Hormatilah Ijtihad Para Ulama

9:02 PM

Saat Imam Malik rahimahullah pergi belajar untuk pertama kalinya, ibunya menasehati "Wahai Malik, pergilah kamu ke tempat Rabi'ah, dan ambillah pelajaran tentang adab sebelum kamu mempelajari ilmu darinya"

***

Salah satu permasalahan yang lumayan rumit dalam Ushul Fiqh adalah tentang apakah seluruh ijtihad itu benar atau hanya satu yang benar ? dalam hal ini setidaknya ada dua nukilan dari Imam Syafi'i yang dijelaskan oleh Imam Isnawi dalam Nihayatus Suulnya. Nukilan pertama adalah bahwa dalam setiap setiap masalah, hanya ada satu ijtihad yang benar di sisi Allah, namun ijtihad yang salah dimaafkan dan tetap dikasih pahala bahkan jika seorang hakim memutuskan perkaranya dengan ijtihad yang salah, putusannya tetap berlaku (catatan : disini maksudnya bahwa yang mengetahui Ijtihad mana yang benar Itu hanyalah Allah). Nukilan kedua adalah bahwa seluruh ijtihad para mujtahid itu benar.

Ketika saya mencoba memahami kedua nukilan tersebut, saya mencoba menarik kesimpulan (sependek ilmu yang saya miliki) bahwa pada asalnya dari sekian banyak ijtihad yang ada, hanya satu ijtihad yang benar disisi Allah. Walau begitu, para mujtahid tidak bisa mengetahui ijtihad mana yang benar dan mana yang salah, dimana pada saat yang sama seorang mujtahid juga diwajibkan beramal dan berfatwa dengan zhan terkuat yang ia miliki. Dan tetap saja, seluruh ijtihad yang ada mendapatkan pahala disisi Allah, dua jika benar dan satu jika salah. Dengan catatan bahwa mereka (para mujtahid) benar2 mengerahkan seluruh usaha mereka dalam ijtihad tersebut serta ijtihad mereka tidak bertentangan dengan nash Syar'i yang Qath'iyyus tsubut Qath'iyyud dilalah serta Ijma' ulama'ul Ummah.

Maka, hormatilah ijtihad ulama, karena itu bukanlah omongan yang asal bunyi, namun hasil dari sebuah proses keilmuan dengan niat karena Allah Ta’ala




You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images