Tasintak
2:10 AMKulihat dari jendela , alam terlihat terang , seolah fajar telah menyingsing pertanda subuh yang dinanti telah datang.mata yang mengantuk , badan yang letih dan mulut yang terus menguap ,menemani pencarian sebuah benda kecil berharga.
"Ah itu dia" , ucapku lemah.Benda kecil itu lalu kupegangi.lalu kuusap untuk mencari tonjolan yang kuinginkan untuk melihat sesuatu di dalamnya."Ah ia menyala" , ujarku senang.
Dan aku pun terkejut , ternyata benda kecil bernama Handphoney itu memukulku keras sembari membelalakkan matanya " ini baru jam 3 pagi bung , belum subuh " , teriaknya keras.
Aku tak percaya , "ini pasti sudah dekat subuh" pikirku , lalu ku buka jendela.Angin musim dingin pun menyerangku keras , menggetarkan seluruh pondasi kuat pemberian Tuhanku.
Diluar terang , dan terangnya bukan karena fajar , namun karena purnama yang begitu lembut menerangi gelapnya malam."Hai walau subuh masih lama , jangan tidur lagi.Bukankah kau ingin bercengkrama dengan Tuhanmu ?" , sapa sang bulan.
"Ah bulan , kau memang bisa.." dan selimut hangat tebal pun kembali mengedipkan mata genitnya padaku...
2 komentar
waah, susunan kata-katanya seperti sudah penulis handal..
ReplyDeletebisa dibukukan ni da..
hahaha , ada ga yah yang berminat membukukan celotehan saya di blog ini ^_^
ReplyDeleteterima kasih