Manhaj Azhar dalam Kehidupan
11:13 PMTeologi Asya'iroh yang diajarkan Azhar sebagai sebuah manhaj ternyata bukan hanya menjadi konsep keimanan namun juga menjadi pola pikir yang sangat bagus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam teologi Asya'iroh, konsep Nazhar/berpikir terstruktur akan menjadi landasan keimanan yang sangat kuat dan bersifat offensif, alias bukan hanya untuk pegangan dalam diri namun juga mampu menolak pendapat2 lain yang kurang benar serta pendapat yang sesat yang sering ditemukan saat ini.
Dalam kehidupan sehari-hari hal ini bisa dipakaikan dalam banyak hal. Misalnya, ketika kita mau mempercayai atau paling tidak mau mencari kebenaran sebuah hal atau kelompok, kita akan melakukan penelitian terlebih dahulu dengan konsep nazhor yang jelas dan terstruktur. Baru kemudian kepercayaan akan timbul akibat proses tadi, bukan karena doktrinitas buta tanpa melibatkan kemampuan akal kita. Itulah kenapa di Azhar (yang belajar dan terilhami azhar) tidak ada yang fanatik, namun bermazhab adalah sebuah kemestian. Jika mau tahu bagaimana itu bermazhab tanpa fanatik, belajarlah di Azhar. Atau paling tidak bacalah buku2 yang diterbitkan oleh lembaga atau ulama yang Azhari. Kita akan menemukan hal itu.
Dalam teologi Asya'iroh, konsep Nazhar/berpikir terstruktur akan menjadi landasan keimanan yang sangat kuat dan bersifat offensif, alias bukan hanya untuk pegangan dalam diri namun juga mampu menolak pendapat2 lain yang kurang benar serta pendapat yang sesat yang sering ditemukan saat ini.
Dalam kehidupan sehari-hari hal ini bisa dipakaikan dalam banyak hal. Misalnya, ketika kita mau mempercayai atau paling tidak mau mencari kebenaran sebuah hal atau kelompok, kita akan melakukan penelitian terlebih dahulu dengan konsep nazhor yang jelas dan terstruktur. Baru kemudian kepercayaan akan timbul akibat proses tadi, bukan karena doktrinitas buta tanpa melibatkan kemampuan akal kita. Itulah kenapa di Azhar (yang belajar dan terilhami azhar) tidak ada yang fanatik, namun bermazhab adalah sebuah kemestian. Jika mau tahu bagaimana itu bermazhab tanpa fanatik, belajarlah di Azhar. Atau paling tidak bacalah buku2 yang diterbitkan oleh lembaga atau ulama yang Azhari. Kita akan menemukan hal itu.
Persoalan Fanatisme akan muncul saat kita percaya doktrin namun lupa menggunakan akal sehat + nazhor terstruktur. Akibatnya, kepercayaan hanya sekedar bersifat defensif yang berarti bahwa apa yang kita terima adalah mutlak benar dan yang lain banyak salahnya. Bertahan namun tanpa dalil kuat, hanya akan membuat kita banyak berapologi dan berfallacy ria.
Allahu Akbar Yahya AL-Azhar
0 komentar