Menjelang Ujian - 17 hari lagi -
11:14 PM
Note ini saya tulis untuk berbagi kesedihan yang sedang saya alami.Jujur , kehilangan seorang guru adalah hal yang cukup menggundahkan hati.Semoga Allah membalasi beliau dengan balasan yang berlipat ganda
***
Tadi malam sebelum tidur , sekilas melihat foto-foto beberapa guru dan syekh yang saya upload di FB.Saya terpaku sejenak saat melihat foto Syekh Imad Iffat.Beliau termasuk salah seorang guru yang pertama kali saya temui di Mesjid Azhar.Waktu itu beliau mengajar kitab Hasyiyah Baijuri dalam masalah Fiqh Syafi’i.Orangnya ganteng dan rapi serta bahasanya bagus.,Dalam hati saya berkeinginan untuk hadir dalam majelis beliau yang sekarang mengajar kitab Mughni Labib karangan ibn hisyam dalam masalah ilmu Nahwu.lumayan untuk mengurangi Futur yang melanda
[Bismika Allahumma Ahya wa amut , Ya Allah izinkan hamba untuk bangun esok pagi pukul setengah 3 , amin...ngrokkk...ngroook...zzzttt...zzzttt]
Pukul 2.30 , alarm hape saya berbunyi.Mata yang masih berat + udara yang dingin membuat saya tergoda untuk menarik selimut kembali, beruntung tidak jadi.Akhirnya saya coba hilangkan kantuk dengan menyalakan komputer dan langsung buka FB.Terkejut melihat status salah seorang teman yang memberitakan kabar berpulangnya beliau yang terhormat Syekh Imad iffat.Saya langsung membuka beberapa situs berita mesir.Disitu memang disebutkan bahwa sore jum’at ada bentrokan antara militer dan pendemo di depan kementerian.3 orang tewas , 2 diantaranya tewas ditembak oleh pelaku yang ntah siapa (besar dugaan sniper) , dan salah satunya adalah beliau yang saya kagumi.Saya langsung posting status yang sama
[ Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raji'uun.,Tersentak , melihat berita pas bangun , Turut berduka cita atas berpulangnya Salah Seorang guru kami Syekh Imad Iffat.Semoga amalan baik beliau diterima dan kesalahannya diampuni.
إنا لله و إنا إليه راجعون,,, اللهم اغفر للشيخ عماد عفت و ارحمه و عافه و اعف عنه اللهم اجعل قبره نورا وعن يمينه نورا وعن يساره نورا واّته كتابه من نور وارزق اهله الصبر والايمان واحتساب الاجر والثواب من الله,,, اللهم نفعنا بعلومه فى الدارين آمين ]
Pukul 11 Siang saya menuju Mesjid Azhar yang bersebelahan dengan Kampus 1 Universitas Al-Azhar tempat saya kuliah.Dari berita yang saya baca, jenazah beliau akan disholatkan setelah zuhur di mesjid Azhar.Tentunya saya tak ingin kehilangan momen ini.Namun setelah sampai disana , ternyata jenazah beliau belum datang dan akhirnya Sholat jenazah akan dilaksanakan setelah Ashar
[ “zam,nan ma Syekh Imad ko” kata bang Halim.”Beliau maaja Mughni labib bang di Atrak” jawab saya.”ooo nan gagah yo ? “ “Yo bang , penampilan beliau rapi , dulu beliau maaja Hasyiyah Baijuri” ]
Setelah Sholat Zuhur , mesjid Azhar pun terlihat begitu ramai nyaris sesak.Sebagian adalah mahasiswa Al-Azhar yang biasa ke Mesjid setelah zuhur , sebagian lagi adalah rombongan pendemo yang turut berjuang di daerah tahrir bersama Syekh.Mereka mulai meneriakkan yel yel.Kami yang di Mesjid disuruh keluar untuk bergabung , namun Syekh Muhammad Wussam lebih memilih untuk membacakan Al-Qur’an , dan saya lebih memilih al-qur’an ketimbang sorak-sorakan
[ “Sya’ab yurid isqotun nizhom , Sya’ab yurid isqotun nizhom askari / rakyat ingin agar pemerintahan militer mundur” begitu yel-yel yang menggema ]
Pukul 2.30 Jenazah sampai di Mesjid Azhar.Disini awal kerusuhan mulai.Beberapa pendemo yang seperti tidak tahu adab di mesjid melakukan yel-yel di dalam mesjid.Beberapa orang Syekh Azhar harus turun tangan untuk mengganti yel-yel dengan Takbir dan kalimat istirja’
[ “ Ya Syababul Azhar, Ijlisu wa tawadla’u , fainnakum fi bayt min buyutillah / Wahai Pemuda Azhar , duduk dan tenanglah , sesungguhnya kalian sedang berada di salah satu rumah Allah “ terdengar teriakan Syekh Usamah lewat Mic , sayang tidak diacuhkan ]
Semakin rusuh , beberapa orang pendemo seolah2 hanya memikirkan demo dan lupa bahwa mereka sedang berada di Mesjid.Syekh Ali Jum’ah Mufti Mesir pun mengumandangkan Azan pertanda masuknya ashar , yel-yel pun perlahan berhenti dan tenang saat shalat ashar berlangsung.Sayang begitu Azhar selesai , mereka kembali berteriak.Bahkan lebih parah karena mereka mulai menghina Mufti yang dianggap tidak pro mereka.Padahal Mufti adalah guru yang sangat dihormati oleh Allahu yarham Syekh Imad
[ Seorang pendemo berteriak “ Isqot mufti mubarak / turunkan mufti zaman mubarak (maksudnya Syekh Ali Jum’ah) , langsung dibalas oleh teman saya “Inta Tasqut / kau yang turun” , keduanya lalu didiamkan oleh jama’ah yang lain ]
Kericuhan memuncak.Beberapa pendemo entah kerasukan atau apa , mulai menyerang para Syekh , target mereka adalah Syekh Ali jum’ah mufti mesir.Mereka lupa bahwa disana masih ada Jenazah Syekh Imad.Syekh Ali lalu dievakuasi dengan pengamanan ketat para murid beliau.Adapun jenazah , maka komando langsung diambil alih oleh Dr.Amru Wardlani.Beliau meminta jama’ah untuk membuat jalan , beberapa orang murid yang aktif di Azhar pun lagi-lagi yang memagari barisan agar bisa dilalui jenazah.Saat itu sayup-sayup terdengar ditelinga saya , suara salah seorang pendemo yang menghina Syekh Ali Jum’ah dengan hinaan yang tidak pantas.Saya hanya terdiam sembari berdoa dalam hati agar ia diberi hidayah
[ “ huwa khain , huwa rajulun qabih , qabahallahu lah / dia (maksudnya mufti) adalah pengkhianat , dia adalah laki2 yang keji , semoga Allah membalasnya dengan keji “ ujar pendemo itu ]
Pukul 4 sore saya kembali ke rumah.Walau dalam keadaan sakit , saya tetap paksakan diri untuk hadir disana.Semua karena saya cinta beliau , karena mencintai guru adalah salah satu syarat di terimanya Ilmu...Semoga Allah membalasi amalan mu dengan berlipat ganda wahai Guruku.Semoga kita bertemu lagi nanti dibawah naungan RahmatNya dan SurgaNya...Amin
1 komentar
allahu yarham syaikhana
ReplyDelete