adalah menyediakan tenaga kerja dari beberapa pekerjaan kotor,tidak terhormat,berat , berbahaya, tetapi dibayar murah yang secara realitanya tidak bisa dilakukan oleh mereka yang berada dalam golongan menengah apalagi yang kaya,orang miskin diperlukan untuk pekerjaan seperti membuang sampah,membersihkan got-got yang mampet,menaiki gedung yang tinggi, bekerja di dalam pertambangan yang tanahnya mudah runtuh,jaga malam atau memelihara binatang milik orang-orang kaya.Bayangkan kalau seandainya tidak ada orang miskin.Sampah akan bertumpuk-tumpuk,rumah dan pekarangan akan kotor,pekerjaan bangunan terbengkalai,dan yang pasti orang kaya pun tak akan bisa tidur dengan nyenyak dengan kondisi seperti itu.

Fungsi kedua kemiskinan adalah memperpanjang nilai guna barang atau jasa.Baju bekas yang sudah tidak terpakai dapat dijual (atau sering dengan bangga “diinfakkan”) kepada orang miskin.Potongan kue,nasi yang tersisa tidak habis dimakan,buah-buahan yang membusuk,sayur-sayur yang tidak laku,makanan dan minuman yang basi sering pula kembali menjadi barang yang bernilai dengan “jasa” orang miskin.

Fungsi ketiga kemiskinan adalah mensubsidi berbagai kegiatan ekonomi yang menguntungkan orang-orang kaya.Pegawai-pegawai kasar dan kecil yang digaji murah,akan mengurangi biaya produksi sehingga keuntungan pun dapat dilipat gandakan.Petani pun dilarang menaikkan harga berasnya yang malah mensubsidi orang-orang “kota” dengan rendahnya harga beras tersebut.

Fungsi keempat kemiskinan adalah menyediakan lapangan kerja baru yang menguntungkan.Dengan adanya orang miskin maka lahirlah para tukang kredit yang meracuni kehidupan mereka,lahirlah berbagai jenis perjudian (yang hanya memperkaya para bos/agennya),serta munculnya Lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang menyerap begitu banyak aktivis (yang tentunya bertugas untuk “menyalurkan” berbagai bantuan dan untuk pengentasan kemiskinan)

Fungsi kelima kemiskinan adalah memperteguh status social orang-orang kaya.Sopir-sopir pribadi kemudian memberi label “bos” kepada majikannya.Para nyonya rumah dapat memerintah pembantu untuk mengerjakan tugasnya,sehingga waktu yang semestinya digunakan nyonya tersebut untuk mengerjakan tugasnya dapat dialokasikan untuk arisan,gossip,atau sekedar pergi ke salon kecantikan

Fungsi keenam kemiskinan,orang miskin juga bermanfaat untuk tumbal pembangunan.Untuk meninggikan derajat dari bangsa di mata bangsa asing,pekerjaan dan segala hal yang tidak manusiawi dihancurkan.Para tukang becak dirazia,diambil becaknya,kemudian becak tersebut di buang kelaut tanpa ada sedikitpun ganti rugi materil kepada tukang becak.Rumah-rumah kardus di hancurkan,dibakar tanpa ada solusi konkrit terhadap mereka.Semuanya hanya dengan dalil pembangunan demi menjaga martabat dan derajat bangsa.

Pandangan islam

Paparan diatas bukan berarti berniat untuk menyuburkan kemiskinan dengan sugesti yang tidak jelas dan tidak bertanggung jawab,namun agar mereka yang berkecukupan dapat menghayati dan memahami fungsi dan peran golongan miskin di tengah masyarakat.Nabi Muhammad saw pernah bersabda “Kalian diberi rezeki dan di tolong oleh orang-orang kecil diantara kalian”.Nabi Muhammad saw sellau mengingatkan kita bahwa kapan saja kita menikmati kesenangan,keleluasaan,fasilitas,dan kenikmatan,maka ingatlah orang miskin.Sesungguhnya begitu besar hutang orang-orang kaya kepada orang-orang miskin,maka ketika ada pemberian orang kaya kepada orang miskin maka jangan anggap itu sebagai anugrah dan pemberian namun itu adalah utang orang kaya kepada orang miskin.

Islam adalah agama yang mulia.Dalam islam,sedekah baik yang wajib(zakat) maupun yang sunat (infak,waqaf) merupakan salah satu bentuk pembayaran hutang si kaya kepada si miskin.Begitu besar posisi si miskin dalam islam ,sampai Nabi saw pernah bersabda “ Segala sesuatu ada kuncinya,dan kunci syorga adalah mencintai orang-orang miskin”.Dalam riwayat lain dikatakan bahwa kelak di akhirat,para penduduk neraka ditanya penghuni surga mengapa mereka masuk neraka,mereka (penghuni neraka) menjawab “Dahulu kami tidak mendirikan Shalat dan tidak member makan orang miskin’(QS 74:42-44).Wallahu a’lam bish-shawab

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images