Berbaik sangka pada Allah
12:22 AMSebuah kapal tangker pembawa minyak meledak dan terbakar nyaris tiada yang tersisa.Satu-satunya orang yang selamat dari kecelakaan tersebut terdampar di sebuah pulau yang kecil dan tak berpenghuni. Pria ini segera berdoa supaya Allah menyelamatkannya, dan setiap hari dia mengamati langit mengharapkan pertolongan, tetapi tidak ada sesuatupun yang datang.
Beberapa hari berlalu, akhirnya dia berhasil membangun gubuk kecil dari kayu apung untuk melindungi dirinya dari cuaca, dan untuk menyimpan beberapa barang yang masih dia punyai.
Tetapi suatu hari, setelah dia pergi mencari makan, dia kembali ke gubuknya dan mendapati gubuk kecil itu terbakar, asapnya mengepul ke langit. Dan yang paling parah, hilanglah semuanya.
Dia sedih dan marah.
“Tuhan, teganya Engkau melakukan ini padaku?” dia menangis.
Pagi- pagi keesokan harinya, dia terbangun oleh suara kapal yang mendekati pulau itu. Kapal itu datang untuk menyelamatkannya.
“Bagaimana kamu tahu bahwa aku di sini?” tanya pria itu kepada penyelamatnya.
“Kami melihat tanda asapmu”, jawab mereka.
Mudah sekali untuk menyerah ketika keadaan menjadi buruk. Tetapi kita tidak boleh goyah, karena Allah "bekerja" di dalam hidup kita, juga ketika kita dalam kesakitan dan kesusahan. Ingatlah, ketika gubukmu terbakar, mungkin itu “tanda asap” bagi kuasa Allah. Ketika ada kejadian negatif terjadi, kita harus berkata pada diri kita sendiri bahwa Allah pasti mempunyai jawaban yang positif untuk kejadian tersebut.
0 komentar