Sebelum Imam Malik bin Anas menulis magnum opusnya “Muwattha’”, sebenarnya sudah ada pula ulama yang bernama Ibnu Abi Dzi’b yang menulis kitab kumpulan hadits yang berjudulkan Muwattha’ juga. Dan konon kitab Muwattha Ibnu Abi Dzi’b ini besar pula.

Ketika Imam Malik bin Anas menulis kitab Muwattha’nya, seorang laki-laki bertanya dengan nada agak merendahkan beliau. “Apa faedahnya kamu menulis kitab ini ? padahal kitab dengan tema yang sama, judul yang sama dan tebal pula sudah ditulis oleh Ibnu Abi Dzi’b”.

Imam Malik menjawab “Setiap hal yang dilakukan dengan niat ikhlas karena Allah, maka ia akan abadi”.

Dan Muwattha’ pun kekal hingga hari ini, bahkan jika disebut kitab muwattha’ maka pikiran kita langsung ingat dengan muwattha’ nya imam Malik bin Anas