* tulisan ini saya tulis dan saya posting tanpa pengeditan.Jadi sangat mungkin sekali akan teman-teman temukan banyak kesalahan.Baik dalam kesalahan pengetikan maupun kesalahan dalam alur logika dan penceritaan.Mohon maaf sebesar-besarnya.Tulisan ini sendiri saya buat untuk menghilangkan rasa kantuk yang menyerang di pagi hari ini.selamat membaca dan tinggalkan komennya yah
***
Kartika setengah berlari menuju gerbang sekolahnya.Dia dapat tugas dari ketua FSI MAN Simpang Empat untuk menyampaikan undangan kepada Ketua OSIS SMA 1 TALAMAU.Sekilas dia melihat kembali nama yang tertulis di bagian alamat amplop tersebut,Rizki Oktaridlo,ketua OSIS SMA 1 Talamau,seorang pelajar yang tengah jadi pembicaraan di Kabupatennya karena baru-baru ini menjadi juara MTQ tingkat NASIONAL dalam cabang tahfidz 30 JUZ.Kartika sendiri belum pernah melihat seperti apa makhluk fenomenal yang satu itu.Terbersit dalam pikirannya bahwa Rizki mungkin berpenampilan layaknya ikhwan seperti rata-rata anggota di FSI nya.Berpenampilan rapi,memakai baju koko gaya gunting cina,plus kacamata yang menjadi tanda seorang yang jenius.”yah,dia mungkin seperti itu” pikir Kartika.
Kartika langsung menuju halte yang terletak tidak jauh dari sekolahnya , menunggu angkot jurusan terminal pasar baru .SMA 1 TALAMAU sendiri berada kira-kira 800 meter arah utara dari terminal tersebut.Sambil menunggu,Kartika masih mencoba mendeskripsikan rupa Seorang Rizki yang fenomenal di dalam pikirannya.
10 menit berselang, angkot yang di tunggu belum juga datang.Kartika mulai dihinggapi rasa bosan.Namun rasa bosan tersebut ditepisnya.Kebosanannya telah dikalahkan oleh rasa ingin tahu yang mendalam terhadap sosok seorang rizki.Tiba-tiba dari arah barat,seorang laki-laki datang ke arah halte tersebut.Sejenak Kartika melirik penampilan laki-laki tersebut.Rambut gondrong,memakai jeans agak sobek di bagian dengkul dengan tangan dimasukkan ke dalam saku jeans layaknya seorang pragawan modis.Ditambah lagi mulut nya yang seakan komat kamit mengucapkan sesuatu tanpa suara.Laki-laki itu pun kemudian berdiri agak jauh dari kartika duduk ,padahal di halte tersebut masih ada bangku kosong untuk di duduki.
“Haah anak ini pasti preman.Anak begundal.liat saja penampilannya.Tapi kayaknya dia bukan Anak MAN ini,Syukurlah.Paling gak siswa MAN disini tak ada yang seperti dia” celetuk Kartika dalam hati.Kartika berpikir,penampilan makhluk yang berdiri di depannya sangat kontras sekali dengan deskripsi rizki yang baru saja dibayangkannya.
Tak lama kemudian angkot jurusan pasar baru pun datang.Kartika pun bersiap-siap untuk masuk kedalam angkot.Namun tiba-tiba laki-laki preman yang berdiri di dekat halte tadi pun masuk lebih dulu dari kartika.”Huh dasar preman,tidak tau tata krama,tidak ladies first” gerutu kartika dalam hati.si laki-laki langsung mengambil tempat duduk di pojok.Sedangkan kartika sendiri mengambil tempat dekat dari pintu angkot tersebut.
“Ada ya manusia kayak gini” Kartika masih menggerutu dalam hatinya.Kartika melirik sejenak kearah si laki-laki tersebut.Terlihat si laki-laki sedang mengeluarkan earphone MP3 nya.Dia pun memasangnya ke telinganya.”Pasti sedang mendengar lagu jahiliyah,lagu syetan,dasar preman tuh anak” ujar kartika lagi dalam hatinya.
