Suatu hari, sekelompok yahudi datang pada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam. Mereka lalu berucap "Assaamu alaika Ya Abal Qasim / Kematian atasmu wahai Abu Qasim (Kuniyah Nabi)" sebagai olok-olokan atas ucapan salam.

Nabi pun menjawab ucapan tersebut dengan "Wa 'Alaikum / Semoga hal yang sama menimpa kalian". Sayyidah Aisyah sendiri mendengar ucapan kelompok yahudi tersebut lalu berkata "Bal Alaikum Assaamu wal la'nah / semoga kalian ditimpa kematian dan laknat".

Mendengar jawaban Sayyidah Aisyah tersebut, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam menegur Sayyidah Aisyah "Hai Aisyah, Sesungguhnya Allah menyukai keramahan dalam setiap hal". Aisyah berkata: Tidakkah engkau mendengar apa yang mereka ucapkan? mereka berkata padamu "assaamu 'alaikum/kematian atasmu".

Nabi Shallallahu alaihi wa sallam pun menjawab "Ya, aku sudah jawab dengan wa 'alaikum/semoga hal yang sama menimpa kalian".

***

Disini Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam mengajarkan etika berbalas komunikasi yang luar biasa pada kita. Ketika ada orang yang menyerang kita dengan kalimat yang tidak etis, jawab saja sekenanya. Tidak usah layani debat-debatan panjang. Ingat, Islam itu ajaran Kasih Sayang, ajaran yang ramah, maka berlaku ramahlah, bahkan pada orang yang tidak sependapat dengan kita.

Jika dalam diskusi atau debat, gelontorkan saja bukti dan data serta bagaimana argumentasinya, tidak usah sampai mengangkat suara apalagi sampai menghina dan keluar dari topik. Itu hanya akan membuat kita terlihat rendah tanpa sadar.

Apalagi kalau hanya diskusi biasa, ketimbang berpanjang-panjang dan menghabiskan waktu hanya karena merasa harga diri terancam lantaran argumentasi lemah, lebih baik selesaikan dengan ending yang sama-sama enak.

Intinya, jika sudah mulai ada indikasi obrolan,diskusi atau debat kita akan berpanjang2 tanpa nilai, bilang saja "semoga Allah dan engkau wahai sahabatku merasa senang, aku hormati argumentasimu" Udah, gitu aja.