Menolong itu nikmat
11:56 AM
Dalam perjalanan hidup saya,baru dua negara yang sempat saya diami sebagai seorang pemukim.Indonesia dan Mesir.Negara lainnya seperti Dubai (UAE) cuma sempat mampir dalam episode berjudul "menunggu 9 jam" penuh kelaparan dan kedinginan tatkala saya harus ganti pesawat baru menuju mesir disana.Sebagai Manusia yang Alhamdulillah masih di beri kehidupan sampai saat ini,saya mencoba untuk mengelompokkan setiap kejadian yang saya dapatkan,baik itu yang saya alami sendiri atau kejadian orang lain yang saya lihat dengan mata kepala sendiri,menjadi tema-tema kecil.Dari sekian tema kehidupan yang saya nikmati,ada satu tema yang sampai hari ini betul-betul saya nikmati dengan dalam sehingga membuat saya bertekad untuk selalu mengambil peran dalam bagian tema itu.Tema itu saya beri judul dengan "Menolong itu nikmat".
Sudah sering kali saya temukan,seorang pemuda berusia kurang dari 30-an,dengan sabar menuntun tangan seorang nenek tua renta dan menyeberangkannya ke sisi jalan di seberangnya.Di tengah cuaca terik yang membakar ubun-ubun kepalanya,dia dengan ikhlas memegang erat tangan nenek tua itu dan dengan hati-hati menyeberangkannya agar terhindar dari kecelakaan.Dilain tempat saya pernah melihat seorang wanita muda yang dengan sopannya mengambil kotak P3K yang disimpan di mobilnya,lalu kemudian memberikan pertolongan pertama terhadap seorang pemuda yang jatuh dari motornya.Di lain waktu,saya juga pernah menemukan seorang mahasiswa yang di dua tangannya terlihat bungkusan barang belanjaan dengan seorang ibu tua mengiringinya di sampingnya.Dia mengantarkan belanjaan ibu tersebut dari dalam kerumunan pasar sampai dekat pangkalan ojek,tempat dimana ojek langganan ibu tua itu tengah menanti kedatangan sang ibu.Saya yakin ia bukan kuli pasar.Mengingat tas yang berisi beberapa bahan kuliah dan diktatnya yang masih ia pikul di punggungnya serta pakaian jaket almamater yang ia kenakan menjadi bukti yang tak tertolakkan lagi.
Di Mesir,hampir tiap malam di bulan ramadhan,seorang pemuda yang berdiri di shaf terdepan,membagikan beberapa botol minum berisi air dingin kepada Jama'ah sholat.Ada sekitar 30 lebih botol minuman yang ia bagikan setiap malamnya.Sebuah pertolongan yang sangat berarti bagi mereka yang lupa membawa persediaan air ditengah panasnya musim panas di Mesir.Pernah juga tiba-tiba seorang orang tua dengan pakaian lusuh,memberikan saya uang sebesar 1 pound mesir yang ia maksudkan untuk ongkos bis dari kuliah menuju rumah saya.
Setiap saat,nyaris episode-episode yang berisikan aksi-aksi manusia berhati mulia berseliweran di depan saya.Hal yang kemudian membuat saya bertanya-tanya apa motif mereka melakukan kebaikan-kebaikan itu.Meskipun memang terlalu naif untuk saya sebenarnya bertanya tentang motif mereka,seolah-olah niat ikhlas mereka saya ragukan dan malah saya ganti dengan motif sepele dan kacangan seperti mengharapkan imbalan materi,dianggap baik dan shaleh,serta tebar pesona.Pertanyaan-pertanyaan yang sering saya lontarkan pun akhirnya mulai terhenti tatkala salah seorang "korban" pertanyaan saya menjawab "berhentilah bertanya,lakukan saja ! ".
***
Dalam hidup ini,banyak sekali pertanyaan yang jawabannya hanya bisa kita temukan kalau kita melaksanakannya.Dan pertanyaan "kenapa menolong?" (bagi saya) adalah salah satunya.Mungkin secara teori,beberapa dari kita bisa menjawabnya,namun jawaban-jawaban itu tidak akan pernah memuaskan kita sebelum kita sendiri terjun untuk mengerjakannya.