Angkot pun berjalan lagi.Kartika masih diliputi perasaan sedikit kesal dengan penampilan laki-laki tersebut.Baginya,seorang laki-laki,apalagi muslim harus berpakaian yang sopan dan rapi.Tidak seperti laki-laki tadi,berambut gondrong,celana robek.”huhh tidak islami banget” suara dalam hati kartika kembali berceletuk.
20 menit kemudian angkot pun sampai di terminal pasar baru.Kartika pun cepat-cepat turun.Dia berharap tidak bertemu laki-laki itu lagi.”Cukup sudah diriku melihat laki-laki berpenampilan seperti itu.Semoga Allah menjaga pandanganku dari melihat laki-laki yang seperti itu” ujar kartika dalam hatinya.Dia pun berjalan agak cepat menuju ke SMA 1 TALAMAU.
Tak lama berselang,Kartika pun sampai di gerbang SMA 1 TALAMAU.Kartika melirik ke dalam gedung sekolah tersebut.Tiba-tiba satpam penjaga sekolah mendekat “ada apa dek?” tanya si penjaga sekolah.”maaf pak,saya dari FSI MAN 1 Simpang Empat mau mengantarkan undangan ke Ketua OSIS sekolah ini.Kira-kira saya bisa bertemu dengan Ketua OSIS-Nya?” tanya kartika.”Wah dek bapak juga tidak tahu persis apakah Ketua Osis nya masih ada di sini,soalnya hari ini sekolah libur karena ada rapat wali murid dengan pihak sekolah.” Jawab si penjaga sekolah.
“Tapi mungkin ada pengurus OSIS yang masih berada disini.soalnya tadi bapak lihat ada beberapa orang yang lagi ngobrol di depan sekretariat OSIS” .Tambah Si penjaga sekolah.Kartika terdiam kecewa mendengar jawaban penjaga sekolah tersebut.”Baiklah pak,bisa antarkan saya ke sekretariat OSIS nya?”Tanya Kartika.”Insya Allah bisa dek.ayo ikuti bapak”jawab si penjaga sekolah.
Kartika berjalan mengiringi Penjaga sekolah dalam diam.Dalam hatinya masih ada sedikit rasa kecewa karena harapan untuk bertemu rizki ,pelajar fenomenal yang menggemparkan kabupatennya tidak kesampaian.Tak lama berselang mereka berdua pun sampai di depan sekretariat OSIS.Penjaga sekolah benar,ada beberapa anggota osis yang masih duduk-duduk di dalam sekretariat.
“assalamu’alaikum Veri,Rizki ada gak?” Tanya penjaga sekolah.”Wa’alaikumussalam Pak,Rizkinya lagi keluar pak,gak tahu kemana,tapi barusan dia sempat nelpon katanya lagi di jalan insya Allah sebentar lagi nyampe.Emang ada apa pak?” jawab siswa yang bernama Veri.”Ini ada siswi dari MAN Simpang Empat mau bertemu Ketua OSIS,Katanya mau ngasih undangan gitu.” Ujar si penjaga sekolah.”Oh kalau begitu tunggu disini aja,Insya Allah sebentar lagi Rizki datang.Dia selalu menepati janjinya kok”
“Gimana dek,mau menunggu?” tanya penjaga sekolah.Kartika masih terdiam,namun sedikit harapan muncul di hatinya.”baiklah pak,biar saya nunggu di sini saja” jawab kartika.”baiklah bapak tinggal disini ya,Assalamu’alaikum” ujar penjaga sekolah.”wa’alaikumussalam,terima kasih ya Pak.Kartika memandang ke seluruh penjuru sekolah.Dalam hati di ada perasaan deg-degan yang muncul.Akhirnya dia bisa bertatap muka dengan Rizki, pelajar fenomenal yang sering muncul di koran-koran terbitan daerahnya.Mulutnya membentuk siluet senyum dalam diam.Kembali dia layangkan pandangan ke penjuru halaman sekolah tempat Rizki,sang fenomenal,belajar tersebut.
