Dosa tidak tepat waktu
2:59 AM
Tadi malam, entah bermaksud menyindir atau memang lagi berbagi cerita , salah seorang Pejabat KBRI Mesir bicara pada saya “Kebiasaan yang paling merusak di Masisir ini adalah tidak on-time.Sejak tahun dulu saya disini sampai sekarang kayaknya semakin parah ya ?.Kalau kebiasaan ini masih dilanjutkan atau malah dianggap wajar , kita akan kesulitan sendiri nanti saat berkiprah di Masyarakat.” Muka saya langsung merah padam.Sedikit tersindir , padahal tadi malam saya sendiri sudah on-time dalam memenuhi janji bertemu beliau.
Bicara tentang “tidak on-time” , menurut saya paling tidak ada dua dosa yang akan diperoleh oleh orang yang ngaret alias tidak tepat waktu.Pertama,adalah dosa tidak menepati janji.Dosa ini termasuk dosa yang banyak sekali kecamannya di dalam Al-qur’an maupun hadits, karena menepati janji adalah wajib sedangkan pelanggaran terhadap sebuah hal yang wajib akan diganjar dengan dosa.Sebut saja perintah dalam Al-qur’an surat Al-Maidah ayat 1 ( Wahai orang-orang beriman, penuhilah janji-janjimu.) lalu hadits tentang ciri munafik dimana salah satu cirinya adalah jika berjanji maka ia pungkiri.
Dosa kedua adalah dosa karena berbuat zalim terhadap teman janji.Bayangkan jikalau seandainya kita tidak on-time hanya sekitar 5 menit saja , berarti kita telah membuat teman janji kita menunggu sekian menit.Mungkin saja dalam beberapa menit yang singkat itu, semestinya teman janji kita sudah menerima sekian profit atau sekian laba , namun hilang karena mesti menunggu kita.Itu baru 5 menit , bayangkan kalau se-jam apalagi sampai berjam-jam.Perbuatan yang zolim bukan.
Sayangnya, ketika dosa-dosa ini telah menjadi kebiasaan , maka rasa untuk takut akan mulai hilang.Mungkin saking hitamnya hati kita akibat senantiasa mungkir janji , kita tidak bisa mendeteksi lagi dosa-dosa itu.Yang namanya dosa tetap dosa walaupun dianggap kewajaran.
Nah Ramadhan sebenarnya sudah menyadarkan kita akan pentingnya memenuhi janji , dalam hal ini adalah untuk selalu tepat waktu dalam setiap perbuatan.Contoh sepele saat sahur misalnya tidak mungkin kita undur sampai azan subuh berkumandang.Kita akan tepati sahur sebelum fajar di kaki langit menyingsing.Saat berbuka pun seperti itu , kita nyaris tidak mau telat semenit saja untuk berbuka.Semoga kebiasaan ini akan menyatu dalam diri kita sehingga sikap suka tidak tepat waktu itu perlahan-lahan mengikis dan hilang.Bayangkan saja, enak kah menunggu orang begitu lama ?
...sepele namun bisa jadi bukti beriman atau tidak nya kita...
0 komentar