Seorang Kakek tua renta pernah tak henti-hentinya berucap terima kasih kepada saya lantaran uang 2 pound yang saya berikan kepadanya.Ia mengaku bahwa ia tidak punya ongkos pulang.Dan saya mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan yang luar biasa tatkala melihat wajah kakek tua itu yang tak lagi murung dan bisa pulang ke rumahnya.Lain waktu saya juga pernah dimintai oleh salah seorang penjual Roti Isy yang mengaku bahwa salah seorang keluarganya sakit.Uang saya sendiri hanya tinggal 5,5 pound waktu itu,mengingat sebelumnya saya habis belanja beberapa keperluan di warung.Karena memang tidak punya uang lagi,saya pun memberikan beberapa belanjaan saya seperti susu dan telur kepadanya.Tak lupa uang 5 pound yang seyogyanya akan saya gunakan untuk ongkos perjalanan ke tempat teman pun saya berikan kepadanya.Saya mungkin merasa sedikit kehilangan materi,namun rasa lega,tenang,dan bahagia melihat senyuman penjual Roti isy tadi cukup untuk membuat saya melupakan kehilangan materi tersebut.
Di lain waktu saya juga pernah merasakan dilema,tatkala di kantong saya cuma ada uang 1 pound,dan seorang nenek tua meminta uang dengan jumlah yang sama untuk ongkos pulang menuju rumahnya.Uang itu sendiri akan saya gunakan juga sebagai ongkos menuju tempat teman.Saya waktu itu pun egois, dan memilih untuk menggunakan ongkos tersebut buat saya sendiri.Akibatnya pun fatal,selama perjalanan wajah nenek tua yang memelas itu selalu terbayang-banyang di mata dan pikiran saya.Bahkan kegiatan diskusi saya dengan teman pun terganggu.
***
Saya teringat sebuah kaedah umum yang cukup relevan dengan sikap pertanyaan saya tentang motif menolong.Kaedah itu berbunyi "Al-Ahslu laa yus'ali an sababihi / sebuah pekerjaan yang sudah semestinya dilakukan,maka tidak perlu ditanyakan lagi sebab kenapa melakukannya".Kaedah yang sebenarnya sering digunakan dalam ilmu nahwu ini,kira-kira cukup untuk menjawab pertanyaan saya.Menolong orang lain adalah sebuah kemestian,maka tak usah ditanyakan lagi tentang motifnya.Justru ketika kita tidak menolong lah ,kita semestinya bertanya kepada diri kita "apa alasan saya untuk tidak menolongnya ?".
Saya sendiri tidak lagi mempertanyakan kenapa seseorang mesti menolong,saya sudah tahu jawabannya.Ternyata menolong itu sangat nikmat,Bahkan mungkin pekerjaan ternikmat yang pernah ada dan saya ketahui,dan saya kerjakan,dan saya coba biasakan dalam kehidupan saya
Saya cuma berharap dan berdoa semoga Allah senantiasa memberikan saya kekuatan dan kesanggupan untuk menolong di setiap saat dan waktu.Semoga setiap kesempatan yang diberikan Allah dapat saya manfaatkan dengan sebaik-baiknya,karena kesempatan yang sama takkan pernah terulang dua kali.Saya pun yakin,bahwa Allah akan memberikan balasan yang setimpal atas usaha dan pertolongan saya.
Menolong tak selalu dengan materi.Kita bisa menolong orang lain dengan apa saja.Bisa dengan pikiran kita,dengan tingkah laku kita,atau mungkin hanya sekedar doa tulus yang kita selipkan buat orang lain.Menolong itu bukan saja nikmat,namun juga investasi yang luar biasa,karena ada balasan yang berlipat ganda di dunia dan akhirat yang dipersiapkan buat kita.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda: ” Siapa yang meringankan beban penderitaan seorang mukmin di dunia pasti Allah akan meringankan beban penderitaannya di akhirat kelak. Siapa yang memudahkan orang yang dalam keadaan susah pasti Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat. Siapa yang menutupi aib seorang muslim pasti Allah akan menutupi (aibnya)di dunia dan akhirat. Dan allah akan selalu menolong hambaNya jika hamba tsb menolong saudaranya.” (HR Muslim)
0 komentar