Tiba-tiba dia melihat laki-laki berambut gondrong dan bercelana jeans robek tadi berjalan ke arahnya.Perasaan kartika kembali rusak.Sempat beberapa pertanyaan muncul di hatinya,”Jangan-jangan dia memang mengikuti ku “atau “ jangan-jangan dia mau melakukan sesuatu yang buruk kepadaku”.Kartika mencoba menepis segala pertanyaan tersebut dan menggantinya dengan sebuah pernyataan yang logis “ mungkin dia bersekolah disini,dan mungkin dia juga jadi pengurus osis nya,kasihan Rizki kalau punya bawahan seperti dia.Pasti orang nya emosional,jelek,dan hanya mengandalkan tenaga,bukan otaknya dalam bekerja,begitu pikir kartika.Si laki-laki pun sampai di depan Sekretariat osis.Cara berjalan nya yang tegap tiba-tiba agak menunduk ketika melihat kartika.”Assalamu’alaikum” ujar si laki-laki sambil sedikit tersenyum.”Wa’alaikumussalam” jawab kartika masih dengan muka yang ditekuk sebal.
Si laki-laki pun masuk ke sekretariat OSIS.”Assalamu’alaikum” ucap si laki-laki kepada teman-temannya.”Wa’alaikumussalam” jawab teman-temannya serempak.”Eh Riz,ada yang nyariin tuh,tunggu bentar ya.Biar saya panggil” ujar Veri.Veri pun berjalan ke luar.”Permisi,Tu rizkinya udah datang” ujar Veri kepada Kartika.Kartika yang sedang melamun pun terkejut “Eh,udah datang ya.” Tanya Kartika. Dalam hati kapan datangnya ya,kok aku gak liat.”udah barusan dia datang,yuk masuk kedalam” ajak Veri
Kartika masuk ke sekretariat osis.Disana ada tiga orang laki-laki sedang duduk.Dan di tengah-tengah nya Duduklah si laki-laki berambut panjang yang dia benci.”eh maaf,Rizkinya yang mana yah” tanya kartika pelan.”Tuh yang di tengah” jawab Veri.Kartika pun terkejut.
Orang yang ditunjuk Veri Ternyata si laki-laki yang berambut gondrong tadi.Rizki pun berdiri menyambut kartika “Assalamu’alaikum saya Rizki,ketua Osis SMA 1 TALAMAU,ada yang bisa saya bantu” ujar Rizki memberi salam.Kartika tertegun sejenak.Perasaan nya campur aduk.Rizki yang dia kira berpenampilan layaknya ikhwan di sekolahnya,ternyata seorang preman.Rizki yang Fenomenal,yang sangat ingin dia temui,ternyata hanya seorang laki-laki yang berambut gondrong layaknya vokalis band rock,memakai jeans robek,Suka bergaya layaknya preman dan sangat suka mendengar lagur syaiton lewat MP3 nya.
“Wa’alaikumussalam.” Jawab Kartika pelan.Rasa tidak percayanya masih belum hilang.Perasaan nya yang kuat untuk bertemu Rizki ternyata berujung kekecewaan karena Rizki tidak sesuai dengan apa yang dia pikirkan. ”Ketua OSIS SMA 1 TALAMAU,Rizki yang fenomenal,yang selalu menjadi bahan pembicaraan setiap siswi di kabupaten tersebut karena prestaasinya yang membanggakan,ternyata adalah seorang preman,Liat saja rambutnya,liat saja jeans robek nya,liat saja kelakuaannya.Sungguh tidak pantas.”Ujar Kartika dalam hatinya.Kartika jadi ingin cepat-cepat meninggalkan Ruangan itu.”Cukup ini pertama dan terakhir kalinya aku bertemu dengan Dia,Ternyata dia tidak ada apa-apanya,Dia hanya seorang preman.”
“Saya Kartika , dari Forum Studi Islam MAN Simpang Empat,kebetulan kami mengundang saudara ketua osis SMA 1 TALAMAU untuk hadir dalam seminar Peran Pelajar Islam yang kami selenggarakan,Ini Undangannya” Kartika bicara dengan suara yang agak bergetar.”oh terima kasih,sungguh kebanggaan bagi kami.Sekali lagi Terima kasih” jawab Rizki dengan suara yang tenang.”kalau ada yang ingin ditanyakan lebih lanjut silahkan hubungi kontak person yang ada di dalam undangan.Kalau begitu saya permisi.Assalamu’alaikum” ujar kartika lagi.”Wa’alaikumussalam” jawab seluruh anggota osis dalam ruangan itu.
