Idealis vs Pragmatis
9:14 AM
Dalam sebuah pelatihan yang diselenggarakan PII,saya melakukan sebuah simulasi sebagai pengantar materi.Waktu itu saya meletakkan Handphone saya di tengah-tengah karpet berukuran besar.Saya lalu menyuruh para peserta untuk mengambil HP tersebut dengan syarat ; tidak boleh menginjak bagian atas karpet,tidak boleh membuat hp bergerak sehingga berobah posisinya,serta tidak boleh diambil dengan tangan.Beberapa peserta pun mencoba melaksanakan tugas itu dengan berbagai cara,ada yang dengan memakai bantuan alat,namun gagal karena membuat HP bergerak.Ada yang merebahkan badannya di atas karpet agar tidak menginjak karpet dengan kakinya,namun kemudian mengambil HP tersebut dengan tangannya.Dan masih banyak cara-cara lainya namun gagal.
Pada akhirnya saya sendiri yang mengasih contoh bagaimana jalan keluarnya.Karpet tersebut saya gulung dari arah bawah perlahan-lahan sedikit demi sedikit,sehingga jarak antar karpet dengan HP pun dekat.Lalu saya ambil HP tersebut dengan gigi saya. Simulasi pun selesai.Saya lantas mengexplorasi hikmah apa yang diambil dari simulasi tersebut kepada peserta.Ada yang menjawab bahwa untuk melakukan sesuatu butuh pengalaman,Ada juga yang menjawab butuh strategi yang matang,hingga ada yang menjawab butuh usaha perlahan-lahan dan kontinyu untuk mencapai sesuatu.
Yah,banyak hikmah yang didapat dari simulasi tersebut.Namun yang jelas lewat solusi yang kemudian saya berikan,saya ingin menjelaskan kepada peserta beda antara para idealis dan si pragmatis.Mereka yang pragmatis,begitu melihat sebuah tujuan lantas hanya akan fokus terhadap pencapaian tujuan tersebut tanpa menghiraukan proses yang ada.Pikiran mereka jadi begitu singkat dan pendek karena sudah ditutupi selimut berupa ambisi untuk mencapai tujuan.Solusi-solusi serta strategi cantik yang akan jadi penyelesaian tujuan mereka pun jadi tak terpikirkan.Akibatnya proses pun tidak mereka hargai,mereka banyak tidak mendapatkan pelajaran dari usaha yang ada.Yang jelas bagi mereka pencapaian tujuan adalah segalanya.Sehingga dalam perjalanan mencapai tujuan tersebut,cara-cara yang tak wajar pun akan mereka lakukan.
Berbeda dengan para idealis yang mempunyai strategi yang matang dalam mencapai sesuatu.Proses yang dilakukan pun fair,tanpa ada usaha untuk melakukan pelanggaran terhadap cara-cara yang telah ditentukan.Semangat untuk memaknai sebuah proses sangatlah tinggi.Sehingga hampir setiap tapak yang dilalui , dipenuhi dengan nilai dan hikmah yang akan menjadi poin polus tersendiri bagi mereka.Bagi para idealis,Tujuan itu penting,namun proses yang dilakukan pun sangat penting.Karena dengan menghargai proses lah mereka akan lebih menghargai tujuan.
Semoga Kita selalu berada dalam jalan idealis,meskipun hari ini style pragmatis merajalela di sekitar kita....
0 komentar