Memorial LBT Juli 2006 Sungai Pua Bukittinggi
3:10 AM
Masih segar dalam ingatan saya.Ketika itu saya di amanahi sebagai Ketua Steering Committe ( SC ) dalam pelaksanaan Leadership Basic Training Pelajar Islam Indonesia ( PII ) di kota Bukittinggi.Sayang,3 hari menjelang kegiatan itu dimulai,sang ketua organizing committe membuat keputusan yang mengejutkan saya,dia mengundurkan diri tiba-tiba tanpa alasan yang tidak saya ketahui sampai saat ini.Keputusan itu sendiri disampaikan lewat sekretaris SC kepada saya.
Saya sempat shock.Bagaimana tidak,ini adalah amanah pertama saya sebagai seorang SC yang notabenenya konseptor kegiatan.Rasa takut gagal pun sempat menghantui saya.Apalagi daerah Bukittinggi ini sendiri masih terhitung baru untuk saya jajaki.Ditambah saya yang waktu itu masih berada di bangku pendidikan kelas 1 aliyah di Pondok Pesantren.Namun berkat dukungan dari teman-teman SC dan beberapa kader PII senior Di Bukittinggi,rasa shock itu pun mulai mereda malam harinya.
Keesokannya,saya pun mengumpulkan panitia (OC) yang masih ada.Namun musibah kembali melanda.Beberapa panitia memilih untuk mengundurkan diri dari kepanitian dengan alasan beragam.Hampir 3 jam lamanya saya terus melakukan negosiasi dengan mereka agar mereka tidak mengundurkan diri,apalagi kegiatan akan berlangsung dua hari lagi.Allah berkehendak lain dari yang saya usahakan.Negosiasi saya tidak sukses.Hanya satu orang dari sekitar 15 orang panitia yang mau bertahan.
Ketimbang terus dihantui rasa shock,saya memilih untuk Nekat tetap melaksanakan Kegiatan dengan berapapun jumlah panitia yang ada.Saya kemudian berinisiatif untuk menghubungi beberapa kader yang bisa diajak untuk aktif di kepanitiaan.Wal hasil saya mendapatkan sekitar 5 orang kader lagi.Namun hanya dua diantara mereka yang bisa standby terus.Selebihnya mungkin hanya akan berada dilokasi dalam beberapa waktu saja,tidak full.
Training pun mulai berjalan dan alhamdulillah berlangsung lancar.Tak pelak rasa syukur yang mendalam saya layangkan kepada sang Pemberi rezki,sang pengasih dan Penyayang.Bagaimana tidak bersyukur,dengan fasilitas minim (mengarah ke -> memprihatinkan) dan dana yang "sangat" seadanya yaitu sekitar empat ratus ribu rupiah,training yang diikuti oleh 18 orang ini plus 3 orang instruktur dari wilayah,training yang berlangsung selama 6 hari ini selesai dengan lancar pula.
Saya akhirnya belajar,bahwa bukan fasilitas,bukan dana, dan bukan banyaknya jumlah panitia yang akan menentukan keberhasilan suatu kegiatan atau tidaknya.Keyakinan dan semangat lah kendaraan utama untuk menuju keberhasilan itu.
1 komentar
Training yg sagat berkean & bermanfaat pastinya, keren!
ReplyDelete