Kartika berjalan dengan cepat,malah dia sedikit berlari ketika keluar dari gerbang sekolah SMA TALAMAU.Bahkan tanpa menyapa penjaga sekolah yang tersenyum kepadanya.Perasaaan nya sangat kecewa.Orang yang fenomenal,yang menjadi buah bibir masyarakat kabupaten,adalah seorang preman.Rizki oktaridlo,peraih juara satu MTQ tingkat nasional Cabang Tahfidz 30 juz,tak lain tak bukan hanyalah seorang pelajar penyuka lagu syaithon lewat MP3 nya.Kekecewaan tersebut pun dirasakan oleh Kartika bahkan ketika dia sampai ke sekolahnya.Kartika hanya diam,tanpa sepatah kata pun keluar dari mulutnya.Teman-temannya di sekolah kebingungan melihat sikap kartika,tanpa tahu kenapa Kartika bersikap seperti itu.
***
Andai Kartika tahu bahwa Rambut Rizki yang panjang hanya karena dia bertekad melaksanakan sunnah nabi Muhammad saw yang diketahuinya dari guru ngajinya,bukan dengan niat mengikuti mode.Andai Kartika tahu bahwa celana jeans robek Rizki adalah celana Jeans kesayangan Rizki,satu-satunya celana jeans yang dimiliki nya ,celana hadiah dari almarhumah ibunya tercinta yang dipakainya untuk mengingat ibunya.Andai Kartika tahu bahwa ketika tadi dia melihat Tangan Rizki yang dimasukkan ke dalam saku celananya,Rizki sedang berzikir menggunakan jari tangannya.Mulut komat kamit Rizki adalah zikir yang dilafalkannya
Andai Kartika tidak cepat menuduh musik yang didengarkan Rizki sebagai lagu Syaiton,Karena Rizki sebenarnya sedang mengulang hafalan al-qur’an nya lewat MP3 nya.Hand phone yang selalu di utak atik di angkot tadi pun bukan karena ada sms atau sekedar game,namun rizki sedang membaca al-qur’an lewat software Al qur’an pocket di hand phone nya.
Kartika sudah terjebak dalam kesalahan logika tingkat tinggi.Menghubungkan sesuatu sebab dengan suatu akibat yang sebenarnya tidak ada hubungan nya. Apakah Berambut panjang,bercelana jeans,dan memakai mp3 adalah bukti seorang preman.? Kesalahan inilah yang dinamakan kesalahan generalisasi.Mungkin memang banyak diantara preman yang berambut panjang,bercelana jeans robek,namun bukan berarti ini mutlak menjadi tanda bagi seorang preman.Orang bisa jadi menolak logika tersebut misalnya dengan perkataan “ada juga preman yang rapi”.Sayangnya sampel dan doktrin telah melekat dalam benak nya bahwa rambut panjang,celana jeans robek telah dijadikan sebagai “identitas” bagi kaum preman,sehingga orang yang paling alim sekalipun namun jika berpakaian celana jeans robek dan rambut gondrong,akan di vonis sebagai preman tidak dapat tidak.
Kesalahan-kesalahan generalisasi ini sebenarnya seringkali kita lakukan,bisa kita sengaja maupun tidak.Mungkin kita sering mendengar hal-hal seperti ini “orang keturunan cina banyak yang kaya (padahal sebenarnya mungkin hanya segelintir mereka yang kaya”, “kebanyakan teroris adalah orang islam (padahal mungkin hanya sedikit saja diantara teroris yang benar-benar islam)” dan masih banyak lagi contohnya.Efek buruk dari kesalahan generalisasi adalah kita seringkali menjadikannya identitas,seperti kasus Rizki di atas.(bahasa dalam Dien saya “Su’udzon)
“ Wahai orang – orang yang beriman jauhilah banyak berprasangka,Sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa...(Al-qur’an Surat Al-Hujurat ayat 12)”.
