Menjadi yang 'Spesial'
5:50 PM
“ Orang biasa - memuji keindahan sebuah rumah yang indah dan rapi , orang cerdas - memuji kehebatan si pembuat rumah , orang spesial – memuji kekuasaan pencipta si pembuat rumah “ (Kata hikmah dari salah seorang guru saya di pondok dulu)
Beberapa waktu lalu , untuk ke sekian kalinya saya menonton salah satu film India yang berjudul Rab Ne Bana Di Jodi . Film yang dibintangi oleh aktor bollywood terkenal ‘Shahrukh khan’ sebenarnya cukup asyik untuk ditonton.Bahkan lumayan menarik malah, melihat Shahrukh khan yang biasanya kelihatan keren namun kali didandani nyaris seperti orang culun.Mau tahu kisahnya ? silahkan nonton sendiri.
Nah , kali ini saya tidak ingin membahas alur ceritanya.Saya Cuma sedang terinspirasi dengan salah satu soundtrack film tersebut yang untaian liriknya sangat dalam.Syairnya menyentuh dan cukup membuat saya agak berpikir dalam memaknainya.
“....Tujh Mein Rab Dikhta Hai, Yaara Main Kya Karoon
I See God In You, My Love, What Am I To Do?”
Merasakan kehadiran Tuhan saat melihat seseorang...menarik bukan
Tentu maksud melihat disini bukanlah dalam bentuk manifestasi jism dan tubuh Tuhan sehingga terjebak dalam kesesatan kaum yang menyerupakan makhluk dengan Tuhan.Bukan pula terlalu meng-agung-kan seseorang sehingga menghilangkan posisi Tuhan dalam jiwa kita.Kedua hal ini jelas dosa besar.Saya lebih suka memaknai ‘Melihat Tuhan’ dalam bait ini sebagai “Melihat qudrat dan kuasa Tuhan”.
Alangkah indahnya ketika kita mampu untuk merasakan Qudrat Allah ketika kita melihat makhluknya.Ketika memandang luasnya laut , kita tidak hanya memuji keindahan laut serta segala kekayaan isinya , namun kita lebih banyak bertasbih karena kebesaran dan keindahan CiptaanNYA.
Ketika melihat aneka ragam kemajuan teknologi , kita tidak hanya ternganga melihat kehebatan dan kecerdasan para pembuatnya , namun kita langsung teringat dengan Allah yang telah menciptakan mereka dan mengisi mereka dengan beberapa kelebihan sehingga mampu menciptakan banyak penemuan-penemuan yang canggih.
Ketika kita melihat sahabat , kita tidak hanya berterima kasih atas pengorbanan dan kesetiaan mereka , Namun kita langsung menyadari bahwa Allah lah yang telah mengarahkan hati sahabat untuk selalu setia dan berkorban demi kita.
Ketika melihat orang tua , kita tidak hanya bertekuk lutut menangis di hadapan mereka atas segala pengorbanan yang mereka lakukan terhadap kita , Namun kita lebih banyak bersyukur kepada Allah karena telah dilahirkan dari pasangan orang tua yang begitu perhatian.
Dan bahkan ketika kita melihat seseorang spesial yang sangat kita cintai.Kita bersyukur bahwa Allah telah mendekatkan kita kepadanya.
Kemampuan untuk merasakan adanya Allah dalam setiap kesempatan inilah yang begitu kita harapkan.Apapun yang kita lakukan , muaranya hanya satu yakni Allah.Allah lah yang menjadi tujuan dari segala perbuatan kita.Allah lah yang menjadi sebab atas segala aktifitas kita.Hingga konsekuensinya , segala perbuatan kita harus sesuai dengan tuntunanNYA.
Menjadi manusia dengan kemampuan seperti ini tentu bukanlah hal yang mudah , namun juga bukan hal yang mustahil.Selalu membiasakan diri mentadabburi ciptaanNYA , senantiasa bersyukur dan bersabar atas segala yang menimpa , serta ta’at dan patuh pada segala PerintahNYA , akan membawa kita menjadi manusia seperti ini , yang mampu merasakan kuasaNYA dalam setiap saat dan tempat.
Ini kesimpulan pertama .
***
Hal kedua yang saya ambil pelajaran dari lagu tersebut adalah bahwa alangkah indahnya ketika kita menjadi seseorang yang ketika dilihat oleh orang lain , mereka akan langsung ingat kepada Allah.Mungkin karena ibadah kita , atau karena akhlak kita , atau karena sesuatu yang kita miliki , apapun itu.Sama seperti pengakuan salah seorang sahabat ketika melihat Syekh-nya memberikan pelajaran.Ia langsung tersadar akan Kuasa Allah dan Maha Besarnya Allah.Kemampuan yang diberikan Allah dalam diri Syekh yang Saleh tersebut membuat sahabat saya langsung ingat kepada Allah.
Nah kemampuan ini bisa dalam bentuk apa saja , namun sangat naif kalau kita memaknainya sebagai kemampuan super seperti tidak terbakar api , bisa terbang , bisa menghilang , tidak mempan disayat pedang dan lain-lain seperti yang sering dilakukan oleh tukang sihir.Kemampuan yang saya maksud disini adalah kemampuan memaknai perintah Allah secara sederhana seperti ibadah yang ta’at , akhlak yang menghiasi diri , tutur kata yang indah dan sopan , ilmu yang memberikan manfaat dan hal-hal serupa.
Menjadi manusia dengan kemampuan seperti ini sangatlah tidak mudah.Walau begitu , saya yakin semakin dekat kita dengan Allah , ikhlas hanya karenaNYA , menjalankan seluruh aktifitas dengan sebaik-baiknya , dan tetap dalam koridorNYA , Allah akan menjadikan kita manusia yang spesial tersebut , yang dapat menginsyafi manusia lainnya lewat tindakan dan ucapan.
Pertanyaan selanjutnya sederhana , maukah kita menjadi seseorang yang spesial tersebut ? yang mampu merasakan kuasa Allah di setiap saat dan tempat ? yang bisa meng-insyafi orang dengan apa yang Allah berikan kepada kita ?
Mari bertanya kepada diri masing-masing (jangan tanya rumput yang bergoyang ! )
*Pojok kanan , 4/10/2011 , kadang kita harus banyak mendengar yang tidak terkatakan...
0 komentar