Nasehat ibu pada Putrinya di Malam Pengantin
2:01 PM
Beberapa hari
yang lalu, saat sedang asyik belajar, salah seorang sahabat datang meminta
tolong untuk membantu menerjemahkan serta menjelaskan beberapa potong kalimat
yang tertulis dalam diktat kuliahnya. Setelah membacanya singkat, saya tertarik
dengan isinya lantaran kalimat-kalimat tersebut berisikan nasehat-nasehat dari
ibu untuk ‘Anak Daro’ (istilah pengantin perempuan di dalam bahasa minang).
Nasehat tersebut kononnya diberikan sang ibu saat menjelang malam pengantin.
Sayangnya, saya belum menemukan catatan valid tentang siapa tokoh ibu dan anak
perempuan dalam nasehat ini. Sejauh yang saya dapatkan, nasehat ini cukup
masyhur di kalangan masyarakat arab sehingga Syekh Sayyid Sabiq menukilkannya
dalam kitab ‘Fiqh Sunnah’ beliau. Dalam kitab tersebut, beliau menukilkan bahwa
tokoh Ibu dalam Nasehat yang masyhur ini bernama Bintu Al-Harits, sedangkan si
pengantin perempuan bernama Umm Ayyas binti ‘Auf bin ‘Alam Asy-Syaibani.
Terlepas dari
valid atau tidaknya kisah ini, namun nasehat yang terkandung di dalamnya sangatlah
luar biasa. Nasehat yang sangat indah yang benar-benar menunjukkan seorang
perempuan akan kemuliaan yang mereka dapatkan dalam hidup berumah tangga.
Nasehat yang semoga dapat mengubah mindset perempuan hari ini yang sudah banyak
terkontaminasi feminisme, padahal feminisme sendiri muncul lantaran kerusakan
dari akhlak kehidupan mereka disana.
Selamat
mengambil I’tibar.... Dan doakan saya serta sahabat yang menunjukkan saya
nasehat ini agar diberikan taufik dan hidayah serta keberhasilan dan kelulusan
di ujian term 2 universitas Al-Azhar ini, amin. Doa yang sama untuk seluruh
pelajar dan mahasiswa yang sedang sibuk persiapan ujian term 2 bulan Mei Ini
***
Wahai Anak
perempuanku, sesungguhnya nasehat yang aku tinggalkan ini adalah nasehat yang
merupakan prinsip dalam membangun keharmonisaan dalam hidup berumah tangga.
Dalam nasehat ini terkandung apa saja yang wajib kamu lakukan untuk suami mu
serta larangan yang mesti kamu jauhi. Nasehat ini merupakan harta yang berharga
bagi yang belum tahu serta pelajaran penting bagi mereka yang berakal.
Sesungguhnya seorang anak perempuan itu sebenarnya sudah cukup dengan adanya
kedua orang tua. Pun kedua orang tua juga sangat butuh kepada putrinya. Namun
takdir perempuan adalah diciptakan untuk laki-laki. Dan perempuan itu
benar-benar ditakdirkan memiliki pendamping laki-laki.
Wahai Anakku,
sesungguhnya kamu telah terpisah dari rumah yang telah membesarkanmu dan dari
tempat tinggal yang pernah kamu tempati menuju rumah yang belum engkau ketahui
isinya serta teman hidup yang belum engkau kenali bagaimana dirinya.
Jadikanlah
dirimu seperti budak baginya, niscaya ia akan menghamba padamu.
Peliharalah 10
nasehat ini untuk suamimu dan jadikanlah harta simpanan yang berharga....
Pertama dan
kedua, Berteman lah dengannya dengan sikap yang qana’ah serta penuh penerimaan
apa adanya dan bergaul lah dengan sikap patuh dan ta’at kepadanya.
Ketiga dan
keempat, Jagalah pandangan dan penciumannya. Jangan sampai matanya melihatmu
dengan pandangan kebencian lantaran kamu berbuat yang jelek. Dan jangan sampai
hidungnya mencium sesuatu dari tubuhmu melainkan sesuatu yang wangi.
Berhiaslah dengan hiasan yang baik dan indah serta gunakanlah air dan sabun
yang terbaik untuk membersihkan tubuhmu.
Kelima dan
keenam, Perhatikanlah waktu makannya dan berikan ketenangan ketika ia tidur.
Karena rasa lapar itu dapat menyulut kemarahan dan gangguan tatkala tidur itu
akan mengobarkan emosi.
Ketujuh dan
kedelapan, Peliharalah rumah dan hartanya serta jagalah hubungan yang baik
dengan dirinya, keluarga serta kerabatnya. Karena menjaga harga merupakan cara
bersahabat yang baik, sementara menjaga keluarga dan kerabat merupakan sifat
yang agung dan mulia.
Kesembilan dan kesepuluh, Jangan pernah sekalipun kamu durhaka atas perintahnya serta membocorkan rahasianya. Karena jika kamu durhaka padanya, kamu akan membuat dadanya sempit dan dipenuhi kemarahan. Dan jika kamu membocorkan rahasianya, kamu pun tidak akan aman dari pengkhianatannya.
Selain hal diatas, ingatlah ! jangan pernah berbahagia tatkala ia sedih dan bersedih hati tatkala ia bergembira. Karena sikap yang pertama itu menunjukkan kurangnya akhlak dan penghormatanmu, dan sikap yang kedua akan merusak keharmonisan dan kebahagiaannya.
Hormatilah ia dengan sungguh-sungguh niscaya ia akan membalasnya dengan bersungguh-sungguh dalam memuliakanmu. Banyak-banyaklah menyetujui pendapatnya, niscaya ia pun akan lebih banyak menemanimu.
Dan kamu tidak akan sampai kepada penghormatan yang sesungguhnya pada suami mu sebelum kamu merasakan ke-ridha-an nya lantaran kamu telah lebih dulu ridha padanya. Dan jadikan rasa sukanya seperti rasa sukamu kepada apa yang kamu cintai dan kamu benci.
Semoga Allah
memberikan seluruh kebaikan pada dirimu
Dan
senantiasalah dirimu meminta pada Allah.
1 komentar
cerita yang sangat menarik mas, terimakasih
ReplyDelete