”Sesungguhnya Husnudzon dan tabayun adalah dua hikmah yang mulai banyak ditinggalkan kaum muslim”(ahli hikmah)
Lantas bagaimana dengan kita..?
***
Kartika setengah berlari menuju gerbang sekolahnya.Dia dapat tugas dari ketua FSI MAN Simpang Empat untuk menyampaikan undangan kepada Ketua OSIS SMA 1 TALAMAU.Sekilas dia melihat kembali nama yang tertulis di bagian alamat amplop tersebut,Rizki Oktaridlo,ketua OSIS SMA 1 Talamau,seorang pelajar yang tengah jadi pembicaraan di Kabupatennya karena baru-baru ini menjadi juara MTQ tingkat NASIONAL dalam cabang tahfidz 30 JUZ.Kartika sendiri belum pernah melihat seperti apa makhluk fenomenal yang satu itu.Terbersit dalam pikirannya bahwa Rizki mungkin berpenampilan layaknya ikhwan seperti rata-rata anggota di FSI nya.Berpenampilan rapi,memakai baju koko gaya gunting cina,plus kacamata yang menjadi tanda seorang yang jenius.”yah,dia mungkin seperti itu” pikir Kartika.
Kartika langsung menuju halte yang terletak tidak jauh dari sekolahnya , menunggu angkot jurusan terminal pasar baru .SMA 1 TALAMAU sendiri berada kira-kira 800 meter arah utara dari terminal tersebut.Sambil menunggu,Kartika masih mencoba mendeskripsikan rupa Seorang Rizki yang fenomenal di dalam pikirannya.
10 menit berselang, angkot yang di tunggu belum juga datang.Kartika mulai dihinggapi rasa bosan.Namun rasa bosan tersebut ditepisnya.Kebosanannya telah dikalahkan oleh rasa ingin tahu yang mendalam terhadap sosok seorang rizki.Tiba-tiba dari arah barat,seorang laki-laki datang ke arah halte tersebut.Sejenak Kartika melirik penampilan laki-laki tersebut.Rambut gondrong,memakai jeans agak sobek di bagian dengkul dengan tangan dimasukkan ke dalam saku jeans layaknya seorang pragawan modis.Ditambah lagi mulut nya yang seakan komat kamit mengucapkan sesuatu tanpa suara.Laki-laki itu pun kemudian berdiri agak jauh dari kartika duduk ,padahal di halte tersebut masih ada bangku kosong untuk di duduki.
“Haah anak ini pasti preman.Anak begundal.liat saja penampilannya.Tapi kayaknya dia bukan Anak MAN ini,Syukurlah.Paling gak siswa MAN disini tak ada yang seperti dia” celetuk Kartika dalam hati.Kartika berpikir,penampilan makhluk yang berdiri di depannya sangat kontras sekali dengan deskripsi rizki yang baru saja dibayangkannya.
Tak lama kemudian angkot jurusan pasar baru pun datang.Kartika pun bersiap-siap untuk masuk kedalam angkot.Namun tiba-tiba laki-laki preman yang berdiri di dekat halte tadi pun masuk lebih dulu dari kartika.”Huh dasar preman,tidak tau tata krama,tidak ladies first” gerutu kartika dalam hati.si laki-laki langsung mengambil tempat duduk di pojok.Sedangkan kartika sendiri mengambil tempat dekat dari pintu angkot tersebut.
“Ada ya manusia kayak gini” Kartika masih menggerutu dalam hatinya.Kartika melirik sejenak kearah si laki-laki tersebut.Terlihat si laki-laki sedang mengeluarkan earphone MP3 nya.Dia pun memasangnya ke telinganya.”Pasti sedang mendengar lagu jahiliyah,lagu syetan,dasar preman tuh anak” ujar kartika lagi dalam hatinya.
Angkot pun berjalan lagi.Kartika masih diliputi perasaan sedikit kesal dengan penampilan laki-laki tersebut.Baginya,seorang laki-laki,apalagi muslim harus berpakaian yang sopan dan rapi.Tidak seperti laki-laki tadi,berambut gondrong,celana robek.”huhh tidak islami banget” suara dalam hati kartika kembali berceletuk.
