Cinta dan Kehilangan - Pidato Steve Jobs

7:33 PM

Mungkin hanya segelintir orang yang tidak mengenal Steve Jobs. Manusia satu ini dikenal sangat jago dalam menelurkan inovasi-inovasi di dunia digital. Dengan Ipod Apple-nya, ia berhasil membuat jagoan Sony –Walkman- yang selama bertahun-tahun menguasai pasar, menjadi punah sepunah-punahnya. Ia juga berhasil menelurkan handphone seluler yang bisa ditekan layarnya, I Phone. Ia juga berhasil menjadikan Pixar, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang animasi film, menjadi salah satu studio animasi paling sukses di dunia. Dan masih banyak inovasi lainnya.

Selain inovasi di bidang dunia digital, hal yang dulu sering ditunggu-tunggu oleh banyak orang dari Steve Jobs adalah pidato dan presentasinya yang begitu memukau. Ia bukanlah tipikal penceramah yang menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk menyampaikan pesan “Kalian harus berubah” dengan retorika yang bertele-tele. Prinsipnya sederhana, Less, simple, but powerful.

Kebetulan, iseng-iseng saya menemukan salah satu pidato beliau di depan lulusan Stanford University di Youtube. Dengan kemampuan bahasa inggris saya yang mengerikan (hasil belajar otodidak dari lagu-lagu westlife dan film-film barat) saya coba terjemahkan satu kisah hidup beliau dari 3 kisah yang beliau sampaikan di depan lulusan tersebut. Bagi saya, pidato ini cukup memberikan inspirasi, terutama tentang cinta dan mencintai (Silahkan lihat versi aslinya disini)

-----------------

Cerita saya yang kedua adalah tentang cinta dan kehilangan.

Saya beruntung bahwa saya menemukan apa yang saya cintai sejak masih muda. Woz (Wozniak) dan saya memulai Apple di garasi orang tua saya ketika saya baru berumur 20 tahun. Kami bekerja begitu keras, dan hasilnya dalam 10 tahun Apple berkembang dari hanya kami berdua di dalam garasi menjadi sebuah perusahaan 2 milyar dolar dengan 4000 karyawan. Kami baru saja meluncurkan produk terbaik kami - Macintosh - setahun sebelumnya, dan saya saat itubaru menginjak usia 30 tahun. Dan kemudian saya dipecat.

Bagaimana mungkin saya dipecat dari perusahaan yang saya dirikan? Yah, seperti pertumbuhan Apple, kami merekrut orang yang saya pikir sangat berkompeten untuk menjalankan perusahaan bersama saya. Dan untuk tahun pertama atau lebih, semua berjalan lancar. Tapi kemudian visi kami mengenai masa depan mulai berbeda, dan akhirnya kami pun mengalami perseteruan. Sayangnya, saat kami berseteru, Dewan Direksi berpihak padanya. Jadi di usia 30 saya pun keluar. Dan hal itu sangat terpublikasi luas. Apa yang telah menjadi fokus sepanjang usia dewasa saya telah hilang, dan hal itu benar-benar menghancurkan saya.

Saya benar-benar tidak tahu apa yang harus dilakukan selama beberapa bulan. Saya merasa bahwa saya telah membiarkan generasi enterpreneur sebelumnya jatuh - bahwa saya telah menjatuhkan tongkat yang justru seharusnya diserahkan kepada saya. Saya bertemu dengan David Packard dan Bob Noyce dan mencoba meminta maaf karena telah mengacaukannya begitu buruk.
Saya adalah tokoh publik yang gagal, dan bahkan saya berpikir untuk lari dari Silicon Valley. Tapi perlahan sinar fajar mulai menerangi saya bahwa saya masih menyukai pekerjaan saya. Apa yang terjadi di Apple tidak mengubah saya sedikit pun. Saya telah ditolak, namun saya masih cinta. Dan jadi saya memutuskan untuk memulai lagi.

Pada awalnya, saya tidak melihatnya, tapi ternyata saya menemukan bahwa dipecat dari Apple adalah hal terbaik yang pernah terjadi pada saya. Beban berat sebagai orang sukses tergantikan oleh keleluasaan sebagai pemula lagi, kurang yakin tentang segala sesuatu. Hal itu mengantarkan saya untuk memasuki salah satu periode paling kreatif dalam hidup saya.

Selama lima tahun berikutnya, saya mendirikan perusahaan bernama NeXT, perusahaan lain bernama Pixar, dan jatuh cinta dengan wanita istimewa yang kemudian menjadi istri saya. Pixar lalu berhasil  menciptakan Film fitur animasi komputer pertama di dunia, Toy Story, dan sekarang merupakan studio animasi paling sukses di dunia.
Dalam rentang itu juga terjadi peristiwa luar biasa, Apple membeli NeXT, saya pun kembali ke Apple, dan teknologi yang kami kembangkan di NeXT menjadi jantung bagi kebangkitan kembali Apple. Laurene dan saya pun memiliki keluarga yang luar biasa.

Saya cukup yakin semua ini tidak akan terjadi jika saya tidak dipecat dari Apple. Obatnya memang pahit, namun sebagai pasien saya memerlukannya. Terkadang hidup menghantam Anda dengan keras di kepala dengan batu bata. Namun, jangan kehilangan kepercayaan. Saya yakin bahwa satu-satunya yang membuat saya terus berusaha adalah karena saya menyukai apa yang saya lakukan. Anda harus menemukan apa yang Anda sukai.
Anda harus menjadikan pekerjaan anda sama seperti anda mencintai kekasih anda. Pekerjaan Anda akan mengisi sebagian besar hidup Anda, dan satu-satunya cara untuk benar-benar puas adalah dengan melakukan apa yang Anda yakini sebagai pekerjaan besar. Dan satu-satunya cara untuk melakukan pekerjaan besar adalah mencintai apa yang Anda lakukan. Jika Anda belum menemukannya, teruslah mencari. Jangan puas. Seperti semua masalah hati, Anda akan tahu bila Anda telah menemukannya. Dan, seperti hubungan yang hebat, itu hanya akan menjadi lebih baik dan lebih baik layaknya tahun yang terus bergulir. Jadi, teruslah mencari sampai Anda menemukannya. Jangan pernah puas !!!

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images