Darul Hadits Adh-Dhiya'iyyah - Jerih Payah Imam Dhiya'uddin Al-Maqdisi

6:08 PM


Salah satu ciri khas sekolah Islam periode klasik adalah kebanyakan hanya berkonsentrasi pada satu mata pelajaran. Dalam kitab Ad-Daris fi Tarikh Al-Madaris misalnya, Abdul Qadir Ad-Dimasyqi mengumpulkan beberapa sekolah dan mengelompokkannya menurut mata pelajaran yang diajarkan di sekolah tersebut. Ada Darul Qur’an yang khusus menjadi tempat pengkajian Al-Qur’an, Tafsir serta riwayat-riwayat bacaannya. Ada Darul Hadits yang khusus dikonsentrasikan sebagai tempat pengkajian Hadits baik ilmu riwayah ataupun dirayahnya. Ada juga madrasah-madrasah fiqh yang hanya berkonsentrasi pada proses belajar mengajar dalam Ilmu Fiqh sesuai mazhab fiqh masing-masing.

Kondisi yang sama juga berlaku pada ilmu-ilmu lain. Ada sekolah sastra, ada sekolah ilmu falak, ada sekolah kedokteran dan farmasi, ada sekolah sains, ada sekolah filsafat dan lain-lain. Fokus-nya sekolah tersebut pada pengajaran, pengkajian serta penelitian dalam satu ilmu membuat dinamisasi dan perkembangan Ilmu pengetahuan berlangsung dengan pesat. Pada masa itu, hanya Madrasah Kubra yang menjadi tempat pembelajaran ilmu pengetahuan lintas mata pelajaran, seperti Madrasah An-Nizhamiyyah dan madrasah Al-Mustanshiriyyah di Baghdad-Irak yang merangkum seluruh konsentrasi ilmu di dalam kurikulumnya.

Salah satu sekolah yang terkenal adalah Darul Hadits Adh-Dhiya’iyyah. Sekolah yang didirikan di Damaskus ini cukup menjadi bahan perdebatan oleh para pakar sejarah terutama tentang statusnya. Sebagian pakar sejarah mengelompokkanya ke dalam sekolah yang berkonsentrasi pada pengajaran Ilmu Fiqh Mazhab Hanbali. Sebagian lagi mengatakan bahwa seperti namanya, sekolah ini berkonsentrasi pada ilmu hadits. Penulis sendiri cenderung berpendapat bahwa sekolah ini adalah sekolah Hadits (Darul Hadits). 

Darul Hadits Adh-Dhiya’iyyah ini didirikan oleh salah seorang pakar Hadits dan Fiqh Hanbali yang bernama Abu Abdillah Muhammad bin Abdul Wahid bin Ahmad bin Abdurrahman As-Sa’adi Al-Maqdisi atau yang lebih masyhur dikenal sebagai Imam Dhiya’uddin Al-Maqdisi (643 H). Sekolah Darul Hadits ini berlokasi dulunya di Kaki Gunung Qasioun sebelah timur Masjid Al-Muzhfari di Damaskus-Syam (Syria sekarang). Tanah tempat dibangunnya sekolah ini merupakan warisan dari ayah beliau.

Adapun nama sekolah ini, ada beberapa yang dicatatkan oleh sejarah. Yang paling masyhur dari nama sekolah ini adalah Adh-Dhiya’iyyah. Ada juga yang mencatatnya dengan nama Madrasah Dhiya’uddin Muhammad. Selain itu madrasah ini juga dikenal dengan nama Darul Hadits Adh-Dhiya’iyyah Al-Muhammadiyah atau Madrasah Adh-Dhiya’iyyah Al-Muhammadiyah.

Sekolah Darul Hadits Adh-Dhiya’iyyah ini dibangun oleh Imam Dhiya’uddin Al-Maqdisi paska perjalanan Ilmiah beliau ke arah timur yang pertama kali. Proses pembangunan sekolah ini –seperti yang diungkapkan oleh Imam Adz-Dzahabi – murni dikerjakan sendiri oleh Imam Dhiya’uddin Al-Maqdisi. Beliau sangat telaten dan sabar dalam pembangunannya hingga beliau tidak meminta bantuan kepada siapapun. Kalaupun ada yang menolong itupun berdasarkan sukarela, bukan atas permintaan sang Imam. Bangunan ini pertama kali digunakan pada bulan Jumada Al-Ula tahun 603 H dimana saat itu Imam Dhiya’uddin Al-Maqdisi belajar dan mendengar hadits dari Gurunya Imam Umar bin Thibrazdi.

Darul Hadits Adh-Dhiya’iyyah ini sendiri pada awalnya dikelola langsung oleh Imam Dhiya’uddin Al-Maqdisi. Sumber dananya kebanyakan berasal dari wakaf para ulama pada masa itu. Diantara ulama yang mewakafkan hartanya disini adalah Imam Ali bin Ahmad Al-Maqdisi (keponakan Imam Dhiya’uddin Al-Maqdisi).

Proses pembelajaran di Darul Hadits Adh-Dhiya’iyyah ini juga ditangani oleh Imam Dhiya’uddin Al-Maqdisi sendiri. Di sekolah ini, beliau mengajarkan beberapa kitab hadits serta ilmu-ilmu yang beliau peroleh paska mengadakan perjalanan ilmiah dalam waktu yang cukup panjang. Beliau sendiri banyak mengarang kitab, diantaranya yang terkenal : Kitab Al-Ahadits Al-Mukhtarah, Manaqib Al-Muhadditsin, Siyar Al-Maqadisah, Shifat Al-Jannah dan lain-lain.

Diantara para ulama yang pernah mengajar di Darul Hadits Adh-Dhiya’iyyah :
1.      Imam Al-Hafizh Dhiya’uddin Al-Maqdisi
2.      Syekh Taqiyuddin bin Izzuddin
3.      Imam Syamsuddin Khathib Al-Maqdisi
4.      Ibn Kamal Al-Maqdisi
5.      Imam Abul Abbas
6.      Imam Ahmad bin Abdillah As-Sa’adi
7.      Imam Syamsuddin Abu Abdillah Muhammad bin Abdul Hadi Al-Maqdisi
8.      Muhammad bin Ibrahim Al-Maqdisi
9.      Umar bin Sa’adillah Al-Harani Ad-Dimasyqi
10.  Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad Al-Maqdisi
11.  Ibn Zamalkani (Abu Abdillah Muhammad bin Muhmmad Al-Anshari)
12.  Imam Syamsuddin Muhammad bin Muhammad Al-Mardawi
13.  Zainuddin Abdurrahman bin Ibrahim Ibn Yusub Ibn Habal
14.  Abul Hasan ‘Alauddin Ali bin Sulaiman Al-Mardawi
15.  Syihabuddin Ahmad bin Ahmad An-Nablusi Ad-Dimasyqi
16.  Muhammad bin Ali Ibn thulun Al-Hanafi
17.  Abdul Wahhab bin Abdul Hayy bin Ahmad Ibnul ‘Imad Al-Hanafi
18.  Dan lain-lain

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images