20 menit kemudian angkot pun sampai di terminal pasar baru.Kartika pun cepat-cepat turun.Dia berharap tidak bertemu laki-laki itu lagi.”Cukup sudah diriku melihat laki-laki berpenampilan seperti itu.Semoga Allah menjaga pandanganku dari melihat laki-laki yang seperti itu” ujar kartika dalam hatinya.Dia pun berjalan agak cepat menuju ke SMA 1 TALAMAU.
Tak lama berselang,Kartika pun sampai di gerbang SMA 1 TALAMAU.Kartika melirik ke dalam gedung sekolah tersebut.Tiba-tiba satpam penjaga sekolah mendekat “ada apa dek?” tanya si penjaga sekolah.”maaf pak,saya dari FSI MAN 1 Simpang Empat mau mengantarkan undangan ke Ketua OSIS sekolah ini.Kira-kira saya bisa bertemu dengan Ketua OSIS-Nya?” tanya kartika.”Wah dek bapak juga tidak tahu persis apakah Ketua Osis nya masih ada di sini,soalnya hari ini sekolah libur karena ada rapat wali murid dengan pihak sekolah.” Jawab si penjaga sekolah.
“Tapi mungkin ada pengurus OSIS yang masih berada disini.soalnya tadi bapak lihat ada beberapa orang yang lagi ngobrol di depan sekretariat OSIS” .Tambah Si penjaga sekolah.Kartika terdiam kecewa mendengar jawaban penjaga sekolah tersebut.”Baiklah pak,bisa antarkan saya ke sekretariat OSIS nya?”Tanya Kartika.”Insya Allah bisa dek.ayo ikuti bapak”jawab si penjaga sekolah.
Kartika berjalan mengiringi Penjaga sekolah dalam diam.Dalam hatinya masih ada sedikit rasa kecewa karena harapan untuk bertemu rizki ,pelajar fenomenal yang menggemparkan kabupatennya tidak kesampaian.Tak lama berselang mereka berdua pun sampai di depan sekretariat OSIS.Penjaga sekolah benar,ada beberapa anggota osis yang masih duduk-duduk di dalam sekretariat.
“assalamu’alaikum Veri,Rizki ada gak?” Tanya penjaga sekolah.”Wa’alaikumussalam Pak,Rizkinya lagi keluar pak,gak tahu kemana,tapi barusan dia sempat nelpon katanya lagi di jalan insya Allah sebentar lagi nyampe.Emang ada apa pak?” jawab siswa yang bernama Veri.”Ini ada siswi dari MAN Simpang Empat mau bertemu Ketua OSIS,Katanya mau ngasih undangan gitu.” Ujar si penjaga sekolah.”Oh kalau begitu tunggu disini aja,Insya Allah sebentar lagi Rizki datang.Dia selalu menepati janjinya kok”
“Gimana dek,mau menunggu?” tanya penjaga sekolah.Kartika masih terdiam,namun sedikit harapan muncul di hatinya.”baiklah pak,biar saya nunggu di sini saja” jawab kartika.”baiklah bapak tinggal disini ya,Assalamu’alaikum” ujar penjaga sekolah.”wa’alaikumussalam,terima kasih ya Pak.Kartika memandang ke seluruh penjuru sekolah.Dalam hati di ada perasaan deg-degan yang muncul.Akhirnya dia bisa bertatap muka dengan Rizki, pelajar fenomenal yang sering muncul di koran-koran terbitan daerahnya.Mulutnya membentuk siluet senyum dalam diam.Kembali dia layangkan pandangan ke penjuru halaman sekolah tempat Rizki,sang fenomenal,belajar tersebut.
