Seorang anak kecil duduk bersandar di tepi sungai.Di antara jari telunjuk dan jari tengahnya,terjepit sebatang rokok berwarna putih.Dengan gagahnya anak itu menghisap rokoknya dan menghembuskan asap berbentuk lingkaran dari mulutnya.Tak terdengar suara batuk yang biasanya menyerang para perokok pemula,pertanda bahwa merokok bukanlah hal yang baru baginya.
***
Fenomena merokok memang hal yang sudah biasa berseliweran di depan kita.Di Negara kita,hampir setiap saat kita akan melihat asap rokok yang keluar dengan hembusan yang indah dari para penghisapnya.Di jalan,di terminal,di kantor,di sekolah,di pasar,bahkan di rumah-rumah kita sekalipun.Rokok memang menjadi budaya baru bagi negara kita.
Kapan seseorang mulai merokok ? pertanyaan ini seringkali muncul dalam benak kita.Ada yang menjawab sejak kuliah,ada yang menjawab setelah mulai mendapatkan penghasilan,dan yang lebih gawat ada menjawab sejak kecil.Saya sendiri dulu pernah hidup di lingkungan yang rata-rata masyarakatnya adalah perokok.Malangnya,anak-anak kecil ditempat saya pun banyak yang merokok.
"Sebuah hal yang buruk,namun dilaksanakan berulang-ulang akan dianggap baik oleh masyarakat" begitu salah satu kaedah hidup yang ditetapkan oleh para pakar filosof.Nyaris hari ini rokok tidak dianggap sebagai hal yang tabu.Bahkan setelah dua lembaga Islam di Indonesia turun tangan lewat Fatwa haram rokoknya,penjualan rokok malah semakin meningkat.Miris...
***
Saya adalah mantan perokok.Hampir segala jenis rokok berbagai merek telah saya coba.Mulai dari rokok yang dibuat dari daun nira,rokok kretek,sampai cerutu sebesar ibu jari tangan pun sudah pernah saya coba.Mungkin cuma rokok Ganja yang belum pernah saya hisap.Dan sekarang sudah hampir dua tahun saya meninggalkan kebiasaan merokok.Sebuah kebiasaan yang telah saya lakoni sejak berada di bangku pendidikan kelas dua SD.Jadi bisa dibilang saya lumayan paham dengan rokok dan para penghisapnya.
Para penghisap rokok pun sebenarnya sadar bahwa rokok itu membahayakan tubuhnya tetapi untuk melepaskannya sangatlah sulit.Saya tidak setuju kalau beberapa orang yang tidak merokok berkata bahwa cukup dengan niat saja untuk menghentikan rokok.Mereka yang belum pernah merokok tidak akan memahami betapa beratnya melepaskan diri dari cengkeraman rokok yang dialami oleh penghisapnya.
Ada tiga tips yang lumayan ampuh untuk menghentikan rokok : Pertama, Berniatlah yang kuat untuk berhenti merokok.Kedua,jauhilah komunitas yang disitu ada rokoknya.Niat yang kuat saja belum cukup untuk menghentikan kebiasaan merokok.Hiduplah di komunitas baru yang disitu tiada rokok.Nah mereka yang tidak merokok pun harus selalu mensupport dengan support yang positif kepada sang perokok agar senantiasa berjuang untuk tidak merokok.Ketiga,memohonlah Kepada Allah agar diberi kekuatan untuk terhindar dari rokok.Keempat,untuk kebiasaan merokok yang berhubungan dengan waktu seperti merokok sehabis makan,atau dalam perjalanan,atau saat sendirian,maka gantilah rokok dengan permen atau makanan bergizi lainnya.
Semoga Suatu hari di negeri ini tiada lagi rokok yang meracuni kaum muda dan pelajarnya,
***
Fenomena merokok memang hal yang sudah biasa berseliweran di depan kita.Di Negara kita,hampir setiap saat kita akan melihat asap rokok yang keluar dengan hembusan yang indah dari para penghisapnya.Di jalan,di terminal,di kantor,di sekolah,di pasar,bahkan di rumah-rumah kita sekalipun.Rokok memang menjadi budaya baru bagi negara kita.
Kapan seseorang mulai merokok ? pertanyaan ini seringkali muncul dalam benak kita.Ada yang menjawab sejak kuliah,ada yang menjawab setelah mulai mendapatkan penghasilan,dan yang lebih gawat ada menjawab sejak kecil.Saya sendiri dulu pernah hidup di lingkungan yang rata-rata masyarakatnya adalah perokok.Malangnya,anak-anak kecil ditempat saya pun banyak yang merokok.
"Sebuah hal yang buruk,namun dilaksanakan berulang-ulang akan dianggap baik oleh masyarakat" begitu salah satu kaedah hidup yang ditetapkan oleh para pakar filosof.Nyaris hari ini rokok tidak dianggap sebagai hal yang tabu.Bahkan setelah dua lembaga Islam di Indonesia turun tangan lewat Fatwa haram rokoknya,penjualan rokok malah semakin meningkat.Miris...
***
Saya adalah mantan perokok.Hampir segala jenis rokok berbagai merek telah saya coba.Mulai dari rokok yang dibuat dari daun nira,rokok kretek,sampai cerutu sebesar ibu jari tangan pun sudah pernah saya coba.Mungkin cuma rokok Ganja yang belum pernah saya hisap.Dan sekarang sudah hampir dua tahun saya meninggalkan kebiasaan merokok.Sebuah kebiasaan yang telah saya lakoni sejak berada di bangku pendidikan kelas dua SD.Jadi bisa dibilang saya lumayan paham dengan rokok dan para penghisapnya.
Para penghisap rokok pun sebenarnya sadar bahwa rokok itu membahayakan tubuhnya tetapi untuk melepaskannya sangatlah sulit.Saya tidak setuju kalau beberapa orang yang tidak merokok berkata bahwa cukup dengan niat saja untuk menghentikan rokok.Mereka yang belum pernah merokok tidak akan memahami betapa beratnya melepaskan diri dari cengkeraman rokok yang dialami oleh penghisapnya.
Ada tiga tips yang lumayan ampuh untuk menghentikan rokok : Pertama, Berniatlah yang kuat untuk berhenti merokok.Kedua,jauhilah komunitas yang disitu ada rokoknya.Niat yang kuat saja belum cukup untuk menghentikan kebiasaan merokok.Hiduplah di komunitas baru yang disitu tiada rokok.Nah mereka yang tidak merokok pun harus selalu mensupport dengan support yang positif kepada sang perokok agar senantiasa berjuang untuk tidak merokok.Ketiga,memohonlah Kepada Allah agar diberi kekuatan untuk terhindar dari rokok.Keempat,untuk kebiasaan merokok yang berhubungan dengan waktu seperti merokok sehabis makan,atau dalam perjalanan,atau saat sendirian,maka gantilah rokok dengan permen atau makanan bergizi lainnya.
Semoga Suatu hari di negeri ini tiada lagi rokok yang meracuni kaum muda dan pelajarnya,