Rezeki itu dicari

4:12 PM

Seperti biasa,sore itu Pak buyung sang penjual kaca rebus kembali melewati jalan di depan rumah saya.Suara kentongan khas milik beliau sudah terlalu akrab di telinga saya.Terlihat beliau mendorong gerobak penuh dengan kepulan asap yang keluar dari tempat kacang rebus nya.Umur beliau sudah terlalu tua sebenarnya untuk mendorong gerobak berisi kacang rebus yang asapnya mengepul harum itu.Saya sendiri tidak tahu pasti berapa umur beliau,namun yang jelas sejak saya masih duduk di bangku taman kanak-kanak,beliau sudah menggeluti profesi tersebut.

Saya lantas memanggil beliau yang ditanggapi dengan sigap oleh beliau.Beliau lalu berjalan ke arah halaman rumah saya.”Berapa banyak nak ?” tanya Pak buyung.”Dua bungkus saja pak” jawabku.Dengan cekatan,beliau lalu memilihkan kacang rebus yang kelihatan berkulit cerah dan besar untuk saya lalu beliau masukkan ke kantong – kantong kecil.Kantong berisi kacang itu pun lalu beliau serahkan kepada saya.

Sambil merogoh saku celana ,saya pun iseng-iseng bertanya kepada beliau.”Pak apa tidak capek tiap hari berdagang keliling kampung ?”.Pak buyung menjawab “ bapak yakin bahwa setiap rezeki mesti dicari nak,dan bapak tidak tahu dimana Allah akan menurunkan rezekinya”.”Bapak yakin bahwa setiap usaha yang kita lakukan dengan ikhlas pasti akan diberi ganti yang luar biasa dari Allah.Kalaupun tidak dibalas sekarang,bapak yakin bahwa semua ini pasti akan menjadi tabungan amal bapak kelak” untaian hikmah pun mengucur deras dari mulut beliau.

Inilah salah satu keuntungan ngobrol dengan orang yang lebih tua dari kita.Ada saja ilmu yang keluar dari mulutnya,meskipun dulu pendidikan nya hanya sebatas Sekolah rakyat saja.Namun pengalaman hidup nya mengalahkan mereka yang bahkan sudah kuliah Strata 3 sekalipun.

Aku pun bertanya lagi,berusaha mengorek hikmah apa lagi yang akan keluar dari beliau.”Tapi bapak kan sudah tua pak ?”.Dengan tenang beliau menjawab “Tua umur bapak ini insya Allah tidak akan menghentikan usaha bapak buat nyari rezeki untuk Keluarga dan istri bapak.Tangan bapak yang mengepul akibat panasnya tungku rebusan,kaki bapak yang pecah-pecah dan bengkak akibat berjalan jauh,insya Allah akan jadi saksi perjuangan bapak dalam memberi nafkah kepada Anak dan istri bapak nak”.Saya pun menyerahkan uang untuk membeli kacang tersebut yang di balas dengan ucapan terima kasih oleh Pak Buyung karena mau menjadi salah satu wasilah rezeki beliau.Beliau pun pamit dan berjalan melewati rumah saya sembari terus membunyikan suara kentongan khas miliknya.

***

Dua keuntungan yang saya dapatkan sore itu,kacang rebus yang sangat nikmat dan untaian nasehat dan hikmah dari Pak Buyung.Keyakinan beliau akan balasan Allah membuat beliau sangat semangat dalam berusaha.Beliau tahu Allah tidak akan lupa mencatat setiap langkah kaki yang beliau gunakan untuk berusaha buat keluarganya,Beliau yakin Allah tidak akan alfa mencatat setiap tetesan keringat yang mengucur dari tubuh yang ia gunakan untuk berkhidmah buat keluarganya.

Saya sendiri beruntung karena hanya membayar untuk kacang rebusnya saja,hikmah tersebut gratis kan Pak Buyung ?

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images