Tiba-tiba dia melihat laki-laki berambut gondrong dan bercelana jeans robek tadi berjalan ke arahnya.Perasaan kartika kembali rusak.Sempat beberapa pertanyaan muncul di hatinya,”Jangan-jangan dia memang mengikuti ku “atau “ jangan-jangan dia mau melakukan sesuatu yang buruk kepadaku”.Kartika mencoba menepis segala pertanyaan tersebut dan menggantinya dengan sebuah pernyataan yang logis “ mungkin dia bersekolah disini,dan mungkin dia juga jadi pengurus osis nya,kasihan Rizki kalau punya bawahan seperti dia.Pasti orang nya emosional,jelek,dan hanya mengandalkan tenaga,bukan otaknya dalam bekerja,begitu pikir kartika.Si laki-laki pun sampai di depan Sekretariat osis.Cara berjalan nya yang tegap tiba-tiba agak menunduk ketika melihat kartika.”Assalamu’alaikum” ujar si laki-laki sambil sedikit tersenyum.”Wa’alaikumussalam” jawab kartika masih dengan muka yang ditekuk sebal.
Si laki-laki pun masuk ke sekretariat OSIS.”Assalamu’alaikum” ucap si laki-laki kepada teman-temannya.”Wa’alaikumussalam” jawab teman-temannya serempak.”Eh Riz,ada yang nyariin tuh,tunggu bentar ya.Biar saya panggil” ujar Veri.Veri pun berjalan ke luar.”Permisi,Tu rizkinya udah datang” ujar Veri kepada Kartika.Kartika yang sedang melamun pun terkejut “Eh,udah datang ya.” Tanya Kartika. Dalam hati kapan datangnya ya,kok aku gak liat.”udah barusan dia datang,yuk masuk kedalam” ajak Veri
Kartika masuk ke sekretariat osis.Disana ada tiga orang laki-laki sedang duduk.Dan di tengah-tengah nya Duduklah si laki-laki berambut panjang yang dia benci.”eh maaf,Rizkinya yang mana yah” tanya kartika pelan.”Tuh yang di tengah” jawab Veri.Kartika pun terkejut.
Orang yang ditunjuk Veri Ternyata si laki-laki yang berambut gondrong tadi.Rizki pun berdiri menyambut kartika “Assalamu’alaikum saya Rizki,ketua Osis SMA 1 TALAMAU,ada yang bisa saya bantu” ujar Rizki memberi salam.Kartika tertegun sejenak.Perasaan nya campur aduk.Rizki yang dia kira berpenampilan layaknya ikhwan di sekolahnya,ternyata seorang preman.Rizki yang Fenomenal,yang sangat ingin dia temui,ternyata hanya seorang laki-laki yang berambut gondrong layaknya vokalis band rock,memakai jeans robek,Suka bergaya layaknya preman dan sangat suka mendengar lagur syaiton lewat MP3 nya.
“Wa’alaikumussalam.” Jawab Kartika pelan.Rasa tidak percayanya masih belum hilang.Perasaan nya yang kuat untuk bertemu Rizki ternyata berujung kekecewaan karena Rizki tidak sesuai dengan apa yang dia pikirkan. ”Ketua OSIS SMA 1 TALAMAU,Rizki yang fenomenal,yang selalu menjadi bahan pembicaraan setiap siswi di kabupaten tersebut karena prestaasinya yang membanggakan,ternyata adalah seorang preman,Liat saja rambutnya,liat saja jeans robek nya,liat saja kelakuaannya.Sungguh tidak pantas.”Ujar Kartika dalam hatinya.Kartika jadi ingin cepat-cepat meninggalkan Ruangan itu.”Cukup ini pertama dan terakhir kalinya aku bertemu dengan Dia,Ternyata dia tidak ada apa-apanya,Dia hanya seorang preman.”
“Saya Kartika , dari Forum Studi Islam MAN Simpang Empat,kebetulan kami mengundang saudara ketua osis SMA 1 TALAMAU untuk hadir dalam seminar Peran Pelajar Islam yang kami selenggarakan,Ini Undangannya” Kartika bicara dengan suara yang agak bergetar.”oh terima kasih,sungguh kebanggaan bagi kami.Sekali lagi Terima kasih” jawab Rizki dengan suara yang tenang.”kalau ada yang ingin ditanyakan lebih lanjut silahkan hubungi kontak person yang ada di dalam undangan.Kalau begitu saya permisi.Assalamu’alaikum” ujar kartika lagi.”Wa’alaikumussalam” jawab seluruh anggota osis dalam ruangan itu.
