Tempat Pendidikan di Masa Nabi Saw
3:30 PM1. Dar Al-Arqam
Saat masih berada di Makkah dan setelah diangkat menjadi Rasul, dalam tiga tahun pertama Nabi Saw menjalankan tugas dakwahnya dengan pendekatan personal dari mulut ke mulut (At-Thariqah As-Sirriyyah). Setelah jumlah orang yang masuk islam mencapai tiga puluh orang, beliau memilih rumah salah seorang sahabat beliau untuk dijadikan tempat mengajarkan ajaran Islam. Rumah itu adalah milik Al-Arqam bin Abi Al-Arqam yang terletak di kaki bukit shafa, dekat masjidil haram. Tempat pendidikan ini tetap dirahasiakan agar tidak diketahui oleh orang-orang musyrikin pada waktu itu.
Di rumah legendaris inilah, sahabat Umar bin Al-Khatthab ra berikrar untuk memeluk agama Islam pada tahun keenam dari kenabian.
2. Rumah Nabi Saw
Setelah Umar bin Al-Khatthab masuk Islam, keadaan dakwah Islam mulai berubah dari yang sebelumnya sembunyi-sembunyi dengan alasan keamanan, mulai agak lebih terbuka. Tempat belajar yang semula di rumah Al-Arqam dipindahkan ke rumah Nabi Saw. Orang yang masuk Islam pun bertambah. Mereka berdatangan ke rumah Nabi Saw untuk mengaji dan mengkaji Al-Qur’an berikut penjelasannya dari Nabi Saw.
3. As-Shuffah
As-Shuffah dikenal sebagai ruang khusus yang terletak di bagian masjid Nabawi paska Nabi Saw hijrah ke Madinah. Ruangan ini merupakan ruang khusus yang digunakan untuk mengajarkan agama Islam sekaligus juga berfungsi sebagai tempat penampungan para sahabat yang miskin. Syekh Muhammad Mustafa Azami menggelari As-Shuffah sebagai Perguruan Tinggi pertama dalam Islam. Kiranya penyebutan ini tak berlebihan mengingat Guru Besarnya adalah Nabi Saw sendiri, sementara mahasiswanya adalah Umar bin Al-Khatthab, Abu Hurairah dan lain-lain
4. Dar Al-Qurra
Dar Al-Qurra secara bahasa bisa diartikan sebagai Tempat orang-orang yang mengajarkan bacaan Al-Qur’an. Pada masa Nabi Saw, Dar Al-Qurra yang menjadi salah satu tempat pendidikan Islam ini semula adalah sebuah rumah milik Makhramah bin Naufal.
5. Kuttab
Kuttab secara bahasa dapat diartikan sebagai tempat belajar. Saat Nabi Saw di Madinah, banyak terdapat kuttab yang biasanya digunakan khusus untuk belajar anak-anak. Abdullah bin Mas’ud menuturkan bahwa ia bersama Zaid bin Tsabit belajar Al-Qur’an di kuttab langsung dari Nabi Muhammad Saw sebanyak tujuh puluh surah. Saat itu Zaid bin Tsabit masih berjambul rambutnya yang menandakan umurnya masih kecil.
6. Masjid
Sejak awal mula, masjid tidak semata-mata hanya menjadi tempat ritual ibadah saja. Ia juga berfungsi sebagai tempat pendidikan. Di Madinah pada masa awal Islam sudah terdapat sembilan buah masjid termasuk Masjid Nabawi.
7. Rumah Sahabat Nabi Saw
Selain tempat-tempat diatas, rumah-rumah para sahabat Nabi Saw juga dipakai sebagai tempat belajar-mengajar. Jika Nabi Saw kedatangan tamu dari sekitar Madinah, mereka ditempatkan di rumah para Sahabat. Sambil menginap, mereka juga belajar Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Saw dari para sahabat pemilik rumah tersebut.
Misalnya saat Nabi Saw kedatangan rombongan tamu Abdul Qais. Mereka tinggal di Madinah selama sepuluh hari. Ketua rombongan tersebut, Abdullah Al-Asyajj tinggal di rumah Ramlah bin Al-Haris, sementara yang lain tinggal di rumah-rumah sahabat dari kelompok Anshar. Abdullah Al-Asyajj selalu bertanya kepada Nabi Saw tentang Al-Qur’an dan Hukum Islam sementara yang lain belajar dari para sahabat setiap malam.
Begitu pula ketika rombongan tamu dari kabilah Ghamid datang menghadap Nabi Saw. Mereka belajar Al-Qur’an di Rumah Ubay bin Ka’ab
0 komentar