Gugup
2:40 AM
Maafkan
kalau saya sembarang tuduh kali ini. Menurut saya semua manusia pernah
mengalami apa yang namanya gugup, nervous dan perasaan semacamnya. Gugup
sendiri sering didefenisikan sebagai keadaan tidak tenang. Dalam kondisi ini,
seseorang yang gugup biasanya akan berbicara tergesa-gesa atau sebaliknya
terbata-bata. Tubuh pun biasanya akan membuat gerakan unik saat seseorang
gugup. Keringat tiba-tiba keluar tanpa sebab, tubuh bergoyang-goyang, resah dan
biasanya seseorang akan melakukan gerakan-gerakan yang sebenarnya tidak ia
maksudkan.
Ada
banyak alasan kenapa manusia itu gugup. Ketika salah, seseorang yang
diinterogasi dan ditanya, biasanya akan gugup. Mulutnya mengeluarkan kata-kata
dengan birama yang ngawur. Tubuhnya menunjukkan kegelisahan. Semua hal yang
dipikirkan oleh otak tidak bisa diterjemahkan dengan baik oleh bagian tubuh
lainnya. Tak jarang, otak itu sendiri seolah-olah berhenti bekerja.
Alasan
lain yang serupa adalah ketika seseorang sedang berada dalam masa penungguan.
Perasaan harap-harap cemas menunggu sesuatu akan membawa seseorang pada
ke-gugup-an. Seorang bapak yang sedang menanti kelahiran anaknya, akan terlihat
begitu cemas dan gugup ‘bagaimana kondisi istri saya ? bagaimana anak saya ?’ keringatnya
akan mengucur deras.
Lalu,
peristiwa apa yang paling membuat kita gugup ?
Saya
sendiri baru pertama kali merasakan gugup yang luar biasa. Sedikit cerita, saya
sudah pernah mengalami kejadian yang dalam logika standar mestinya kita gugup.
Saya pernah berantem dengan guru, saya pernah bahkan sering di-stop
polisi di jalan, saya pernah di-stop petugas penjaga gedung nusantara V di
MPR-DPR lantaran kesana memakai sendal, bahkan saat kerusuhan mesir saya sempat
diinterogasi oleh pihak militer. Bagi saya itu semua belum bisa mengalahkan
rasa gugup yang pernah saya rasakan ini.
Ceritanya,
di Mesir saya sering mengikuti pengajian aka talaqi bersama para Syekh dan
Ustadz di Mesjid Azhar. Suatu hari, saat talaqi kitab Syamail Muhammadiyah,
Syekh Usamah Azhari (pengajar kitab tersebut) mengadakan kuis berhadiah.
Kuisnya adalah menghafal Hadits Umm Zara’. Hadits Umm Zara’ ini sendiri lumayan
panjang sehingga cukup susah menghafalnya. Nah, siapa yang berhasil membaca
hadits tersebut di depan majelis yang ramainya subhanallah (yang menghadiri
bisa mencapai 500-1000 orang) dengan benar, maka ia akan mendapatkan hadiah 2
buah buku plus sanad langsung dari Syekh. Saya pun mulai menghafal hadits
tersebut.
Suatu
hari tibalah saya ditunjuk (lebih tepatnya saya nunjuk untuk dipilih oleh
Syekh) untuk membacakan hadits tersebut. Saya pun maju ke depan. Ketika sampai
di depan majelis, saya pun melihat ke depan, dan disinilah rasa gugup saya
muncul. Ketakutan akan salah dalam membaca mulai menghantui. Sekedar info, dua
orang mesir sebelum saya yang membacakan hadits di majelis, sempat beberapa
kali salah dan harus menanggung malu diketawain oleh para hadirin.
Saat
itu musim dingin, namun rasa gugup cukup membuat tubuh saya tiba-tiba panas dan
mengeluarkan keringat yang cukup deras. Saya merasakan sendiri air peluh yang
mengalir di punggung saya. Bismillah, perlahan saya pun mulai membacakan hadits
tersebut. Segala puji bagi Allah, ternyata saya berhasil membaca hadits
tersebut dengan sempurna. Nyaris tidak ada salah dan lupa sekalipun. Saya pun
dipersilahkan mengambil hadiah oleh Syekh lalu setelah itu saya ciumi tangan
beliau. Saat berjalan ke tempat duduk saya semula, saya rasakan tempurung lutut
saya goyah seolah mau putus lantaran rasa gugup yang saya alami. Keringat saya
masih mengucur.
Sesampainya
di tempat duduk saya disalami oleh beberapa sahabat se-pengajian. Menurut
mereka dari beberapa orang yang hari itu membacakan hadits, saya adalah yang
terbaik lantaran tiada kesalahan dalam membacanya. Saya sendiri masih sibuk
menyeka keringat yang masih saja mengalir di muka saya. Saat itu saya sempat
berkata ‘Sepertinya, rasa gugup ini lebih besar ketimbang rasa gugup yang akan
saya alami saat saya melamar Istri saya nanti’ ... Ah semoga.
0 komentar