"Belum dibilang 'Menikah' kalau tidak menikahi wanita Mesir"

12:16 PM

Tadi Malam dalam acara penutupan kegiatan Masif KMM Mesir, Dr.Ayman Amin Abdul Ghani ( Pengarang kitab Al-Kaafi ) menukilkan perkataan yang menurut sebagian orang adalah perkataan Imam Syafi'i.Perkataan tersebut berbunyi :

من لم يتزوج بمصرية فليس بمتزوج

"Belum dibiliang 'Menikah' kalau tidak menikahi wanita Mesir"

Perkataan ini ternyata diriwayatkan dengan versi yang berbeda-beda , diantaranya :

من لم يتزوج بمصرية فهو أعزب

من لم يتزوج مصرية لايقول اني تزوجت

من لم يتزوج بمصرية فليس بمحصن

من مات لم يتزوج مصرية فقد مات أعزب

من لم يتزوج بمصريه فأنه لم يتزوج

Perkataan ini sendiri masyhur dikalangan sebagian dan gharib di kalangan lain , diantara sumbernya adalah Perkataan Abdul Awwal dalam kitabnya " المجموع في ترجمة العلامة حماد الأثصاري " bahwasanya Alamah Syekh Hammad Al-Atsshori berkata "Aku mendengar Ayahku berkata :

"قال الشافعي: من لم يتزوج مصرية فهو ليس بمحصن "

*****

Masalah riwayat ini cukup menjadi perbincangan di kalangan Ahli Ilmu.Pujian Imam Syafi'i terhadap wanita mesir ini paling tidak menimbulkan tanda tanya , apa kelebihan wanita mesir ? Hal ini lalu menimbulkan polemik lain , apakah nukilan ini memang benar-benar berasal dari Imam Syafi'i Rahimahullah ?

Ada banyak pendapat tentang ini , ada yang mentah-mentah menolak bahwa nukilan ini berasal dari Imam Syafi'i Ra , menurut mereka sangat tidak masuk Akal manusia sekelas Imam Syafi'i Ra memuji wanita suatu golongan dibanding golongan lain.Ada juga yang mengambil posisi tawaquf , tidak meng-iya-kan dan tidak pula menolak.Dan tentu saja ada yang membenarkan bahwa kalimat nukilan diatas benar dari Imam Syafi'i Ra.

Menurut pendapat kedua dan ketiga (yg tawaquf dan yg membenarkan) , Nukilan ini tidak bisa serta merta ditolak mengingat diantara perawinya adalah Ulama Tsiqoh seperti Alamah Syekh Hammad Al-Atsshori , dan bisa jadi nukilan ini terdapat dalam salah satu Makhtuthot (manuskrip) yang tidak dicetak dan diterbitkan setelah zaman itu *sampai sekarang.

Memang , kalau kita ruju' beberapa kitab Manaqib Imam Syafi'i Ra , kita tidak/belum menemukan nukilan ini , namun ada beberapa catatan bahwa di dalam kitab Manaqib Imam Syafi'i Ra karangan Imam Al-Baihaqi kemungkinan besar ada nukilan ini (namun tidak dicetak).hal ini diisyaratkan sendiri oleh Imam Al-Baihaqi dalam kitab manaqib Imam Syafi'i Ra "

وقد أخرجته في نوادر الحكايات في آخر الكتاب.

( Aku telah mentakhrij beberapa Hikayat yang nadir *jarang diketahui oleh umum , di akhir kitab *kitab Manaqib )

وذكره مرة أخرى: وله حكايات لم يتفق إخراجها في كتاب المناقب وأخرجتها في جزء

Hal ini juga beliau singgung kembali ( Dan ada beberapa hikayat dari Imam Syafi'i Ra yang tidak disepakati oleh Ahli Ilmu ,

namun aku takhrij dalam kitab Manaqib dan aku buat dalam satu Juz tertentu)

Nah perkataan Imam Al-Baihaqi ini bisa jadi mengisyaratkan ada beberapa nukilan dari Imam Syafi'i Ra yang memang jarang diketahui oleh umum dan kemungkinan besar hanya diriwayatkan dari lisan ke lisan.Dan nukilan diatas bisa jadi ada dalam kategori " Nawadir al-Hikayat" tadi.

'Ala kulli hal , tentang kebenaran hal ini hanya Allah lah yang mengetahui hakikatnya , dan sebagai manusia yang hanya diberi pengetahuan sangat sedikit , alangkah baiknya kalau hal ini diserahkan kepada Allah dan dicari Hikmahnya.Dan sikap ilmiah terbaik kita terhadap nukilan ini adalah tawaquf , tidak mengatakan hal ini benar-benar kalam Imam Syafi'i dan tidak pula menolaknya mentah-mentah mengingat hal ini ada riwayat dari Ulama yang tsiqoh , Sikap tawaquf ini muncul mengingat banyaknya redaksi yang muncul senada dengan nukilan diatas.

*****

Pujian-pujian terhadap wanita , ternyata juga kita temukan perkataan dari Ulama semisal Syekh Al-Basyir pernah berkata :

من لم يتزوج شامية فهو أعزب. ( Siapa yang tidak menikahi wanita Syam , tidak akan (pernah disebut) menikah)

Wallahu a'lam bish-showab

*tentang salah satu tabiat wanita mesir , saya teringat tulisan Abdul Hakim pengarang Tarikh Masr (sejarah Mesir) bahwa dulu wanita2 dari kalangan terhormat mesir (putri raja dll) sangat suka menikahi laki-laki dari kalangan rakyat biasa , dan mereka lalu sewenang-wenang terhadap laki-laki.Nah mungkin tabi'at wanita mesir ini hanya bisa ditaklukkan oleh alki-laki luar biasa , dan Imam Syafi'i Ra telah melakukannya.

** Dari beberapa sumber Online

زمزمي صالح الفاداني الشافعي الأزهري

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images