Forgive and Forget ...
5:51 PM
Saat pelatihan Basic Training kemaren , saya melakukan sebuah tes sederhana.Ceritanya saya meminta peserta untuk menuliskan 10 buah nama orang yang sangat penting bagi kehidupan mereka.lalu dari 10 nama tersebut , saya meminta mereka untuk mencoret nama orang yang paling sering mereka sakiti dan yang paling sering mereka bohongi.Namun saya sengaja tidak meminta mereka menjelaskan siapa nama yang mereka coret , walau dari yang sudah-sudah , nama tersebut adalah nama orang yang paling disayangi dari 9 orang lainnya.Tes ini bisa salah dan bisa benar , jadi no offense ya gan :D
Sekarang kita main jujur-jujuran ... kenapa kita sering kali kecewa saat orang tua lupa untuk membelikan sesuatu yang kita butuhkan namun tak begitu masalah ketika teman sekelas lupa mengembalikan baju yang ia pinjam ?
Kenapa kita begitu marah saat sahabat kita lupa menyapa kita ketika bertemu di suatu tempat namun tidak begitu masalah ketika kita main diam-diaman dengan teman baru ?
Kenapa kita sangat sedih kalau (bagi yang udah punya pasangan) pasangan kita lupa hari ulang tahun kita namun tidak masalah kalau teman-teman biasa menganggap hari itu sebagai angin lalu ?
Kenapa kita ternyata lebih sering menyakiti orang yang sebenarnya kita sayangi ? apakah itu konsekuensi dari sebuah kasih sayang ? harus merasakan kepedihan dari orang yang sangat dicintai ?
Sebenarnya konsekuensi dari hubungan kasih sayang yang erat adalah sebuah tuntuan.Tidak ada kasih sayang yang tidak menuntut.Karena Allah mengasihi kita , maka Allah menuntut kita untuk mematuhi segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya.Karena Orang tua menyayangi kita , maka orang tua menuntut kita untuk rajin belajar misalnya.Karena kita mencintai seseorang , maka kita pun menuntutnya untuk memberikan yang terbaik buat kita.Ketika tuntutan ini tidak terpenuhi , maka akan ada implikasi yang harus diterima.Akan ada "hukuman" yang mesti dijalani.Sayangnya , terkadang hukuman ini begitu berat padahal yang kita hukum adalah orang yang kita cintai ? (ini diluar logika hukum Allah ya )
Hanya saja , terkadang kita harus introspeksi diri.Tiada hal yang lebih baik menjadi standar sebuah kasih sayang selain ajaran agama.maka apapun tuntutan dan hukuman yang kita berikan buat yang kita cintai , mestilah berlandaskan agama.Wajar jika kita menuntut orang yang kita sayangi untuk tepat waktu misalnya , namun akan aneh kalau kita meminta orang yang kita sayangi untuk memberikan kita sesuatu yang tidak sesuai dengan ajaran agama.Dan malah tambah aneh kalau kita menghukumnya dengan sesuatu yang berat hingga menghilangkan rasa sayang itu.
Standar kasih sayang dalam agama sendiri mengacu kepada fitrah manusia sebagai makhluk yang lemah dan pelupa.Maka kita akan merasa kecewa kalau menuntut sebuah kesempurnaan dari orang yang kita cintai (selain kepada Allah tentunya).Dari itu , Maafkanlah kesalahannya dan lupakan semuanya.Mulai dari awal lagi dalam lindungan kasih sayang Allah.Mungkin kita butuh waktu sendiri saat dikecewakan , tapi jangan jadikan itu alasan untuk tidak berbuat apa-apa.Forgive and forget...Maafkan ia dan setapak demi setapak , lupakanlah kesalahannya
Kita adalah manusia , kita adalah makhluk yang tidak sempurna , kita adalah ciptaan Allah yang memiliki ketidak berdayaan dalam hidup.Maka berbuatlah hal-hal yang sederhana.Meminta maaf tatkala salah , memberikan maaf atas kesalahan , tidak terlalu banyak menuntut yang tidak-tidak (apalagi menuntut yang di luar standar agama) dan hiduplah dengan damai dibawah naungan kasih sayang Allah.
Yah , tanpa kita sadari , kita sering tidak adil dalam bersikap . Kita asyik-asyik saja kalau disakiti oleh orang biasa dalam hidup kita , namun kita malah menjadi beringas kalau disentil sedikit saja oleh orang yang kita sayangi.Tanyalah diri , masihkah kita mencintai dan menyayangi mereka ? menerima mereka dengan segala kekurangan mereka ? bukankah karena mereka tidak sempurna , kita semakin sayang ?
*Pojok kanan , 4/10/2011 ... Teori ini kadang membuat saya berpikir , saat saya sedang dijauhi dan didiamkan oleh seseorang karena kesalahan saya , apakah itu bukti bahwa ia memang menyayangi saya ? (haa ge er wkwkwk)
0 komentar