Serial Panik

12:05 PM

Mungkin tidak ada hal yang bisa mengubah manusia selain Panik.Ketika di kelas.Saat itu ada seorang teman yang begitu menyebalkan karena selalu menertawakan kita.Kita pun bersiap-siap untuk melabraknya, “ini tidak bisa dibiarkan lagi” ujar kita dalam hati.Kita masuk ke kelas.Dengan langkah gagah menuju meja teman tersebut.Lengan disingsingkan sehingga terlihat lebih jantan.Tarik nafas sejenak , lalu “Sob , gue mau ngomong sesuatu ama lo” ujar kita lantang.

“Ada apa sob ?” tanya teman tersebut.

“gue mau bilang kalau...” omongan kita terputus karena handphone teman tersebut bunyi.Ia lalu mengangkat telpon , bicara sebentar lalu kelihatan air mukanya pucat dan air mata perlahan menetes.Ia tutup telponnya , lalu berkata lagi “Sory sob , eh tadi lo mau bilang apa ?

Kita pun tiba-tiba panik.Ekspresi wajah teman itu membuat kita tidak tega untuk mengungkapkannya.Dan akhirnya , rencana untuk melabraknya pun gagal

***

Panik juga jadi alasan kenapa banyak orang-orang swasta yang kerja di perusahaan harus selalu gigit jari karena jarang naik gaji.Datang ke kantor , lalu masuk ke toilet.Membasuh muka lalu berkata sambil menghadap bayangan sendiri di cermin “Kamu pasti bisa , kau harus yakinkan bos mu untuk menaikkan gaji mu”.

Kaki pun melangkah tegap menuju kantor bos.Mengetuk pintu dan masuk.”Bos ada hal yang ingin saya bicarakan” ucap kita tenang dan dalam.”oke silahkan duduk” jawab si bos.

“Bos , saya ingin membicarakan hal yang sangat serius” Ujar kita memulai pembicaraan.

“Oke silahkan , apapun itu asal jangan minta naik gaji yah “ Jawab si Bos dengan suara dalam mengancam.

“Ahh si bos , mana mungkin lah saya minta naik gaji.bla bla bla” kita pun mulai ngeles dan bicara tidak karuan karena sudah panik.

***

Dan panik mungkin juga jadi alasan kenapa banyak laki-laki yang telat menikah.Hanya bermodal keberanian , mencoba mendatangi Calon mertua.”Pak , ada hal yang ingin saya bicarakan ?” kita memulai pembicaraan.

“Kamu sudah lama kenal anak saya ?” tanya Calon mertua sambil memelintir kumis tebalnya.

“Belum pak “ jawab kita mulai panik

“Lalu mau apa kamu kesini ?” calon mertua kembali bertanya.

“Oh ga ada pak ,saya Cuma mau pinjam buku catatan pak , maklum besok mau ujian...bla bla bla” dan kita pun harus ngeles kembali

***

Panik memang dahsyat , dan sampai saat ini saya masih belum menemukan solusinya kecuali harus menerima saran dari Gufy temannya miki tikus “Dont Panic ...!”

*Pojok kanan 2/10/2011 , masih menganalisa kenapa panik bisa begitu dahsyatnya

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images