Tentang Cemburu

1:58 AM

Salah satu sifat yang dimiliki oleh para pecinta adalah Cemburu.Cemburu adalah rasa yang dijatuhkan Allah untuk melihat dan bahkan untuk menghitung seberapa kuat kadar cinta dalam hati manusia.Ibarat proses sekolah , maka cemburu adalah bagian dari ujian-ujian yang akan membuat seseorang bertanya pada dirinya “apakah saya mencintai dia sebenarnya? ”

Dalam islam , cemburu merupakan salah satu sifat yang –secara kentara - biasanya dimiliki oleh laki-laki yang saleh.Islam bahkan mencela laki-laki yang tidak memiliki rasa cemburu.Dalam sebuah hadits , diriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda : " Tiga golongan yang tidak bakal masuk surga : orang yang durhaka terhadap bapak ibunya, Duyuts / dayuts ( Orang yang tidak mempunyai rasa cemburu), dan perempuan yang menyerupai laki-laki." ( HR. Nasai dan Hakim).

Oleh karena itu , seorang suami harus cemburu ketika melihat aurat istrinya dinikmati orang lain , seorang ayah harus cemburu ketika melihat anaknya menggumbar ketidak sopanan di ruang publik , seorang saudara harus cemburu ketika melihat saudaranya berbuat maksiat di depannya , bahkan seorang sahabat harus cemburu ketika melihat sahabatnya diperlakukan tidak sopan oleh orang lain lantaran sikapnya.Kalau rasa ini tidak muncul , bisa dipastikan bahwa ada yang salah dalam hubungan antara suami-istri , Ayah-anak , antara saudara dan antara sahabat.Mereka mungkin berhubungan secara fisik dan sosial , namun tidak menyangkut dalam hati.

Karena cemburu adalah sifat , maka terjemahannya bisa bermacam-macam.Ada sebagian orang yang bisa menyikapi rasa cemburunya dengan bijak dan proporsional.Bagi suami , mungkin lebih sering untuk mengungkapkan kejujurannya bahwa ia cemburu dengan tingkah istrinya dan berusaha sekuat tenaga untuk lebih menyenangkan lagi istrinya.Bagi ayah , mungkin lebih banyak yang menggunakan pendekatan pendidikan dan teguran pada anaknya.Bagi sahabat dan saudara , saling terbuka dan saling menasehati mungkin menjadi jalan bijak untuk mengungkapkan rasa cemburu dalam hatinya.

Namun banyak juga yang kurang pas dalam mengungkapkan rasa cemburunya.Seorang suami tanpa babibu langsung menampar istrinya dan meninggalkannya tanpa sempat saling terbuka.Seorang ayah menghukum anaknya dengan keras.Seorang sahabat langsung meninggalkan saudaranya yang terombang ambing dalam ketidak jelasan akibat sikapnya.Yah , bagi sebagian kita mungkin pernah membaca berita di koran tentang seorang suami yang membunuh istrinya karena cemburu buta dan lain sebagainya.

***

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud , bahwa Sa'ad bin Ubadah pernah berkata, " Kalau ketahuan ada seorang lelaki bersama istri saya, akan saya potong lehernya dengan pedang sebagai sangsinya." Rasulullah pun bersabda. : " Herankah kalian dengan cemburunya Sa'ad itu ?, ketahuilah bahwa saya lebih cemburu dari padanya. Demi Allah saya cemburu karena kecemburuan Allah terhadap perbuatan keji, baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi " (HR. Bukhari)

Kita bisa bisa lihat fenomena hari ini dimana rasa cemburu sudah tidak lagi dipandang penting .Seorang istri nyaris acuh tak acuh ketika mendapatkan suaminya berselingkuh dan bertingkah keji , begitu pula sebaliknya.Seorang ayah nyaris tidak peduli dengan dandanan anaknya yang memperlihatkan kemolekan tubuhnya di depan umum secara gratis.Seorang sahabat malah tenang-tenang saja ketika melihat sahabatnya berbuat kesalahan secara berulang-ulang di depan matanya.

Islam menyuruh cemburu , namun juga menjelaskan batasan-batasannya.Dengan akhlak yang diajarkan dalam keluhuran ajarannya , islam mengajak seseorang untuk cemburu dan lebih memperhatikan tingkah orang-orang terdekat disekitar kita.Cemburu yang diajarkan adalah cemburu yang cerdas , karena ada akhlak yang menjadi batasan dan tuntunannya.Tidak hanya sekedar cemburu namun ada tindak lanjut bijak setelahnya hingga cemburu tidak lagi menjadi api yang berkobar panas yang membakar dan memusnahkan cinta , namun malah menjadi hujan yang menyegarkan cinta itu kembali dan membuatnya lebih subur.

Diriwayatkan Abu Hurairah , bahwa Rasulullah saw bersabda : " Allah itu pencemburu dan seorang mukmin juga pencemburu, Kecemburuan Allah itu bila ada seorang hamba datang kepada-Nya dengan perbuatan yang diharamkan-Nya. (HR. Bukhari).

* Nabi pernah bertanya pada para sahabatnya " apakah kalian rela melihat istri kalian bersama lelaki lain? ", ada seorang sahabat berkata " pasti aku pisahkan lehernya (si istri) dari badannya " (rasa emosi yang manusiawi dari seorang suami), dan Nabi bersabda "dan Allah pun demikian, tidak mau di hati hambanya ada yang lain selain Allah *

*Pojok kanan 10/10/2011 , " Saya cemburu , sahabat..."

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images