Kartika berjalan dengan cepat,malah dia sedikit berlari ketika keluar dari gerbang sekolah SMA TALAMAU.Bahkan tanpa menyapa penjaga sekolah yang tersenyum kepadanya.Perasaaan nya sangat kecewa.Orang yang fenomenal,yang menjadi buah bibir masyarakat kabupaten,adalah seorang preman.Rizki oktaridlo,peraih juara satu MTQ tingkat nasional Cabang Tahfidz 30 juz,tak lain tak bukan hanyalah seorang pelajar penyuka lagu syaithon lewat MP3 nya.Kekecewaan tersebut pun dirasakan oleh Kartika bahkan ketika dia sampai ke sekolahnya.Kartika hanya diam,tanpa sepatah kata pun keluar dari mulutnya.Teman-temannya di sekolah kebingungan melihat sikap kartika,tanpa tahu kenapa Kartika bersikap seperti itu.
***
Andai Kartika tahu bahwa Rambut Rizki yang panjang hanya karena dia bertekad melaksanakan sunnah nabi Muhammad saw yang diketahuinya dari guru ngajinya,bukan dengan niat mengikuti mode.Andai Kartika tahu bahwa celana jeans robek Rizki adalah celana Jeans kesayangan Rizki,satu-satunya celana jeans yang dimiliki nya ,celana hadiah dari almarhumah ibunya tercinta yang dipakainya untuk mengingat ibunya.Andai Kartika tahu bahwa ketika tadi dia melihat Tangan Rizki yang dimasukkan ke dalam saku celananya,Rizki sedang berzikir menggunakan jari tangannya.Mulut komat kamit Rizki adalah zikir yang dilafalkannya
Andai Kartika tidak cepat menuduh musik yang didengarkan Rizki sebagai lagu Syaiton,Karena Rizki sebenarnya sedang mengulang hafalan al-qur’an nya lewat MP3 nya.Hand phone yang selalu di utak atik di angkot tadi pun bukan karena ada sms atau sekedar game,namun rizki sedang membaca al-qur’an lewat software Al qur’an pocket di hand phone nya.
Kartika sudah terjebak dalam kesalahan logika tingkat tinggi.Menghubungkan sesuatu sebab dengan suatu akibat yang sebenarnya tidak ada hubungan nya. Apakah Berambut panjang,bercelana jeans,dan memakai mp3 adalah bukti seorang preman.? Kesalahan inilah yang dinamakan kesalahan generalisasi.Mungkin memang banyak diantara preman yang berambut panjang,bercelana jeans robek,namun bukan berarti ini mutlak menjadi tanda bagi seorang preman.Orang bisa jadi menolak logika tersebut misalnya dengan perkataan “ada juga preman yang rapi”.Sayangnya sampel dan doktrin telah melekat dalam benak nya bahwa rambut panjang,celana jeans robek telah dijadikan sebagai “identitas” bagi kaum preman,sehingga orang yang paling alim sekalipun namun jika berpakaian celana jeans robek dan rambut gondrong,akan di vonis sebagai preman tidak dapat tidak.
Kesalahan-kesalahan generalisasi ini sebenarnya seringkali kita lakukan,bisa kita sengaja maupun tidak.Mungkin kita sering mendengar hal-hal seperti ini “orang keturunan cina banyak yang kaya (padahal sebenarnya mungkin hanya segelintir mereka yang kaya”, “kebanyakan teroris adalah orang islam (padahal mungkin hanya sedikit saja diantara teroris yang benar-benar islam)” dan masih banyak lagi contohnya.Efek buruk dari kesalahan generalisasi adalah kita seringkali menjadikannya identitas,seperti kasus Rizki di atas.(bahasa dalam Dien saya “Su’udzon)
“ Wahai orang – orang yang beriman jauhilah banyak berprasangka,Sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa...(Al-qur’an Surat Al-Hujurat ayat 12)”.
”Sesungguhnya Husnudzon dan tabayun adalah dua hikmah yang mulai banyak ditinggalkan kaum muslim”(ahli hikmah)
Lantas bagaimana dengan kita..?