Pemaksaan rasio dalam komunikasi
3:11 PM
pernahkah kita menemukan percakapan seperti dibawah ini..?
teman/senior/orang penting (selanjutnya disingkat TSO) : Zam kamu ikut jadi panitia ya..?
ZAM : Wah aku sudah keseringan jadi panitia
TSO :Nah,karena kamu sudah sering itu makanya namamu pantas untuk jadi panitia karena sudah berpengalaman . Namamu sudah ku masukkan lho dalam kepanitiaan
atau
TSO :Zam,kamu ikut jadi panitia ya..?
ZAM :Wah aku belum pernah jadi panitia lho
TSO :Nah,makanya dengan masuk kepanitian ini kamu akan belajar.Oke ya,namamu sudah kumasukkan lho dalam kepanitiaan
atau
TSO :Zam,kamu ikut jadi panitia ya..?
ZAM :Wah aku belum terbiasa menjadi panitia
TSO :Nah,makanya dengan ikut kepanitiaan ini kamu akan terbiasa jadi panitia.Sudahlah,namamu sudah kumasukkan dalam kepanitiaan.
atau
TSO :Zam,kamu ikut jadi panitia ya..?
ZAM :Wah sebaiknya jangan, aku tidak bisa melakukan pekerjaan nya dengan baik dan sempurna
TSO :Nah , justru itu,kami sendiri sudah menyiapkan orang yang akan membantumu menyelesaikannya dengan baik.oek.namamu sudah kumasukkan dalam kepanitiaan.
atau
TSO :Zam,kamu ikut jadi panitia ya..?
ZAM :Wah jangan,aku akan ada acara pada hari itu.
TSO :Justru itu kami akan menghubungi pihak penyelenggara acara kamu itu untuk meminta izin atas ketidak hadiran mu.
atau
TSO :Zam,kamu ikut jadi panitia ya..?
ZAM :Wah tolong jangan masukkan aku daripada aku tidak mau lagi berteman dengan mu.
TSO :Oh silahkan ,ga masalah kamu tidak jadi teman ku,yang penting kamu ikut kepanitiaan.
atau
TSO :Zam.kamu ikut jadi panitia ya..?
ZAM :Wah jangan coba-coba masukkan namaku ,ntar kamu ku hajar
TSO :Silahkan kalau kamu berani
atau
TSO :Zam , kamu ikut jadi panitia ya..?
ZAM :Wah plis aku lagi sibuk nih..jangan yah
TSO :Oh kalau begitu lebih baik aku cari teman lain yang lebih patuh ketimbang kamu
atau
TSO :Zam,kamu ikut jadi panitia ya...?
ZAM :Wah aku ga bisa kak
TSO :Dasar adik ga tau balas budi,padahal dulu aku berjasa padamu,masa kamu menolak jadi panitia saja.
atau
TSO :Zam, kamu ikut jadi panitia ya..?
ZAM :Wah aku lagi ada kerjaan nih
TSO :Dasar kamu tidak mempunyai rasa simpati sedikit pun pada ku
atau
TSO :Zam, kamu ikut jadi panitia ya..?
ZAM :Wah aku malaz nih
TSO :Dasar kamu memang orang yang tidak loyal kepada organisasi,padahal organisasi ini sudah memberikan banyak untukmu.
atau
TSO :Zam,kamu ikut jadi panitia ya..?
ZAM :Wah aku lagi sibuk
TSO :Okelah kalau begitu,biar senior lain yang coba mengajak mu.Rupanya aku tidak begitu berarti bagimu.
atau
TSO :Zam,kamu ikut jadi panitia ya..?
ZAM :Wah aku ga mau
TSO :Harus mau namamu sudah kucatat dan disetujui teman-teman yang lain.
Dalam beberapa kesempatan, kita seringkali dihadapkan dalam situasi dimana kita terpaksa mengiyakan seluruh pernyataan lawan bicara karena beberapa argumen kita tertolak.Namun sering juga setelah percakapan selesai , kita seakan tersadar dan berkata "seandainya saya tadi menjawab dengan jawaban yang lain tentunya hal tersebut tidak terjadi" .
Dalam ilmu logika hal ini dinamai dengan pemaksaan rasio.Rasio lawan bicara dibuat tidak berkutik oleh argumen yang kelihatannya logis dan mematahkan rasio lawan,Padahal kalau dikaji sebenarnya terdapat beberapa kesalahan penalaran oleh tokoh yang dimainkan "TSO" diatas.NAmun tokoh "Zam" seakan tidak berkutik dan tidak mampu memberikan jawaban alternatif.Kesadaran tersebut baru didapatkan "zam" tatkala dialog sudah selesai dan "deal" sudah dibuat.
Dalam kehidupan nyata,skil untuk melakukan ini banyak sekali digunakan oleh manusia.Terutama mereka yang berprofesi sebagai hakim,jaksa,pengacara,juru bicara,pemegang kekuasaan dan tak lupa tentunya para aktifis.
Namun bagi saya pribadi , skill seperti ini sangat tidak dianjurkan untuk dilaksanakan.Karena dalam islam sendiri bahkan komunikasi sangat menjunjung tinggi kebebasan berlogika dan berdialektika dalam menagmbil keputusan,Meskipun memang kita harus memperhatikan Al-Qur'an dan Sunnah.Sayangnya bahkan para aktifis yang mengaku beragama islam,mengilmui islam,melaksanakan islam,dan ikhlas berislam pun tak luput dalam menggunkan skill ini.Saya tidak mau menuduh namun silahkan disadari sendiri.Pergaulan saya yang masih Hijau di dinamika organisasi MASISIR (mahasiswa indonesia mesir) sendiri telah cukup untuk membuktikannya,apalagi yang sudah memakan asam garam dinamika tersebut.Satu yang mesti diingat,semua amal kita akan ditanyai kelak,tak akan ada yang luput,maka perbaikan niat dan motivasi harus selalu dilakukan.Jangan sampai kita melakukan sesuatu dengan motivasi dan niat "tipuan" karena Allah..wallahu a'lam bish-showab
0 komentar